p-Index From 2019 - 2024
10.826
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Journal of Tropical Life Science : International Journal of Theoretical, Experimental, and Applied Life Sciences METAMORFOSA Journal of Biological Sciences Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Neutrino : jurnal fisika dan aplikasinya Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Jurnal Administrasi Bisnis Biotropika JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Journal of Degraded and Mining Lands Management Research Journal of Life Science Journal of Enviromental Engineering and Sustainable Technology Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari Proceeding International Conference on Global Resource Conservation Natural B AGRISE Habitat AGRIVITA, Journal of Agricultural Science PROFIT : Jurnal Administrasi Bisnis The International Journal of Accounting and Business Society ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Jurnal Wilayah dan Lingkungan Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Jurnal Biodjati Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) JURNAL SERAMBI ILMU MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education International Journal of Applied Sciences in Tourism and Events AGROMIX Agro Bali: Agricultural Journal JSMARTech : Journal of Smart Bioprospecting and Technology Sciscitatio : Journal for Biological Science International Journal of Social and Management Studies (IJOSMAS) Jurnal Sains Alami (Known Nature) Berkala Penelitian Hayati Journal of Social Research JURNAL HUTAN TROPIS Jurnal Sosial dan Sains Jurnal Sains Alami (Known Nature) Asian Journal of Social and Humanities Journal of Fisheries & Marine
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Biotropika

Local People Knowledge about Plant Trees Species Inside Tropical Forest of Tengger Ranupani Hardyanti, Setyo Ayu; Hakim, Luchman
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.163 KB)

Abstract

Degradation of  tropical forests in Indonesia is  known more widespread. The development of  societyactivities  is  known to be very fast, thus  it  causes  land degradation. An  effort  to make ecosystem reparation of the tropical forest through restoration becomes very important to be done. The success of these efforts cannot be separated from the local community factors. The purpose of this study  is  to determine rainforest woody plant species that are recognized, and utilized  also knowing the  public perceptions in tropical forest restoration. The method used is quantitative ethnobotany with estimatingthe significance of the plant based on the level of popularity  herbs known and frequently used by the society.  The data  were analyzed using the Relative Frequency of Citations (RFC) and Relative Importance (RI). There are thirtyfive plants that are mentioned by society. Eighteen species are woody plants. The highest value of RFC from the interview are pine (Casuarina junghuhniana) that the value is  1. It  is often  used to  fill the need  as a building material and firewood.  The  smallest value of  RFC is 0.07  randu bacin  (Pittosporum moluccanum).  It  is  caused of lacking knowledge of  the type  and the benefits of the plants. RI value or numbers of plants  that are most frequently mentioned is fir that is at 3.56.  Meanwhile,  the  smallest  value of  RI  is  randu bacin  (Pittosporum moluccanum)  of 0.31.  The society’s perception of woody plants is  quite well. The society  knows the benefits of forest plants and the  forest condition today.  The society’s  traditional knowledge in  benefitting  the  plants  is  to be hereditary. So that  society  makes  serious efforts  to  help  the activity of  forest restoration by planting vegetation. Keywords: degradation, forest, restoration, trees, utilization
Etnobotani Penyambutan Bulan Sura Di Komplek Wisata Alam Air Terjun Sedudo, Kabupaten Nganjuk Ayuningtyas, Prita; Hakim, Luchman
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.115 KB)

Abstract

Abstrak Air Terjun Sedudo merupakan salah satu daerah wisata yang memiliki atraksi budaya dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai pelengkap acara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan dalam kegiatan menyambut Bulan Sura oleh masyarakat sekitar Air Terjun Sedudo sebagai bagian dari strategi konservasi tumbuhan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 hingga April 2014. Observasi secara langsung dilakukan di komplek wisata alam Air Terjun Sedudo. Identifikasi tumbuhan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Taksonomi, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Penentuan responden dengan teknik purposive sampling. Data didapatkan menggunakan metode wawancara secara semi terstruktur. Data hasil wawancara pemanfaatan tumbuhan diklasifikasikan dalam 8 kategori pemanfaatan, dan selanjutnya dianalisis menggunakan indeks etnobotani. Hasil penelitian menunjukkan didapatkan 62 spesies tumbuhan dan tergolong ke dalam 34 famili yang dimanfaatkan untuk pelengkap prosesi penyambutan Bulan Sura. Tumbuhan yang memiliki RFC tertinggi adalah ketela pohon (Manihot esculenta Crantz) sebesar 0,77 dan untuk nilai RI tertinggi adalah melati (Jasminum sambac L.) sebesar 0,91. Sebagian besar tumbuhan yang dimanfaatkan digunakan untuk melengkapi prosesi penyambutan Bulan Sura maupun untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat sekitar Air Terjun Sedudo sebagian besar masih bergantung dengan sumberdaya dan tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggalnya, sehingga secara tidak langsung masyarakat melakukan konservasi guna melestarikan sumberdaya yang ada.   Kata kunci : etnobotani, ekowisata, konservasi tumbuhan, konservasi atraksi wisata
Analisis Potensi Agrowisata Buah di Wana Wisata Rawa Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi Tanjungsari, Ardina; Cholis, Azzah Fauziyah; Riung, Christien Yacobina; Rokani, Lutvita Erya; Hakim, Luchman
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.346 KB)

Abstract

Kawasan pedesaan di sekitar objek wisata Rawa Bayu Banyuwangi memiliki aneka ragam tanaman buah potensial untuk diintegrasikan dalam program wisata Rawa Bayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanaman buah, memetakan lokasi tumbuh tanaman buah, dan menggali persepsi masyarakat tentang  jenis tanaman buah yang dapat dijadikan potensi atraksi agrowisata. Metode penelitian terdiri dari eksplorasi tanaman buah di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu, penentuan koordinat lokasi tumbuh tanaman, dan wawancara semi-terstruktur. Metode eksplorasi dilakukan dengan penjelajahan di kawasan Rawa Bayu dan kebun di pemukiman penduduk. Tanaman buah yang didapatkan diamati secara morfologik dan dilakukan pengukuran morfometrik. Pengambilan peta persebaran tanaman buah dilakukan dengan marking lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan melibatkan  20 responden yang terdiri dari masyarakat desa, pengunjung dan pengelola tempat wisata. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penjelajahan didapatkan 13 spesies tanaman buah yang ditemukan di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu dan 24 spesies tanaman buah di pekarangan dan kebun sekitar Rawa Bayu yang berpotensi diintegrasikan dalam program agrowisata. Buah yang paling banyak ditemukan di Rawa Bayu dan sekitarnya adalah durian (Durio zibethinus), salak (Salacca zalacca), pisang (Musa sp.), jambu (Syzygium aqueum), nangka (Artocarpus heterophyllus), jengkol (Archidendron pauciflorum), langsep (Lansium domesticum), cengkeh (Syzigium aromaticum), manggis (Garcinia mangostana), dan alpukat (Persea americana). Warga di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu berkeinginan agar wilayah tersebut dijadikan agrowisata buah sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.
Diversitas Arthropoda Tanah Di Area Restorasi Ranu Pani Kabupaten Lumajang ardillah, Jr sulthan; Leksono, Amin Setyo; Hakim, Luchman
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.751 KB)

Abstract

Ranu Pani is damaged areas ecosystem, so restoration activities are integrated to aspects of the ecosystem biotic and abiotic components are required. The important factor to succeed the restoration is land health. Arthropods has a very important role for the ecosystem, either directly or indirectly. The role of arthropods on ecosystems such as pollinators, decomposers, predators, parasitoids and bio-indicators. The aim of this study were to determine the type of soil arthropods found in Ranu Pani land restoration and to determine their roles in Ranu Pani and to determine the diversity index of soil arthropods in Ranu Pani. The method used in this research was Falltrap Pit (Bottle trap). Arthropods put in a bottle that has been filled with a solution of 70 % alcohol. Arthropods were identified in the laboratory. Arthropods from Ranu Pani restoration land was 916 specimens, consisting of 13 family. Three orders of arthropods with the largest number were Orthoptera (49.59 %), Amphipoda (44.17 %), Opiliones (6.23 %). Important value index (INP) of family land arthropods in the first year were Talitridae (72.658 %), Gryllidae (31.995 %), Acrididae (53.379 %) and larvae of Noctuidae (16.092 %). The dominant family in the second year were Talitridae (48.935 %), Gryllidae (73.057 %), Carabidae (23.769%) and Oxyopidae (14.147 %). The air temperature and the lower the light intensity could increased the abundance of soil arthropods. The Shannon-Wiener index of the second year location was lower (H = 1.899) compared to the first year location (H = 2.523). Key words: Arthropods, ecological indicators, community structure, restoration area.
Etnobotani Tanaman Pangan dari Hutan dan Pekarangan Rumah pada Masyarakat di Pemukiman Kondang Merak, Malang Selatan Aya Shofiyah; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2020.008.02.05

Abstract

Tanaman pangan yang tumbuh di hutan dan pekarangan rumah masyarakat merupakan sumberdaya penting dalam program ketahanan pangan masyarakat pesisir yang hidup di sekitar hutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies tanaman pangan yang dimanfaatkan masyarakat Kondang Merak baik yang diperoleh dari hutan maupun pekarangan rumah, dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan pekarangan rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan wawancara semi tersruktur. Analisis data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif dan data kuantitatif dianalisis menggunakan Skala Likert. Dari hasil penelitian ditemukan 17 spesies (15 famili) tanaman pangan dari hutan Kondang Merak dan 20 spesies (17 famili) dalam dari pekarangan rumah. Tanaman pangan dalam penelitian ini dikategorikan dalam bahan pangan tambahan, yaitu umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, bumbu dan aroma masakan, serta bahan minuman. Tanaman penghasil buah-buahan merupakan kelompok dengan persentase pemanfaatan tertinggi (37,5%), diikuti dengan sayuran dan lalapan (25%), bumbu dan aroma masakan (25%), bahan minuman (10,4%), dan persentase paling rendah yaitu umbi-umbian (2,1%). Cara pengolahan yang paling sering dilakukan adalah dengan cara dikonsumsi secara langsung. Masyarakat Kondang Merak telah mengetahui tentang pekarangan rumah (Skala Likert 4,09). Masyarakat cukup setuju (Skala Likert 2,64) terkait pemanfaatan pekarangan rumah dapat bernilai ekonomi dan estetik. Masyarakat cukup setuju (Skala Likert 3,27) terhadap cara pengolahan pekarangan rumah seperti di kebun. Kondisi pekarangan rumah masyarakat cukup terawat (Skala Likert 2,75).
Analisis Potensi Agrowisata Buah di Wana Wisata Rawa Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi Ardina Tanjungsari; Azzah Fauziyah Cholis; Christien Yacobina Riung; Lutvita Erya Rokani; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pedesaan di sekitar objek wisata Rawa Bayu Banyuwangi memiliki aneka ragam tanaman buah potensial untuk diintegrasikan dalam program wisata Rawa Bayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanaman buah, memetakan lokasi tumbuh tanaman buah, dan menggali persepsi masyarakat tentang  jenis tanaman buah yang dapat dijadikan potensi atraksi agrowisata. Metode penelitian terdiri dari eksplorasi tanaman buah di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu, penentuan koordinat lokasi tumbuh tanaman, dan wawancara semi-terstruktur. Metode eksplorasi dilakukan dengan penjelajahan di kawasan Rawa Bayu dan kebun di pemukiman penduduk. Tanaman buah yang didapatkan diamati secara morfologik dan dilakukan pengukuran morfometrik. Pengambilan peta persebaran tanaman buah dilakukan dengan marking lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan melibatkan  20 responden yang terdiri dari masyarakat desa, pengunjung dan pengelola tempat wisata. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penjelajahan didapatkan 13 spesies tanaman buah yang ditemukan di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu dan 24 spesies tanaman buah di pekarangan dan kebun sekitar Rawa Bayu yang berpotensi diintegrasikan dalam program agrowisata. Buah yang paling banyak ditemukan di Rawa Bayu dan sekitarnya adalah durian (Durio zibethinus), salak (Salacca zalacca), pisang (Musa sp.), jambu (Syzygium aqueum), nangka (Artocarpus heterophyllus), jengkol (Archidendron pauciflorum), langsep (Lansium domesticum), cengkeh (Syzigium aromaticum), manggis (Garcinia mangostana), dan alpukat (Persea americana). Warga di sekitar Wana Wisata Rawa Bayu berkeinginan agar wilayah tersebut dijadikan agrowisata buah sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.
Diversitas Arthropoda Tanah Di Area Restorasi Ranu Pani Kabupaten Lumajang Jr sulthan ardillah; Amin Setyo Leksono; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ranu Pani is damaged areas ecosystem, so restoration activities are integrated to aspects of the ecosystem biotic and abiotic components are required. The important factor to succeed the restoration is land health. Arthropods has a very important role for the ecosystem, either directly or indirectly. The role of arthropods on ecosystems such as pollinators, decomposers, predators, parasitoids and bio-indicators. The aim of this study were to determine the type of soil arthropods found in Ranu Pani land restoration and to determine their roles in Ranu Pani and to determine the diversity index of soil arthropods in Ranu Pani. The method used in this research was Falltrap Pit (Bottle trap). Arthropods put in a bottle that has been filled with a solution of 70 % alcohol. Arthropods were identified in the laboratory. Arthropods from Ranu Pani restoration land was 916 specimens, consisting of 13 family. Three orders of arthropods with the largest number were Orthoptera (49.59 %), Amphipoda (44.17 %), Opiliones (6.23 %). Important value index (INP) of family land arthropods in the first year were Talitridae (72.658 %), Gryllidae (31.995 %), Acrididae (53.379 %) and larvae of Noctuidae (16.092 %). The dominant family in the second year were Talitridae (48.935 %), Gryllidae (73.057 %), Carabidae (23.769%) and Oxyopidae (14.147 %). The air temperature and the lower the light intensity could increased the abundance of soil arthropods. The Shannon-Wiener index of the second year location was lower (H '= 1.899) compared to the first year location (H' = 2.523). Key words: Arthropods, ecological indicators, community structure, restoration area.
Etnobotani Pemanfaatan Pisang Lokal (Musa spp.) di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Naila Izzatul Mukhoyyaroh; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2020.008.01.07

Abstract

Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang mempunyai keanekaragam kultivar pisang yang tinggi. Lokasinya yang strategis di Jalur Lintas Selatan (JLS) memberikan peluang untuk memperkenalkan keanekaragaman pisang sebagai salah satu daya tarik wisata pantai Malang Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kultivar pisang lokal (Musa spp.) dan menganalisis pemanfaatan pisang lokal (Musa spp.) setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara semi tersruktur. Analisis data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif dan data kuantitatif dianalisis dengan perhitungan Relative Frequency of Citation (RFC). Kultivar pisang yang ditanam dan dimanfaatkan di Desa Srigonco terdiri dari 9 kultivar yaitu Pisang Kepok, Pisang Raja, Pisang Candi, Pisang Susu, Pisang Barlin, Pisang Ambon, Pisang Raja Nangka, Pisang Raja Awak, dan Pisang Raja Molo. Bagian dari tanaman pisang yang dapat dimanfaatkan yaitu buah, daun, jantung pisang dan pelepah pisang. Tanaman pisang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mencakup aspek pangan, adat, perdagangan, perabot dapur, kosmetik, dan pakan ternak. Kultivar pisang yang memiliki nilai RFC tertinggi yaitu pisang kepok sebesar 0,8, sedangkan nilai RFC terendah yaitu pisang raja molo sebesar 0,1.
Keterkaitan Aktivitas Manusia dengan Kualitas Ekosistem Perairan Pantai di Kepulauan Spermonde, Makasar, Sulawesi Selatan Catur Retnaningdyah; Luchman Hakim; Arina Mana Sikana; Rispah Hamzah
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2019.007.03.6

Abstract

Kepulauan Spermonde, Makassar Sulawesi Selatan terdiri dari ratusan pulau kecil dengan karakteristik yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kondisi lingkungan dan aktivitas manusia di pulau  dengan kualitas ekosistem perairan pantai berdasarkan parameter fisikokimia air serta keragaman biodiversitas khususnya makroalga dan echinodermata. Penelitian ex post facto ini dilakukan di Pulau Barrangcaddi, Badi, Barang Lompo, Bonebatang dan pulau Kodingarengkeke. Pemantauan kondisi lingkungan menggunakan indeks Naturalness sedangkan aktivitas manusia menggunakan indeks Hemeroby. Pengambilan sampel air, makroalga, dan echinodermata di setiap pulau dilakukan di 2 hingga 3 stasiun dengan membuat tiga (3) transek sabuk. Hasil analisis pemodelan struktural menggunakan PLS menunjukkan bahwa aktivitas manusia yang ada di Kepulauan Spermonde  telah berdampak pada pencemaran bahan organik dengan kadar BOD berkisar 25,39-29,81 mg/L.  Pencemaran ini selanjutnya telah memicu terjadinya eutrofikasi tercermin dari kadar nitrat yang telah melebih baku mutu untuk biota perairan (0,05-0,168 mg/L).  Eutrofikasi yang terjadi telah meningkatkan diversitas makroalga dan selanjutnya menurunkan diversitas Echinodermata. Berdasarkan nilai indeks diversitas Makroalga, perairan pantai di sekitar lima pulau yang diamati termasuk dalam kategori tercemar ringan sampai sedang (1.17-2.42), dan berdasarkan indeks diversitas Echinodermata sudah termasuk kategori tercemar berat (0,36-0,88). Sedangkan parameter kualitas air lain terutama pH, suhu, salinitas, kekeruhan, TP, H2S, minyak dan lemak, dan Pb telah memenuhi standar kualitas air untuk kebutuhan biota perairan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51/2004.
Local People Knowledge about Plant Trees Species Inside Tropical Forest of Tengger Ranupani Setyo Ayu Hardyanti; Luchman Hakim
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Degradation of  tropical forests in Indonesia is  known more widespread. The development of  societyactivities  is  known to be very fast, thus  it  causes  land degradation. An  effort  to make ecosystem reparation of the tropical forest through restoration becomes very important to be done. The success of these efforts cannot be separated from the local community factors. The purpose of this study  is  to determine rainforest woody plant species that are recognized, and utilized  also knowing the  public perceptions in tropical forest restoration. The method used is quantitative ethnobotany with estimatingthe significance of the plant based on the level of popularity  herbs known and frequently used by the society.  The data  were analyzed using the Relative Frequency of Citations (RFC) and Relative Importance (RI). There are thirtyfive plants that are mentioned by society. Eighteen species are woody plants. The highest value of RFC from the interview are pine (Casuarina junghuhniana) that the value is  1. It  is often  used to  fill the need  as a building material and firewood.  The  smallest value of  RFC is 0.07  randu bacin  (Pittosporum moluccanum).  It  is  caused of lacking knowledge of  the type  and the benefits of the plants. RI value or numbers of plants  that are most frequently mentioned is fir that is at 3.56.  Meanwhile,  the  smallest  value of  RI  is  randu bacin  (Pittosporum moluccanum)  of 0.31.  The society’s perception of woody plants is  quite well. The society  knows the benefits of forest plants and the  forest condition today.  The society’s  traditional knowledge in  benefitting  the  plants  is  to be hereditary. So that  society  makes  serious efforts  to  help  the activity of  forest restoration by planting vegetation. Keywords: degradation, forest, restoration, trees, utilization
Co-Authors . Wilopo Abdul Hamid A. Toha Achmad Afandi Achmad Dadang Burhanuddin Ade Hidayah Afifah Nur Aulia Agung Pramana Agung Sri Darmayanti Agus Nurrofik Agustina L.N. Aminin Aji Dharma Raharjo Aji Dharma Raharjo Akira Kikuchi Alelang, Isak Feridikson Amanda Putri Nastiti Ambariyanto Ambariyanto Amin Setyo Leksono Amin Setyo Leksono Amin Setyo Leksono Aminudin Afandhi Aminudin Afandhi Aminudin Afandhi Andri Tri Cahya Andriani Kusumawati Anggiar Rizky F Antariksa Antariksa Anthon Efani Apriyono Rahadiantoro Apriyono Rahadiantoro, Apriyono Ardina Tanjungsari Ardina Tanjungsari Argus Argus Ari Darmawan Ari Hayati Ari Hayati, Ari Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arien Heryansyah Arif Luqman Hakim Arina Mana Sikana Aulanni'am Aulanni'am Aulia Luqman Azis Aya Shofiyah Azzah Fauziyah Cholis Azzah Fauziyah Cholis Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiyadi Baihaqi Musytawan Bobby Polii Bobby Polii Bobby Polii Brian Rahardi Brian Rahardi Brian Rahardi Brian Rahardi Budi Wahono Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Cholis, Azzah Fauziyah Christien Yacobina Riung Danniary Ismail Faronny Dayu Puspita Sari Dea Rahmadani Ristanti Dian Siswanto Dian Siswanto Dian Siswanto Dian Sulastini Dian Sulastini, Dian Diane Deibij Pioh Diane Deibij Pioh Dimas Kurnia Purmada Djamhur Hamid Djumahir .. Djumilah Hadiwidjojo Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro, Dodit Ari Dyah Kinasih Wuragil Eka Oktavianti Eka Oktavianti Endang Arisoesilaningsih Eni Kurniatun Esti Endah Ariyanti Estri Laras Arumingtyas Estri Laras Arumingtyas Estri Laras Arumingtyas Eva Kurniawati Fadhil Muhammad Fahdynia Kamira Gunawan Fajar Rasyidi Hidayat Fajar Rasyiidi Hidayat Fajar Rasyiidi Hidayat Febri Handoyo Feronica Simanjorang Filza Yulina Ade Filza Yulina Ade Filza Yulina Ade Gheavanda Putri Rahadi Gleny Sinta D Guntur Guntur Hafid Zain Muttaqien Hafid Zain Muttaqien, Hafid Zain Hamdan Yuwafi Hamdani Dwi Prasetyo Hamdani Dwi Prasetyo Hamid Toha Hamzah, Rispah Hanin Niswatul Fauziah Hanun Nurrahma Hanun Nurrahma Hariati, Anik Martinah Hartati Kartikaningsih Haryati, Jehan Ramdani Hasan Zayadi Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri, Henri Hidayati Rahimah Hong Sun Kee Ihwan Ihwan Ika Junianingsih Ika Junianingsih Ika Yuni Agustin Iman Kusuma Bangsa Indah Yanti Irena Aldianoveri Jamhari Jamhari Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jehan Ramdani Hariyati Jehan Ramdani Haryati Jenvia Rista Pratiwi Jodi Hariawan Jr sulthan ardillah Jr sulthan ardillah Karuniawan Puji Wicaksono Kee, Hong Sun Kikuchi, Akira Krishidaya, Ayutika Kristin Widyasari Kristin Widyasari Kurniasih Sukenti Linda Herawati Lugi Hartanto Lugi Hartanto, Lugi Luh Putu Ratna Sundari Lutfi Lutfi Lutfita Fitriana Luthfi Rayes Luthfi Rayes Lutvita Erya Rokani M. Ali Imron M. Kholid Mawardi Makagoshi, Nobukazu Manik Eirry Sawitri Masdiana Chendrakasih Padaga Melati Julia Rahma Moh Argus Mohammad Ikbal Mohammad Mahyairudin Mufidah Afiyanti Muhammad Arif Budiman Muhammad Attar Muhammad Attar Muhammad Fandi Ardiansyah Muhammad Fathoni Muhammad Izzuddin Faizal Muhammad Izzuddin Faizal Mukhzayadah Mukhzayadah Muqtafiah Muqtafiah Nababan, Vitryany Nadhea Oktaviantina Rahmawati Naila Izzatul Mukhoyyaroh Naila Izzatul Mukhoyyaroh Nashi Widodo Nasrul Jauhari Nia Kurniawan Nia Kurniawan Nikita Amalia VGA Nila Ratih Pamungkas Nindya Helvy Pramita Nindya Helvy Pramita Niqrisatut Thibab Nobukazu Makagoshi Nobukazu Nakagoshi Nokukazu Nakagoshi Nokukazu Nakagoshi, Nokukazu Nuddin Harahab Nuddin Harahap Nurizza Fauziyah Nurizza Fauziyah, Nurizza Pamungkas, Ratih Nila Pangestuti, Edriana Pramadika Ramanda Prita Ayuningtyas Qathrunnada Salsabila Rahma Aprilia Kumaji Rahmi Ipango Rahmi Ipango Ratih Nila Pamungkas Reski Amalyah Rispah Hamzah Rispah Hamzah Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Riung, Christien Yacobina Riyan Riyadlun Najih Riyan Riyadlun Najih Rizha Hardyansah Robi Binur Robi Hari Marhesa Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodliyati - Azrianingsih Rokani, Lutvita Erya Romaidi Romaidi Romaidi Romaidi Rukun Rahayu Sandra Dhesitta Putri Sandra Dhesitta Putri, Sandra Dhesitta Saptoyo Saptoyo Sari, Dewi Ratih Tirto Satria Cahya Febriansyah Satria Cahya Febriansyah SATRIYAS ILYAS Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Seran, Yoseph Nahak Setyo Ayu Hardyanti Setyo Ayu Hardyanti Silfi Anggraeni Siska Wahyu Rahmawati Siswo Purnomo Slamet Riyadi Soemarno - - Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Sofy Permana Sudarto Sudarto Sudarto Sudarto Suhaemi Sunarti Sunarti Sunarti Sunarti Sunaryo Sunaryo Sundari Sundari Suryanto, Agus Sutiman B. Sumitro Sutiman B. Sumitro Sutiman B. Sumitro Swiss Winnasis Swiss Winnasis Syakir Kamil Ainul Fitroh Tanjungsari, Ardina Tin Naing Oo Titanio Auditya Pribadi Turhadi Turhadi Veince Benyamin Silahooy Veince Benyamin Silahooy, Veince Benyamin Vitryany Nababan Wahyu Kusumayanti Putri Wenny Bekti Sunarharum Widodo Widodo . Widodo Widodo Wiwin Maisyaroh Yanuar Firmansyah Yusri Abdillah Yusri Abdillah Zakiyah Zakiyah Zakiyah Zakiyah