Yulvi Zaika
Department Of Civil Engineering, Brawijaya University, Malang, 65145,

Published : 147 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 4 CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA PANELS TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Ramadhan, Bima Aldiha; Zaika, Yulvi; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.558 KB)

Abstract

Dalam suatu konstruksi bangunan gedung, jembatan ataupun jalan, tanah merupakan hal yang paling penting yang berfungsi sebagai pondasi atau pijakan dimana kontruksi itu dibangun. Jenis Tanah lempung ekspansif memiliki sifat tanah kurang baiki, kekuatan geser yang rendah, perubahan volume yang tinggi, dan potensi kembang susut yang besar. Oleh karena itu diperlukan upaya stabilisasi untuk mengurangi potensi kembang susut dan meningkatkan daya dukung dari tanah tersebut. Banyak daerah di Indonesia memiliki jenis tanah tersebut, tanah ekspansif terdeteksi di wilayah desa Ngasem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Upaya untuk menstabilkan tanah ini dilakukan dengan salah satu cara perbaikan tanah lempung ekspansif dengan menggunakan metode deep soil mixing tipe panels dengan diameter kolom 4 cm dengan variasi jarak antar kolom (L) 1 X D, 1,25 X D, 1,5 X D dan variasi panjang kolom (Df) 1 X B, 2 X B dan 3 X B. Sampel tanah ekspansif ini ditambahkan dengan bahan adiktif yaitu 15% fly ash, dimana ditempatkan di dalam boks. Pengujian tanah lempung ekspansif dilakukan dengan uji beban dengan pelat pondasi berukuran 5 x 5 cm sebagai acuan tumpuan dan pembebanan menggunakan alat dongkrak hidrolik manual sebagai pemberi beban. Hasil uji beban dilihat dari daya dukung meningkat seiring dengan jarak antar kolom (L) berdekatan dan kedalaman kolom (Df) semakin panjang. Peningkatan daya dukung maksimum didapat hingga 263% dari tanah asli sebelum dilakukan perbaikan tanah dengan metode deep soil mixing. Nilai ini terletak pada kolom dengan jarak kolom terdekat yaitu L=4 cm dengan panjang kolom Df= 15 cm, nilai swelling menurun sebesar 23,56% dari tanah asli sebelum dilakukan stabilisasi.   Kata kunci : Lempung ekspansif, fly ash, Deep Soil Mixing, jarak kolom, panjang kolom,daya dukung
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 4 CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Prana, Resa Bagus Dharma; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.225 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan jenis lempung yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap perubahan kadar air sehingga sifat kembang susutnya juga tinggi. Jika kandungan air bertambah besar maka tanah ini akan mengembang dan mengakibatkan berkuangnya daya dukung dari tanah tersebut, dan sebaliknya jika kadar airnya semakin sedikit maka tanah ini akan menyusutt dan daya dukungnya akan meningkat. Penelitian ini dilakukan perbaikan tanah lempung ekspansif dengan menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 4cm yang bertujuan unutuk meningkatkan nilai daya dukung. Metode deep soil mixing merupakan metode pencampuran dengan bahan aditif pada tanah untuk meningkatkan stabilitas tanah dengan tebal atau kedalaman tanah tertentu. Jenis bahan aditif yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash, hal ini dikarenakan penambahan fly ash pada tanah ekspansif mampu meningkatkan daya dukung tanah. Pada penelitian ini digunakan 9 variasi jarak dan panjang kolom berupa variasi jarak antar kolom (4, 5, 6 cm) dan variasi panjang kolom (5, 10, 15 cm). Hasil dari stabilisasi tanah lempung ekspansif menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 4 cm memberikan peningkatan nilai daya dukung hingga 156% dari daya dukung tanah asli. Stabilisasi dengan bahan aditif 15% fly ash pada metode DSM berpola triangular dapat mengurangi nilai pengembangan (swelling) seiring dengan meningkatkan volume tanah yang distabilisasi. Prosentase stabilisasi sebesar 30,63% telah mampu menghentikan pengembangan (swelling). Kata kunc : lempung ekspansif, fly ash, Deep Soil Mixing, jarak, panjang,daya dukung.
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKANMETODE DSM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Ma’azza, Muhammad Ainun; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.282 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan jenis tanah yang memiliki sifat kembang susut yang sangat tinggi, akibat perubahan kadar air dalam tanah. Mengembangnya tanah lempung ekspansif ini disebabkan oleh bertambahnya kadar air pada tanah dan diikuti oleh kenaikan tekanan air pori dan timbulnyatekananpengembangandansebaliknyaapabilakadar air berkurangakanterjadipenyusutan yang cukup tinggi. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan tanah lempung ekspansif dengan menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 5 cm yang bertujuan untuk meningkatkan nilai daya dukung. Metode deep soil mixing merupakan metode pencampuran dengan bahan aditif pada tanah untuk meningkatkan stabilitas tanah. Jenis aditif yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash hal ini dikarenakan penambahan flyashpada tanah ekspansif mampu meningkatkan daya dukung tanah. Pada penelitian ini digunakan 9 variasi jarak dan kedalaman kolom berupa variasi jarak antar kolom (5; 6,25; 7,5 cm) dan variasi kedalaman kolom (5; 10; 15 cm). Hasil dari stabilisasi tanah lempung ekspansif menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 5 cm menunjukkan peningkatan nilai daya dukung hingga 270% dari daya dukung tanah asli. Stabilisasi menggunakan bahan aditif 15% fly ashpada metode DSM berpola triangular dapat mengurangi nilai pengembangan (swelling) seiring dengan bertambahnya volume tanah yang distabilisasi. Prosentase tanah yang terstabilisasi sebesar 26,18 % telah mampu menghentikan pengembangan (swelling) tanah asli.   Kata kunci: Tanah,lempung ekspansif, Deep Soil Mixing, fly ash, daya dukung.  
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN (SWELLING) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF BOJONEGORO Ranggaesa, Riota Abeng; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.095 KB)

Abstract

Expansive clay soil has a low bearing capacity on condition that the high water level, the nature and development of shrinkage (swelling) were large and high plasticity. One method of stabilization of the soil used in an attempt to improve the quality of the soil is poor, among others, chemical stabilization. Chemical stabilization is done by adding stabilizing agents on the basis of land that will be upgraded. Stabilizing agents used in this study is lime (lime). In this study, the object being observed is, without stabilization of expansive clay and expansive clay with stabilization. Soil stabilized with lime content of 6%, 8%, 9% and 10% of the dry weight of the soil. This study involved testing the physical properties of the analysis granules, Specific Gravity, Atterberg Limit, and compaction, as well as testing the mechanical properties of soil CBR, Swelling, and triaxial. From the results of the test specimen, the native land of the inorganic clay with high plasticity, expands the potential is very high and has a value of current activity. The value of the liquid limit (LL) and plasticity index (PI) decreased with increasing levels of lime, while the value of plastic limit (PL) and the shrinkage limit (SL) increased with increasing lime content. The increase in the value of CBR soaked and unsoaked highest in the percentage of lime addition of 8% and more and more levels of lime are added, the smaller the swelling that occurs. Relationship stress and strain that occurs on lime content of 8%. Keywords : Expansive Clay Soil, Soil Stabilization, Lime, CBR, Swelling, tress and strain
PENGARUH PERBAIKAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN METODE DEEP SOIL MIXING PADA BERBAGAI KADAR AIR LAPANGAN TANAH ASLI TERHADAP NILAI CBR DAN PENGEMBANGAN Hutama Putra, Made Dwika; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.118 KB)

Abstract

Tanah merupakan bagian terpenting pada pekerjaan konstruksi. Kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap konstruksi yang akan dibangun di atasnya. Oleh karena itu kondisi tanah dan sifat fisiknya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan konstruksi diatasnya. Untuk dapat memperbaiki tanah hal yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan zat aditif. zat aditif yang digunakan untuk stabilisasi tanah ekspansif dapat berupa limbah suatu proses produksi seperti coal flyash, coal bottom ash, steel fly ash, rice husk ash (abu sekam padi). Pada penelitian ini zat aditif yang digunakan adalah fly ash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar air lapangan terhadapa nilai CBR dan nilai pengembangan.Pada penelitian ini objek yang digunakan adalah tanah lempung ekspansif di dareah Ngasem, Bojonegoro. Campuran zat aditif yang ditambahkan adalah fly ash dengan kadar 10%, 15%, dan 20%. Kadar air yan digunakan adalah 14%, 21%, dan 28%. Pengujian laboratorium yang dilakukan adalah uji kekuatan CBR dan uji swelling. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu percobaan CBR terendam (soaked) dan percobaan CBR tak terendam (unsoaked).Hasil dari penelitian ini adalah Kadar air lapangan pada kondisi lebih kering dan lebih basah mempengaruhi nilai CBR. Nilai CBR mengalami penurunan pada kondisi tersebut, namun penurunan nilai CBR lebih besar pada kondisi kadar air lebih kering karena pada kondisi ini tanah tidak dapat bereaksi secara optimum dengan fly ash. Nilai pengembangan (swelling) mengalami penurunan seiring dengan penambahan kadar fly ash dan kadar air lapangan. Ini dikarenakan tanah telah mengalami pengembangan pada proses curing dan mengalami reaksi sementasi antara fly ash dengan tanah, sehingga bertambahnya kadar fly ash mengurangi potensi pengembangan tanah. Kata kunci: tanah lempung, fly ash, kadar air, swelling, CBR
Pengaruh Luas Permukaan Deep Soil Mixing dengan Fly Ash Terhadap Perilaku Heave Tanah Lempung Ekspansif Alfianto, Galih; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.508 KB)

Abstract

Daya dukung pada tanah lempung merupakan hal yang sangat diperhitungkan dalam setiap kontruksi baik jalan, gedung, maupun konstruksi lainnya. Selain daya dukung, sifat ekspansif tanah lempung tersebut perlu diberi perhatian khusus. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung tanah yang rendah pada kondisi kadar air yang tinggi, sifat kembang susut (swelling)  yang besar dan plastisitas yang tinggi. Selain itu, karena sifat kembang susut yang cukup besar pada tanah lempung ekspansif mengakibatkan terjadinya penurunan yang sering kali tidak dapat dipikul oleh kekokohan struktur diatasnya. Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan zat additive pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Zat additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu terbang (fly ash). Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu, untuk mengetahui pengaruh  pencampuran fly ash terhadap daya mampat (konsolidasi) dan mengetahui berapa rasio luas efektif utuk melakukan perbaikan tanah lempung ekspansif di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan  stabilisasi. Tanah distabilisasi dengan kadar fly ash 10%, 15%, dan 20% dari berat kering tanah. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (antecedent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas pada pelaksanaan penelitian ini adalah rasio luas. Sedangkan untuk variabel terikat adalah besar penurunan total. Penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik yaitu analisis butiran, Specific Gravity, Atterberg Limit, dan pemadatan, serta pengujian konsolidasi dan free swell. Dari hasil pengujian benda uji Semakin besar nilai campuran fly ash pada percobaan konsolidasi, maka nilai Cs dan Ps akan semakin kecil. Begitu pula dengan nilai pengembangan pada free swelling test, didapatkan potensi berkembangnya tanah berbanding terbalik dengan prosentase penambahan fly ash tersebut. Dari analisa data yang dilakukan, nilai heave komposit pada masing masing campuran maka area rasio yang paling efektif untuk dilakukan DSM yaitu pada  area rasio 10%-40% Kata - kata kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah,  fly ash, konsolidasi, free swelling
PENGARUH RATIO SLURRY AIR-KAPUR PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF UNTUK METODE DSM Ubaidillah, Lina Rahman; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.833 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif adalah tanah kohesif tinggi dan memiliki masalah terhadap daya dukung tanah, karena mempunyai sensitifitas tinggi jika terjadi perubahan kadar air. Sifat yang dimiliki oleh tanah lempung ekspansif tidak baik dalam perencanaan pembangunan diatas tanah tersebut.  Pengaruh perubahan kadar air serta potensi kembang susut yang besar mempengaruhi volume tanah kemudian kondisi plastisitas tanah yang tinggi dapat membahayakan jika suatu struktur dibangun diatas tanah lempung ekspansif Perbaikan tanah dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Salah satu metode perbaikan tanah adalah stabilisasi tanah lempung ekspansif dengan menggunakan bahan aditif, salah satunya kapur. Slurry air-kapur berpengaruh terhadap perubahan kuat tekan dan pengembangan tanah yang telah diperbaiki untuk menjadi acuan dalam uji menggunakan metode Deep Soil Mix (DSM) Hasil pengujian kuat tekan bebas benda uji tanah asli kuat tekan  0,504 kg/cm2. Pengujian tanah dengan perbaikan 8% kapur kuat tekan sebesar 3,027 kg/cm2 pada kadar slurry (air-kapur) 10%. Semakin besar kadar slurry(air-kapur) kuat tekan akan bertambah namun terjadi penurunan ketika kadar slurry(air-kapur) berlebihan, dapat membuat tanah tersebut lembek sehingga menurunkan kuat tekan tanah. Hasil uji kuat geser didapatkan Cu maksimum pada tanah slurry (air-kapur) pada perbaikan dengan 8% kapur serta penambahan 10% slurry (air-kapur) sebesar 1,604kg/cm2. Pada pengembangan diuji dengan kadar slurry (air-kapur) pengembangan yang semakin rendah berbanding lurus dengan slurry (air-kapur) yang bertambah. Hal ini karena kondisi tanah yang sudah mengalami penjenuhan mengakibatkan pengembangan semakin turun, tetapi masih pada batas yang di izinkan oleh Bina Marga. Pengujian kuat tekan bebas setelah pengembangan didapatkan kuat tekan yang sama dengan pengujian sebelum pengembangan. Pada perbaikan 8% kapur dengan slurry (air-kapur)10% qu dan Cu tanah mencapai pada hasil maksimum pada daya dukung tanah. Kata Kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Unconfined, Swelling, tegangan dan regangan
PENGARUH KADAR AIR DILAPANGAN DAN RATIO AIR – FLY ASH TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF UNTUK METODE DSM (DEEP SOIL MIXING) Al Imam, M. Akbar; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.414 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung tanah yang rendah pada kondisi muka air yang tinggi, sifat kembang susut (swelling) yang besar dan plastisitas yang tinggi. Selain itu, karena sifat kembang susut yang cukup besar pada tanah lempung ekspansif mengakibatkan terjadinya penurunan (deformasi) yang sering kali tidak dapat dipikul oleh kekokohan struktur diatasnya. Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan stabilizing agents pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Stabilizing agents yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, untuk mengetahui nilai kuat geser terbesar yang diberikan variasi pada kadar air. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan penambahan 15% fly ash dan variasi kadar air. Variasi kadar air yang diberikan pada campuran tanah lempung dengan fly ash adalah 25,8%, 22,8%, 18,8%, 14,8%, 10,8% dari berat isi kering tanah. Pada penelitian ini sampel yang telah dibuat akan di uji pengembangan (swelling), dan unconfined compression test. Dari hasil pengujian benda uji, didapatkan pada sampel tanah lempung ekspansif dengan 15% fly ash dan kadar air 18,8% memiliki nilai kuat tekan dan kuat geser terbesar dibandingkan dengan variasi kadar air yang lainnya. Nilai kuat tekan bebas (qu) dan kuat geser (cu) tanah kondisi unsoaked dan soaked mengalami peningkatan pada penambahan fly ash 15% dengan  kadar air sebesar 18,8%, kemudian mengalami penurunan nilai qu dan cu pada pengurangan kadar air dibawah 18,8%, semakin besar penambahan kadar air maka semakin kecil nilai pengembangan (swelling). Kata - kata kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Fly Ash, Unconfined Compression Test, Swelling.
PENGARUH RASIO LUAS PADA CAMPURAN KAPUR (LIME) TERHADAP HEAVE TANAH LEMPUNG EKSPANSIF PADA DEEP SOIL MIXING Prihatama, Wirawan Yuda; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.102 KB)

Abstract

Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan zat additive pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Zat additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapur (lime). Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu, untuk mengetahui pengaruh pencampuran lime terhadap daya mampat (konsolidasi) dan mengetahui berapa rasio luas efektif untuk melakukan perbaikan tanah lempung ekspansif di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan stabilisasi. Tanah distabilisasi dengan kadar lime 6%, 8%, dan 10% dari berat kering tanah. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (antecedent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas pada pelaksanaan penelitian ini adalah rasioluas. Sedangkan untuk variabel terikat adalah besar penurunan total. Penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik yaitu analisis butiran, Specific Gravity, Atterberg Limit, dan pemadatan, serta pengujian konsolidasi dan free swell. Dari hasil pengujian benda uji Semakin, besar nilai campuran lime pada percobaan konsolidasi, maka nilai Cs dan Ps akan semakin kecil. Begitu pula dengan nilai pengembangan pada free swelling test, didapatkan potensi berkembangnya tanah berbanding terbalik dengan prosentase penambahan lime tersebut. Dari analisa data yang dilakukan, nilai heave komposit pada masing masing campuran maka area rasio yang paling efektif untuk dilakukan DSM yaitu pada area rasio 40%-60%   Kata kunci: Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, lime, konsolidasi, free swell
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DENGAN LAMANYA WAKTU PERAWATAN (CURING) TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN (SWELLING) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Laras, Ario Widio; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.866 KB)

Abstract

Kurang lebih dari 20% wilayah di Pulau Jawa dan 25% tanah di Indonesia adalah tanah lempung ekspansif dimana tanah ini mengandung mineral monmorilonite yang sangat tinggi. Dimana tanah ini sangat sensitive terhadap kadar air, memiliki kembang susut yang sangat tinggi dimana sangat mengganggu dalam pekerjaan kontruksi. Maka dari itu diperlukan salah satu andil dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan cara stabilisasi tanah. Stabilisasi yang dipakai adalah stabilisasi kimiawi dengan mencampurkan tanah asli dengan slurry air kapur. Dengan tujuan mengetahui berapa kenaikan dari kekuatan tanah campuran tersebut serta penurunan dari nilai swelling. Pada percobaan ini dilakukan dengan perlakuan mendiamkan sampel (curing) yang telah dibuat selama 4 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Didapatkan hasil pada hari ke 28 nilai CBR mengalami peningkatan sebesar 71,016% untuk unsoaked sedangkan 225,042% untuk soaked dan untuk nilai swelling mengalami penurunan sebesar 63% Kata kunci:Lempung Ekspansi, Kapur,CBR, Swelling, Curing, Unsoaked, Soaked
Co-Authors . Harimurti ., Frangky ., Lestari ., Mayangsari Abadi, Willy Anggi Abhista Bariq, Muhammad Rafi Acramanila Magha Rastra Adelina Maulidya Firdaus Adi Susilo Agus Suharyanto Agus Suharyanto Al Imam, M. Akbar Alfianto, Galih Alif, Faisal Abda Allo, Angeline Grace Aloysius Gregorius Lake Alwafi Pujiraharjo Amalina, Rahma Nur Ana Sri Wahyuni Anggraeni, Gita Maulina Anshorie, Ahya Al Ansor, Zakaria Al Aprilian, Arie Wahyu Aqim, Angga Qinwanul Aramita, Devina Nadia Ardiyansari, Anisa Oktavia Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arif Lukito Arif Rachmansyah Arung, Vrischa Natalia As'ad Munawir As'ad Munawir As'ad Munawir As’ad Munawir Astriyanto, Vicky Dwi Asyifa, Hira Bayu Rasmawan, I Made Adhi Biasmahendra, Bima Bima, Satria Budi Agus Kombino Carissa Imayanti, Nadia Izmi Chandra, Farhan Prima Citra, Ismiralda Dara Ayu Lisna Hadi Darmawan, Wahid Destamara, Angger Anggria Dharmawan, Aditya Leo Dianing Putri, Arinda Rahma Didik R. Santoso Edhi Wahjuni Setyowati Edward Prana Edward Prana, Edward Eko Andi S. Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Evan Kusuma Wijaya Fahara, Adista Famungkas, Fika Fathurrahman, Muhammad Rizki Faticha, Amalia Febra Ndaru W. Firdaus, Adelina Maulidya Firdaus, Reza Novianda Gilang R. Kololikiye Gilang Ramadan Kololikiye Gracius Teguh Imananto Hakim, Arif Luqman Harimurti . Harimurti . Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Haristama, Iffat Shafwan Hasbianto, Muhammad Hazhiyah, Amalia Ula Hendi Bowoputro Hendi Bowoputro Hendrig Sudradjat Herlien Indrawahyuni Herlien Indrawahyuni Hidayat, Mahesa Hutama Putra, Made Dwika Hutomo, Wahyudi Ika Sari, Ardya Perdani Immanuel Louis Yudianto Indradi Wijatmiko Ismail, Ahmad Ismanto Ismanto Iswara Elsam, Kevin Raditya Kartika Puspa N. Kosasih, Rendy Hartama Kurniawan, Ichvan Danny Kurniawan, Vemmy Kuswanda, Wahyu P. L Tobing, Benny Christian Laras, Ario Widio Listyaningrum, Galuh Ajeng Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar M. Ato’urrahman M. Hamzah Hasyim M. Ruslin Anwar M.Ruslin Anwar M.Ruslin Anwar, M.Ruslin Ma’azza, Muhammad Ainun Maharani, Ragilya Mariyana Mariyana Meisy Putri Rahmawati, Ika Minata, Afria Nurizky Munawir, As'ad Munawir, As’ad Mustafid, Ainul Musthafa, Aris Nawang Aji Sasongko Nugraha, Prakosa Adi Nugroho, Cendana Putri Nur Arifin, Hadi Mizan Nur Fadli, Aji Gigih Nursanti, Luh Leta Milleila Oka Wibawa, Gede Arya P, Y E Permata, Ditha Pradika, Ivan Indra Pramadana, Farhan Prana, Resa Bagus Dharma Prasetyo, Dodik Prihatama, Wirawan Yuda Pudyono . Puspito, Abthal Hazazi Putra, Alesandro Anggara Putranto, Arif Rahman Putro, Galih Karno Qomar, Ach. Lailatul Rachamansyah, Arief Rachma, Saraswati Noor Rachmatullah, R. Irawan Raditya, Achmad Gusti Rahmadika, Andrianna Rahmadya, Reza Roseno Ramadhan, Bima Aldiha Ranggaesa, Riota Abeng Rasyid, Dyka Retry Ratriwarajiwa, Wiratama Risty, Fritz Rita Dyana Melati Riyana, Ratu Eka Robitul Y, RB. Akhmad Rofik, Mohammad Ainur Ruslin Anwar Sanjaya, Muhammad Dias Saputra, Ferdian Budi Saputra, M. Rizky Hari Saputri, Salwa Saraswati, Fanny Ika Sarithayanti Mahaguna, Ida Ayu Satriaka, Irza Andys Sauri, Sofyan Septiningrum, Pritha Audina Shafira, Nisa Sirait, Solapida Glenesya Sugeng Prayitno Budio Suroso . Suroso Suroso Suroso Suroso Susilo, Hendro Suwandoko, Adiwena Bachtiar Syafi'ah, Syafi'ah Tejokusumo, Radius Suryajaya Ubaidillah, Lina Rahman Ulya, Atika Nikmatul Undiprastya, Guruh Wahyunita, Audia Maknolia Wardhana, Febra Ndaru Widagdo, Yanuar Eko Widodo Suyadi Widodo Suyadi Widodo Suyadi Widyanatha, KadekDwi Kusuma Yandri, Muhammad Yanwar Eko Prasetyo Yenny Yenny Yosephine Diajeng Janur Yunita Listiana Putri Zahra Febrina Lilabsari Zettyara, Firda Zubaedah, Endah