Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KONFIGURASI JUMLAH TULANGAN LONGITUDINAL PADA KOLOM RETROFIT BETON BERTULANG DENGAN METODE JAKET BETON Permana, Arya Bagas; N., Christin Remayanti; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.543 KB)

Abstract

Suatu kolom berperan penting dalam kekokohan suatu bangunan. Apabila suatu kolom mengalami kerusakan dan masih memungkinkan untuk diperbaiki, Tulangan yang digunakan adalah tulangan dengan material bambu dikarenakan material bambu memiliki kuat tarik sejajar serat berkisar antara 100-400 Mpa yang lebih besar dibandingkan dengan kuat tarik baja dengan mutu sedang. S Kolom akan diuji dengan menggunakan compression test machine. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa, kolom retrofit B1 yang dipasang 8 buah tulangan longitudinal bambu dimensi 10 x 5 mm dengan jarak antar sengkang sebesar 5 cm lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit A1 yang dipasang 4 buah tulangan longitudinal bambu dimensi 10 x 10 mm dengan jarak antar sengkang sebesar 5 cm. Meskipun pada saat pengujian didapatkan bahwa kolom retrofit B1 memiliki gaya tekan maksimum 2,72 % lebih kecil dibanding dengan gaya tekan maksimum kolom retrofit A1. Pada perbaikan kolom asli B1, kolom retrofit B.1 mengalami peningkatan daktilitas sebesar 195,65 % dibanding dengan kolom retrofit A.1 yang mengalami peningkatan daktilitas sebesar 57,13 %. Dan kolom retrofit D1 yang dipasang 8 buah tulangan longitudinal bambu dimensi 10 x 10 mm dengan jarak antar sengkang sebesar 5 cm lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit C1 yang dipasang 4 buah tulangan longitudinal bambu dimensi 10 x 20 mm dengan jarak antar sengkang sebesar 5 cm. Meskipun pada saat pengujian didapatkan bahwa kolom retrofit D1 memiliki gaya tekan maksimum 2,53 % lebih kecil dibanding dengan gaya tekan maksimum kolom retrofit C1. Namun, kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit D1 lebih tinggi 30,57 % dibanding kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit C1. Pada perbaikan kolom asli D1, kolom retrofit D.1 mengalami peningkatan daktilitas sebesar 99,84 % dibanding dengan kolom retrofit C.1 yang mengalami peningkatan daktilitas sebesar 40,79  %. Kata Kunci: Retrofit, jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
PENGARUH VARIASI RASIO TULANGAN LONGITUDINAL BAMBU DARI METODE CONCRETE JACKETING PADA KOLOM BETON MENGGUNAKAN SENGKANG BAMBU Pramudito, Faishal; Wijatmiko, Indradi; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.001 KB)

Abstract

Indonesia kerap kali terjadi kegagalan struktur pada bangunan. Karena latar belakangtersebut para civil engineer di Indonesia melakukan riset dan berbagai macam penelitian. Sehingga berkembanglah inovasi perkuatan maupun perbaikan pada struktur-struktur bangunan seperti concrete jacketing, steel bonding plat, carbon fibre reinforced polymer, self healing concrete, melakukan eksternal prestressing dan lain sebagainya. Ada 4  jenis kolom yang akan diteliti kali ini, yaitu kolom retrofit dengan kode A2 yang dipasangi tulangan bambu sebanyak 4 buah dengan ukuran 10 x 10 mm dengan rasio tulangan sebesar 1,23, kolom retrofit B2 yang dipasangi tulangan bambu sebanyak 8 buah dengan ukuran 10 x 0,5 mm dengan rasio tulangan sebesar 1,23, kolom retrofit C2 yang dipasangi tulangan bambu sebanyak 4 buah dengan ukuran 10 x 20 mm dengan rasio tulangan sebesar 2,47 dan kolom retrofit D2 yang dipasangi tulangan bambu sebanyak 8 buah dengan ukuran 10 x 10 mm dengan rasio tulangan sebesar 2,47.   Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kolom retrofit C2 dengan rasio tulangan 2,47 memiliki nilai kuat tekan 11,59% lebih besar dibandingkan dengan kolom retrofit A2 dengan rasio tulangan 1,23. Untuk nilai kekakuan dan modulus elastisitas, kolom retrofit C2 memiliki nilai 30,39% lebih besar dibandingkan kolom retrofit A2. Pada perbaikan kolom asli, kolom retrofit A2 memiliki nilai peningkatan daktilitas yang lebih besar yakni 264,07% dibandingkan dengan kolom retrofit C2 yang mengalamai penurunan sebesar 46,64%. H, kolom retrofit D2 memiliki nilai peningktan daktilitas yang lebih besar yakni 75,47% dibandingkan dengan kolom retrofit B2 yang mengalami peningkatan daktilitas sebesar 6,75% dari kolom asli. Hasil kedua tipe kolom diatas menunjukkan bahwa kolom retrofit D2 yang memiliki rasio tulangan yang lebih besar tidak memberikan efek yang signifikan untuk menambah nilai kekakuan, modulus elastisitas dan peningkatan daktilitas .           Kata Kunci : Jaket beton, efektifitas, kuat tekam , kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
PENGARUH VARIASIJUMLAH DAN DIMENSI TULANGAN LONGITUDINAL MATERIAL BAMBU PADA PERBAIKAN KOLOM DENGAN METODE CONCRETE JACKETING Rahmasari, Novita; Wijatmiko, Indradi; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.053 KB)

Abstract

Kolom merupakan elemen utama dari suatu struktur bangunan karena, kolom memiliki peran utama yaitu sebagai elemen yang menyangga beban aksial dari gaya tekan vertikal. Lokasi kritis keruntuhan struktur (collapse) berada pada kolom sehingga, perlu diperhatikan apabila kolom mengalami kerusakan.Keruntuhan pada kolom dapat berupa kerusakan akibat gempa bumi, overloading, tulangan kolom yang sudah luluh, dan beton keropos.Untuk mencegah keruntuhan dan memperbaiki kolom yang rusak maka diperlukan perkuatan dan perbaikan kolom. Pada penelitian ini kolom diretrofit menggunakan metode Concrete Jacketing dan akan dipasangi sengkang dan tulangan longitudinal bermaterial bambu.Berdasarkan hasil penelitian, kolom retrofit dengan  penggunaan tulangan bambu lebih mampu meningkatkan daktilitas, gaya tekan, modulus elastisitas serta kekakuan. Kata Kunci: Jaket beton, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
PENGARUH PERKUATAN MORTAR JAKET DENGAN VARIASI KONFIGURASI TULANGAN LONGITUDINAL BAMBU PADA KOLOM BETON BERTULANG YANG MENGALAMIBEBAN PUNCAK Pratama, Dodi Rajendra; Wijatmiko, Indradi; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom merupakan bagian terpenting suatu struktur bangunan yang berfungsi meneruskan dan menerima beban dari balok. Kolom retrofit kode A.1 dan A.2adalah kolom retrofit dengankonfigurasi tulangan longitudinal bambu sebanyak 4 buah ukuran 10 x 10 mm, dibandingkan dengan kolom retrofit kode B.1 dan B.2 adalah kolom retrofit dengan konfigurasi tulangan longitudinal bambu sebanyak  8 buah ukuran 10 x 5 mm. Hasil penelitian antara kolom kode A.1 dan B.1 menunjukkan bahwa jenis kolom A.1 dengan konfigurasi tulangan bambu 4 buah ukuran 10 x 10 mm memiliki peningkatan nilai gaya tekan maksimum yang sedikit lebih tinggi sebesar 11.08 % jika dibandingkan dengan kolom B.1. Sedangkan nilai kekakuan dan modulus elastisitas yang juga lebih tinggi jenis kolom A.1 yaitu sebesar 41.52 % dibandingkan jenis kolom B.1. Dan kolom A.1 memiliki nilai daktilitas yang  lebih efektif dibandingkan dengan kolom B.1, dimana kolom A.1 mengalami peningkatan daktilitas sebesar 21.75 % sedangkan kolom B.1 mengalami penurunan daktilitas sebesar 3.24 %. Sedangkan penelitian antara kolom kode A.2 dan B.2, dapat disimpulkan kolom retrofit A.2 lebih efektif dibanding kolom retrofit B.2. Karena efektifitas daktilitas A.2 lebih besar 15.85 % dibandingkan B.2, serta peningkatan gaya tekan maksimum kolom retrofit A.2 lebih tinggi dari B.2 yaitu sebesar 7.27 %. Peningkatan daktilitas kolom retrofit A.1 dan A.2 lebih tinggi dari pada kolom B.1 dan B.2 yang hanya ditinjau pada saat beban puncak, dimana dengan rasio tulangan bambu sama kolom retrofit A.1 dan A.2 memiliki dimensi yang lebih gemuk dibanding B.1 dan B.2 yang menyebabkan tulangan akan menjadi lebih kaku dan berdeformasi lebih baik pada saat dan hingga beban mencapai maksimum. Kata Kunci : Jaket mortar, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
PENGARUH MORTAR JACKET RETROFIT DENGAN VARIASI JARAK SENGKANG BAMBU PADA KOLOM BETON BERTULANG YANG MENGALAMI KERUNTUHAN AKSIAL Harijanto, Griffin Septian; Wibowo, Ari; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya bangunan beton yang mengalami keruntuhan menarik perhatian peneliti untuk mengatasinya dengan cara kolom retrofit. Penelitian kali ini meneliti tentang Mortar Jacketing yang merupakan modifikasi dari Concrete Jacketing. Mortar Jacketing adalah metode perkuatan kolom dengan cara penambahan beton baru yang menyelimuti kolom beton yang sudah ada menggunakan tulangan dan campuran mortar. Tulangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu petung untuk tulangan longitudinal dan bambu apus untuk tulangan transversal. Digunakan tulangan bambu karena bambu merupakan material terbaharui sehingga akan menciptakan bangunan yang ramah lingkungan (green building) dan juga pembangunan berkelanjutan (sustainable building). Penelitian ini menitikberatkan pada karakteristik kuat tekan maksimum, kekakuan, modulus elastisitas, dan daktilitas. Variabel yang akan dibandingkan pada penelitian ini yaitu jarak sengkang bambu yang berbeda pada rasio tulangan transversal yang sama yaitu 1,23. Dipakai 2 variasi jarak sengkang bambu, yaitu 7 cm dan 11 cm. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kolom retrofit dengan jarak tulangan transversal yang semakin rapat memiliki efektivitas yang lebih baik. Kata Kunci :concrete jacketing, mortar jacketing, jarak tulangan transversal
PENGARUH KONFIGURASI TULANGAN BAMBU DARI PERKUATAN MORTAR JAKET PADA KOLOM BETON BERTULANG YANG MENGALAMI KERUNTUHAN AKSIAL Suryo, Benediktus Rendy Diopasca; Wijatmiko, Indradi; Remayanti, Christin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom merupakan komponen utama pada sebuah bangunan karena berfungsi sebagai penyalur beban dari balok ke elevasi yang lebih rendah hingga ke pondasi, Pada penelitian ini akan dibahas perkuatan kolom dengan metode mortar jacketing. Kolom retrofit kode A3 menggunakan tulangan longitudinal bambu sebanyak 4 buah ukuran 10 x 10 mm dengan jarak antar tulangan transversal 7cm, kolomretrofit kode B3 menggunakan tulangan longitudinal bambu sebanyak 8 buah berukuran 10 x 5 mm dengan jarak antar tulangan transversal 7 cm, kolom retrofit kode A4 menggunakan tulangan longitudinal bambu sebanyak 4 buah berukuran 10 x10 mm dengan jarak antar tulangan transversal 11 cm, dan kolom retrofit kodeB4 menggunakan tulangan longitudinal bambu sebanyak 8 buah berukuran 10 x 5 mm dengan jarak tulangan transversal 11 cm. Kolom retrofit A3 memiliki nilai kekakuan menurun 14,3% dari kolom asli, nilai daktilitas meningkat 92,4% dari kolom asli, modulus elastisitas menurun 14,3% dari kolom asli, dan kuat beban aksial meningkat 2,1% dari kolom asli. Kolom retrofit B3 memiliki nilai kekakuan menurun 26,7% dari kolom asli, nilai daktilitas meningkat 116,9% dari kolom asli, modulus elastisitas menurun 26,7% dari kolom asli, kuat beban aksial menurun 17,7% dari kolom asli. Kolom retrofit A4 memiliki nilai kekakuan menurun 22,3% dari kolom asli, nilai daktilitas meningkat 105,9% dari kolom asli, modulus elastisitas menurun 22,3% dari kolom asli, kuat beban aksial menurun 17,6% dari kolom asli. Kolom retrofit B4 memiliki nilai kekakuan menurun 26,3% dari kolom asli, nilai daktilitas  meningkat 46,88% dari kolom asli, modulus elastisitas menurun 26,3% dari kolom asli, hal ini juga disebabkan karena kolom retrofit bertulangan longitudinal 8 buah 10x5mm kelangsingan tulangannya lebih besar sehingga lebih mudah mengalami tekuk. . Kata Kunci : mortar jacketing, efektivitas, kuat beban aksial, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
APLIKASI METODE TIME COST TRADE OFF UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Laksana, Bayu Indra; Wijatmiko, Indradi; Hasyim, M Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.236 KB)

Abstract

Pada=mas= pelaksanoan=proyek=konstruksi9seringterjadi ketidak sesuaien=antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan.pertambahan waktu pelaksanaan dan.pembengkakan3biaya pelaksanaaan. Keterlambatanodapat diatasi=dengan=melakuka” percepatan=dapat ditarik kesimpulan sebagai Pada bab iki akan dijelasken mengenai studi kasus pada proyek pembangunen gedung Pengairan Universitas Brawijaya=faktor=pembiayaan=sehingga=hasi= yang diharapkan=yaitu biaya]minimum tanpa mengabaikanmutusesuai standar yang+diinginkan. Alternatif yang dapat digunakanadalah penambahan=jamkerja dan=penambahan\”tenagakerja. Penulis akan dilakukan analisis skenario percepatan penyelesaian proyek dengan membandingkan penambahan jamkerja}sebanyak}(cara pertama) dan penambahan”:tenaga kerja (cara kedua). Metode analisis yang akan digunakan ialah metodu pertukeran waktu=dan.biaya (time cost trade off). Tujuan[dari metodef.ini adalah mempercepat=wakto pelaksanean+proyekl;dan=menganalisisdvepengaruh=waktu=dapat=dipersingka=dengan=penambahan=biaya=sehinggajndapat=diketahu=juhpercepatanan=Lpaling=maksimumKdan+biaya yangfgpaling:minimum. Perhitunganddimulai3dengan mencarilintasan kritis dad kemudias dilakukon crashing+untuk.mendapatkan=cost=slope. Selanjutnyaoipenekanksjhdurasidcshdimulaisdcdaridcsdaktivitas yangmemilikidcwcostscdsslopesdcterendah. Darishasilsdcanalisis didapatdbahwasdcpercepatan=yang menghasilkanrtotalmcosL minimum (belum termasuk tidak langsung) untukgf proyekf Pembangunab Gedungt Pengairang adalaho dengano menggunakann penambahen tenaga kerjo, dengane totaol costa dan totalu durasio menjade Rp. 17.790.067.877 menjade 224 hr didapate efisiensi waktu proyek dari keterlambatann sebonyak 19 hary (9,07%). Kata kunci :percepatan proyeg, time cost trade off, lintason kritis, cost slop, penambahen jam kerjo, penambahen tenago kerjahs. Kata Kunci: Time cost trade off percepatan pembangunan proyek, efisiensi.
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT KALENG TERHADAP MODULUS ELASTISITAS, KEKAKUAN, DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG Rama, Rizal; Wijatmiko, Indradi; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah komponen penting dalam penyusun bangunan konstruksi yang memiliki kuat tekan tinggi, tetapi memiliki kuat tarik rendah, sebagai solusi, beton dikombinasikan dengan tulangan baja untuk menahan gaya tarik yang disebut balok beton bertulang.  Namun, saat balok menerima beban melebihi kapasitas tulangan baja, balok dapat mengalami retak yang menyebabkan korosi pada tulangannya.Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memperkuat struktur balok, salah satunya dengan penambahan serat dalam campuran balok.Penelitian ini menggunakan serat kaleng untuk meningkatkan kuat tarik balok, selain itu dapat mengurangi permasalahan sampah yang ada. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi panjang serat kaleng terhadap modulus elastisitas, kekakuan, dan daktilitas balok beton bertulang dengan dimensi (15x20x130) cm. Benda uji yang dibuat menggunakan mutu beton K-250 dengan tulangan utama D10 dan tulangan geser Ø8, serta menggunakan penambahan variasi panjang serat kaleng dengan dimensi (2x40) mm dan (2x80) mm masing – masing dengan fraksi 10% dari volume balok.Jenis pengujian yang dilakukan diantaranya, pengujian kuat tekan silinder untuk mendapatkan mutu beton dan pengujian kuat tarik lentur balok beton bertulang pada tumpuan sendi-rol dengan jarak 1m dan menggunakan LVDT untuk mendapatkan beban maksimum dan lendutan aktual pada benda uji. Hasil pengujian  menujukkan bahwa modulus elastisitas terbesar terjadi pada penambahan serat 8 cm dengan cara ASTM C469-02 sebesar 21968,106 MPa (naik 38,9%dari balok normal). Kekakuan terbesar dari titik tinjau 1 (first crack) terjadi pada penambahan serat 8 cm sebesar 518,684 kg/mm (naik 17,1% dari balok normal), kekakuan terbesar dari titik tinjau 2 (P=1000kg) terjadi pada penambahan serat 8 cm sebesar 496,946 kg/mm (naik 13,6% dari balok normal). Daktilitas terbesar terjadi pada penambahan serat 8 cm dengan cara daktilitas perpindahan sebesar 1,936 (naik 7,1% dari balok normal). Kata kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, modulus elastisitas, kekakuan, daktilitas
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT KALENG TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Amiroh, Habibatul; Wijatmiko, Indradi; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betonmerupakanunsur yang sangatpentingdalamstrukturbangunan. Betonmemilikikuattekan yang tinggi, namunkuattarik yang rendah. Baja tulangandigunakanuntukmenahangayatarik. Apabilabetonbertulangmenahangayatarik yang melebihikapasitasbajatulanganmakaakanmenimbulkanretak, sehinggadilakukanbeberapapenelitianuntukmengatasimasalahtersebut, salah satunyayaitupenambahanseratdalamcampuranbeton. Penelitininimenggunakanseratkalengkarenaselaindapatmeningkatkankuattarikbeton, serat yang digunakandapatmengurangipermasalahanlimbah di Indonesia. Penelitianinibertujuanuntukmenganalisispengaruhseratkalengterhadapkuatlentur, lendutan, dan polaretakbalokbetonbertulang. Balok yang digunakanberdimensi (15 x 20 x 130) cm denganmuturencana 20,75 MPa. Balokmenggunakantulanganutama D-10 mm dan tulangansengkang ø8 mm. Serat yang digunakanyaituseratdarilimbahkalengminumandenganfraksi 10% dari volume beton, lebar 2 mm, dan variasipanjang yang digunakanyaitu 4 cm dan 8 cm. Pengujiandilakukandenganmeletakkanbalok di atasduatumpuansederhana dan satubebanterpusat di tengahbentang. Hasil pengujianbalokmenunjukkanbahwaserat yang paling optimum dalammenaikkankuatlentur dan menurunkannilailendutansertalebarretak pada balokadalahseratvariasipanjang 8 cm. Kuatlenturbalokmeningkatsebesar 8,9% daribalok normal, lendutanbalokmengalamipenurunansebesar 8,1% daribalok normal, dan lebarretakmengalamipenurunansebesar 14,3%. Kata kunci: balokbetonbertulang, seratkaleng, kuatlentur, lendutan, polaretak.
PENGARUH RASIO TULANGAN LONGITUDINAL DENGAN VARIASI DIMENSI TULANGAN LONGITUDINAL TERHADAP KUAT TEKAN, DAKTILITAS, DAN KEKAKUAN KOLOM DENGAN TULANGAN BAMBU Wardhani, Arimurti Wisnu; Wijatmiko, Indradi; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom merupakan elemen penting dalam pembuatan suatu bangunan, sebab kolom adalah struktur vertikal yang menopang elemen-elemen lain dalam struktur bangunan.Produksi baja menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan membuat diperlukannya material alternatif tulangan beton bertulang. Bambu adalah salah satu material yang cocok untuk digunakan sebagai material alternatif untuk tulangan, sebab selain mudah didapat dan ramah lingkungan, kekuatan bambu lebih baik dari jenis kayu lain.Jenis bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung untuk tulangan longitudinal dan bambu apus untuk sengkang. Pada penelitian ini parameter yang dijadikan menjadi acuan adalah kuat tekan maksimum, kekakuan, dan daktilitas. Variabel yang dibandingkan adalah rasio tulangan longitudinal dari kolom. Dipakai 2 variasi rasio tulangan longitudinal yaitu ρ = 1,23 dengan 4 tulangan bambu petung 10 x 10 mm dan ρ = 2,47 dengan 4 tulangan bambu petung 10 x 20 mm. Pengujian kolom dilakukan dengan menggunakan mesin uji tekan untuk memperoleh nilai gaya tekan dan LVDT untuk memperoleh nilai deformasi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kolom dengan rasio yang lebih besar memiliki efektivitas yang lebih baik. Kata Kunci : Kolom pendek, tulangan bambu, gaya tekan, kekakuan, daktilitas.
Co-Authors ., Saniyyah Agus Suharyanto Ahmad B., Jeka Ahtisya, Syauqi Akbar, Muhammad Allena, Gabrielle Alwafi Pujiraharjo Alwafi Pujiraharjo Alwafi Pujiraharjo Amiroh, Habibatul Andrea Saputra A. P. Ari Wibowo Ari Wibowo Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah As’ad Munawir Aulia, Yusril Fatchi Avianindyas, Putri B.K., Bhondana Bayu B.K., Bhondana Bayu Bagaskoro, Yogi Tio Bhondana Bayu B.K Bhondana Bayu B.K Chasanah, Uswatun Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Christin Remayanti Nainggolan Dabi, Fransiska R Devi Nuralinah Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Fadillah, Andika Faisal, Muhammad Faradina, Alifia Fauzi, Rifqi Eka Febrian, Abid Febriyannor, Rifqy Firdausy, Ananda Insan Frizky Andrian Perdana Harijanto, Griffin Septian Harimurti . Harimurti Harimurti Hendro Suseno Herlambang, Jevri Heryono, Cahyo Adhi Imansari, Aisyaning Indah Ria Riskiyah Indra Waluyohadi, Indra Karima, Dhia Kusumawati, Nafisah Octa Laksana, Bayu Indra Ludfi Djakfar M Hamzah Hasyim M. Hamzah Hasyim M. Ruslin A., M. Ruslin M. Ruslin Anwar Ming Narto Wijaya Molidan, Gingga Nainggolan, Christin Remayanti Noerman, Muhammad Fauzan NUGROHO, CANDRA ADI Permana, Arya Bagas Pramasida, Dipo Pramudito, Faishal Pratama, Dodi Rajendra Pratama, Rachmaniar Rizki Priambudi, Adhitya Pudyono . Pujiharjo, Alwafi Puspitasari, Ratri Putri, Enggie Herma Rahmasari, Novita Rama, Rizal Regina Apituley Rozaq, Rizal Fatchul Sabila, Ahmad Ariq Fihris Saifoe El Unas Sanjaya, Gilang Edo Siburian, Jonathan Hasian Sirait, Christin Natalia Siti Nurlina Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sugeng P. Budio Sugeng Prayitno Budio Suryo, Benediktus Rendy Diopasca Susilo, Joko Suwanda, Rizky Anas Syamnah Harahap, Muthiah Putrilan Ummah, Karimatul Usri Amrullah Vikriansyah, Andhika W, Dany Dwitama Wardhani, Arimurti Wisnu Wisnumurti . Wulandari, Fahima Yanda Christian Yatnanta Padma Devia Yudika Putra, Valentino Leonard Yulian, Albertus Eky Yulvi Zaika Yuniawati, Nungki