Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Hortikultura Indonesia

Pengelolaan dan Pemupukan Fosfor dan Kalium pada Pertanian Intensif Bawang Merah di Empat Desa di Brebes Muliana; Syaiful Anwar; Arief Hartono; Anas D. Susila; Supiandi Sabiham
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.407 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.1.27-37

Abstract

ABSTRACTThe management and fertilization of shallot cultivation in Brebes is very intensive. The purpose of this research was to study crop management and phosphorus (P) and potassium (K) fertilizations of shallot cultivation by smallholder farmers in four villages in Brebes. The data were collected through survey method, interview, and questionnaires to 14 respondent farmers, and analysis of P and K content of farmer's soil samples. The results showed that the cropping index (IP) was 400-500% comprised of three to four times of shallot cultivation and one rice cultivation. The fertilizations of P and K were 22-171 kg of P2O5 ha-1 and 22-213 kg K2O ha-1, respectively, while the recommended rates were 54 kg P2O5 ha-1 and 78 kg K2O ha-1, respectively. This varied fertilizations were not significantly correlated with productions, except fertilization of K with production in rainy season that was significantly correlated at P < 0.05 (n = 14, r = 0.532). The soil P status was very high at all locations and at all depths (0 - 80 cm), while the soil K status ranged from medium to very high. Keywords: nutrient accumulation, nutrient availability, nutrient residue, nutrient status, smallholder farmersABSTRAKPengelolaan dan pemupukan pada budidaya bawang merah di Brebes sangat intensif. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji pengelolaan pertanaman dan pemupukan fosfor (P) dan kalium (K) bawang merah yang dilakukan petani di empat desa di Brebes. Pengumpulan data dilaksanakan melalui metode survei, wawancara, dan pengisian kuisioner kepada 14 petani responden, dan analisis kadar P dan K sampel tanah lahan petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks pertanaman (IP) adalah 400-500% dengan pertanaman bawang merah tiga sampai empat kali dan satu kali pertanaman padi. Pemupukan P dan K berturut-turut berkisar 22–171 kg P2O5 ha-1 dan 22–213 kg K2O ha-1, sementara rekomendasi Distan Brebes berturut-turut adalah 54 kg P2O5 ha-1 dan 78 kg K2O ha-1. Pemupukan bervariasi ini tidak berkorelasi nyata dengan produksi, kecuali pemupukan K dengan produksi pada musim hujan yang berkorelasi nyata pada taraf 5% (n=14, r=0.532). Status P tanah sangat tinggi pada semua lokasi dan pada semua kedalaman (0 – 80 cm), sementara status K tanah lebih bervariasi, yaitu dari sedang sampai sangat tinggi.Kata kunci: akumulasi hara, ketersediaan hara, petani kecil, residu hara, status hara
Determination of the Best Potassium Extraction Method for Tomato (Solanum lycopersicum L.) on Andisols Endang Gunawan; Anas D. Susila; Atang Sutandi; Edi Santosa
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.856 KB) | DOI: 10.29244/jhi.10.3.173-181

Abstract

Penetapan rekomendasi dosis kalium (K) berdasarkan uji tanah untuk tanaman tomat pada tanah Andisol belum banyak dikaji di Indonesia. Penelitian diawali dengan pembuatan status hara K tanah di Kebun Percobaan IPB Pasirsarongge Cianjur dilanjutkan dengan uji korelasi di rumah plastik PKHT IPB Tajur Bogor pada Desember 2015 sampai Mei 2016. Tujuan penelitian adalah menetapkan metode ekstraksi K terbaik bagi tanaman tomat di tanah Andisol. Status K tanah dibuat dengan larutan kalium sulfat (K2SO4) sebesar 0, ¼X, ½X, ¾X, dan X dimana X adalah 413.4 kg K ha-1 sebagai dosis K maksimum yang ditambahkan untuk mencapai kadar K maksimum dalam larutan tanah. Larutan K2SO4 disiram merata pada bedengan tanah dan diinkubasi selama 4 bulan. Ekstraksi K tanah menggunakan 5 metode yaitu: Bray 1 (HCl 5N), HCl 25%, Morgan Wolf (NaC2H3O2.3H2O), Mechlich (HCl 0.05N + H2SO4 0.025N) dan NH4OAc (NH4OAc, pH 7). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan respon tinggi tanaman, bobot kering biomas, kandungan K tanaman terhadap tingkat status hara K tanah. Pola respon kuadratik ditunjukkan pada tinggi tanaman umur 6 dan 7 minggu setelah tanam, dan bobot kering total. Metode ekstraksi K Andisols terbaik untuk tomat adalah NH4OAc dengan nilai koefisien korelasi (r): 0.75. Kata kunci: biomas, K2SO4, metode ekstraksi, NH4Oac, status K
Correlation Study on pottasium in Ultisols for Shallot (Allium ascalonicum L.) Indarti Puji Lestari; Anas D. Susila; Atang Sutandi; Dedi Nursyamsi
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.11.1.41-50

Abstract

Penentuan kadar hara tanah memerlukan metode ekstraksi yang sesuai antara tanah dan tanaman yang dikehendaki. Tujuan penelitian adalah untuk menetapkan metode ekstraksi K tanah terbaik untuk bawang merah di tanah Ultisol dengan pendekatan lokasi tunggal. Penelitian dilaksanakan di Lebak, Provinsi Banten pada Maret 2015 – Mei 2016, dengan dua tahapan yaitu pembuatan status hara K tanah dan uji korelasi K tanah melalui penanaman di rumah kaca. Pembuatan status hara K tanah terdiri atas sangat rendah sampai sangat tinggi (0X, 1/4X, 1/2X, 3/4X, dan X), nilai X merupakan nilai erapan hara K tertinggi, sebesar 509.6 kg K2O ha-1. Pada kegiatan tersebut pupuk K diinkubasi selama tiga bulan, selanjutnya pengambilan sampel tanah pada masing-masing petak untuk dianalisis kadar K tanah. Kadar K tanah dianalisis menggunakan lima macam metode ekstraksi yaitu Bray I (larutan 0.025 N HCl + NH4F 0.03 N), Bray II (NH4F 0.03 N + HCl 0.10 N), Mechlich I (0.0125 M H2SO4 + 0.05 M HCl), HCl 25% dan Olsen (NaHCO3 0.5 M, pH 8.5). Uji korelasi K dilaksanakan di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), jumlah ulangan lima. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan status hara K tanah meningkatkan kadar K di dalam tanah dengan indikator bobot kering tajuk memberikan pola respon quadtratik. Metode ekstraksi hara K tanah terbaik untuk bawang merah di tanah Ultisol adalah Mechlich I, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.77. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penetapan rekomendasi pemupukan K pada bawang merah di tanah Ultisol. Kata kunci: Status hara K, ekstraktan K, dosis pemupukan K
Co-Authors -, Bachtiar -, Manuwoto . ACHMADI . NURWADJEDI . Suwarno A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Hasyim Sodiq Abdul Rachim Abdurrani Muin Adhy Ardiyanto Alce Ilona Noyaa Anas D Susila Anas D Susila Anas D. Susila Anas D. Susila Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Anggi Nico Flatian, SP Aris Poniman Baba Barus Bachtiar Bachtiar Bambang Paramudya Bambang Pramudya Bambang S Purwoko Bandung Sahari Bariot Hafif Bariot Hafif Bariot Hafifa Basuki Sumawinata Bayu Sejati Boedi Tjahjono Budi Mulyanto Budi Nugroho Budi Nugroho Catur Herison Catur Herison Darmono Taniwiryono Darmono Taniwiryono Dedi Nursyamsi Desi Nadalia Didy Sopandie Djoko Purnomo DWI ANDREAS SANTOSA Dwi Guntoro Edi Santosa Edwin Hidayat, Edwin Edy Djauhari Purwakusumah Eko Noviandi Ginting Endang Gunawan Endang Suhendang Enni Dwi Wahjunie Fahmi Arief Rahman Fahmuddin Agus Fakhrur Razie Fakhrur Razie Ganjar Priadi Gunawan Djajakirana Hadijah Siregar Handayani, Etik Puji Happy Widiastuti Happy Widiastuti Hartono, Arif Hendri Purnama Hermanto Hermanto Heru B. Pulunggono Heru Bagus Pulunggono Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok Husni Mubarok I Nyoman Sujana I Wayan Mangku I Wayan Rusastra Ibnul Qoyim, Ibnul Idris, Komaruddin Ilona Noyaa, Alce Indarti Puji Lestari Irawati, Arfi Irdika Mansur Irsal Las Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak Iswandi anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Iswandi Anas Ivanocih Agusta Ivanovich Agusta J. Sri Adiningsih Kasmadi Kasmadi Kasmadi Kasmadi Komarsa Gandasasmita Komarsa Gandasasmita Komarudin Idris KOMARUDIN IDRIS Kukuh Murtilaksono L. K. Darusman Latifah K. Darusman Latifah Kosim Darusman Lilik Tri Indriyati, Lilik Tri Lina Lathifah Nurazizah Lina Lathifah Nurazizah Luh Putu Ratna Sundari Lukman Gunarto Luthfi Izhar M. ALWI Machfud Machfud Manuwoto - Maryadi Maryadi Maryadi Maryadi Maswar Maswar Maswar Maswar Maya Melati Meine van Noordwijk Meine Van Noordwijk Miftahudin . Mimien Harianti Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Moh Zulfajrin Mohamad Rafi Muchammad Sri Saeni Muhadiono Muhadiono, Muhadiono Muhammad Ardiansyah muhammad Firdaus Muhammad Thamrin Muhammad Zulfikar Muliana Mulyawan, Ronny MUNIF GHULAMAHDI Muya Avicienna Nabila Hanifah Natalia, Rina Nelvia Nelvia nFN Thamrin Nizam Tambusai Nizam Tambusai Novia Mustikasari Nurliani Bermawie Ohiwal, Morgan Oteng Haridjaja Paulus B.K. Santoso Priyo Cahyono Priyo Cahyono, Priyo R. Purnamayani RACHMI WIDIRIANI RAHAYU WIDYASTUTI RASTI SARASWATI Retno Wijayanti Rina Natalia Rury Kurniawan Ruslan - S Susanto S. Anwar S. HADI SUTJAHJO Saeful Anwar Safira Sukma Hanjani SANDRA ARIFIN AZIZ Santun R.P Sitorus Santun R.P. Sitorus Santun Risma Pandapotan Sitorus Septiyana, . SETIARI MARWANTO Siska Nofita Siswanto Siswanto Siswanto Siti Maryam Harahap Siti Maryam Harahap Siti Nurzakiah Sri Djuniwati Sri Juniwati Sri Widodo Agung Suedy Sri Wilarso Budi R Sudadi, Untung Sudarsono . Sugiyanta Sukarman Sukarman Sumardjo Sumardjo Supiandi Sabiham Suprihati Suprihati Suria Darma Tarigan Surjono H. Sutjahjo Susanto, Bambang Sutjahjo, Surjono H. Suwondo Suwondo Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Suyamto Syaiful Anwar Syva Fitriana Taopik Ridwan TATI NURHAYATI Taufiq Bachtiar Taufiq Bachtiar Thamrin, nFN Vanda Julita Yahya W. Hartatik Widiatmaka . Yadi Setiadi