Yulvi Zaika
Department Of Civil Engineering, Brawijaya University, Malang, 65145,

Published : 147 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN LEBAR PONDASI DENGAN KEDALAMAN D/B = 1 DAN 1 LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN 70% PADA PONDASI MENERUS Listyaningrum, Galuh Ajeng; Munawir, As’ad; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.287 KB)

Abstract

Tanah pasir yang memiliki karakteristik lepas mempunyai daya dukung rendah, sehingga apabila sebuah bangunan akan didirikan diatasnya maka diperlukan suatu perbaikan atau perkuatan tanah untuk memperkuat daya dukungnya. Terdapat banyak cara untuk memperkuat tanah pasir. Salah satu cara yang saat ini yang  banyak diterapkan adalah penggunaan geogrid. Penggunaan geogrid sudah banyak diaplikasikan diberbagai macam konstruksi. Dalam penelitian ini dilakukan uji model tanah pasir dengan perkuatan satu lapis geogrid yang akan dibebani oleh pondasi menerus dengan kedalaman D/B = 1. Variasi yang digunakan yaitu berupa lebar pondasi yaitu 6 cm;8 cm;10 cm  dan jarak lapis teratas geogrid ke pondasi 0,25B;0,5B;0,75B. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya dukung tanah pasir yang diperkuat geogrid dan tanpa diperkuat geogrid. Pasir yang digunakanya itu pasir bergradasi buruk dengan RC 70%. Dari hasil penelitian ini disimpulkan daya dukung optimum terjadi pada jarak lapisan teratas geogrid 0,5B dan lebar maksimum 10 cm. Kata kunci : daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi lebar pondasi, variasi jarak lapis pertama geogrid ke pondasi
PENGARUH JUMLAH LAPIS GEOGRID DAN KEDALAMAN DENGAN LEBAR B = 10 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN KEPADATAN RC 70% Satriaka, Irza Andys; Munawir, As’ad; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.604 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan uji model fisik pondasi menerus dengan perkuatan geogrid. Variasi yang digunakan pada pengujian sampel berupa jumlah lapis geogrid dan kedalaman pondasi. Sasaran utama dari penelitian ini adalah membandingkan nilai daya dukung tanah pasir pada pondasi menerus tanpa perkuatan geogrid terhadap daya dukung tanah pasir pada pondasi menerus dengan perkuatan geogrid. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan baja profil WF sebagai pondasi menerus dan menggunakan tanah pasir bergradasi buruk dengan RC 70%. Untuk sampel pengujian tanah dengan perkuatan geogrid juga digunakan variasi kedalaman d/B = 0; d/B = 0,5; dan d/B = 1. Perkuatan yang digunakan adalah dengan jumlah lapis geogrid n = 1, n =2, dan n = 3. Pembebanan dilakukan menggunakan dongkrak hidrolik. Pembacaan beban dan penurunan pondasi dilihat melalui load cell dan LVDT. Pembacaan beban dan penurunan dilakukan tiap kenaikan 50 kg beban sampai benda uji mengalami keruntuhan yang ditetapkan sebesar 10%. Semua model variasi jumlah lapis geogrid dan kedalaman menggunakan lebar pondasi yang sama yakni sebesar 10 cm. Dari hasilpenelitiandidapatkannilaidayadukungultimittertinggipadarasio d/B = 1. Sementarauntukvariasijumlah lapis geogrid didapatkannilaitertinggipada n = 3. Kata kunci: daya dukung, pondasi menerus, perkuatan geogrid, variasi jumlah lapis geogrid, variasi kedalaman pondasi.
PENGARUH PANJANG PONDASI DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN KEDALAMAN PONDASI (Df/B) = 0,6 DAN JARAK LAPIS TERATAS GEOGRID (u/B) = 0,5 Carissa Imayanti, Nadia Izmi; Munawir, As’ad; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki beberapa wilayah yang tanah kerasnya tidak berada di kedalaman dangkal atau jenis tanah permukaannya berupa pasir sehingga tidak mendukung untuk pemasangan pondasi dangkal. Oleh karena itu, dapat dilakukan perbaikan tanah pasir untuk meningkatkan daya dukungnya dengan menggunakan perkuatan geogrid pada pondasi dangkal khususnya pondasi persegi.Hasil dari penelitian perkuatan tanah pasir dengan menggunakan geogrid pada pondasi persegi menghasilkan peningkatan daya dukung yang besar. Pada penelitian ini, digunakan variabel kontrollebar pondasi (B = 12 cm), kedalaman pondasi (Df = 0,6B), jarak lapis teratas geogrid (u = 0,5B), panjang dan lebar geogrid (Lr = 3L dan Br = 3B), jumlah geogrid (N = 3), dan kepadatan relatif (Rc = 85%). Pada penelitian dengan menggunakan variabel bebas panjang pondasi (L = B; 1,5B; 2B), didapatkan semakin panjang pondasi maka daya dukung yang dihasilkan akan semakin kecil, hal ini sesuai dengan teori analitik rumus daya dukung Vesic. Begitu pula pada variabel bebas jarak antar lapis geogrid (h = 0,2B; 0,25B; 0,3B), didapatkan hasil semakin dekat jarak antar lapis geogidnya maka daya dukungnya semakin besar namun tidak didapatkan nilai optimum untuk jarak antar geogridnya. Nilai maksimum daya dukung maupun BCR (Bearing Capacity Ratio) pada penelitian ini terdapat pada variabel h = 0,2B dan L = B. Kata Kunci: daya dukung, pondasi persegi, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar geogrid, rasio daya dukung.
PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF DENGAN METODE DSM POLA SINGLE SQUARE MENGGUNAKAN PENAMBAHAN KAPUR VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK (D = 4 CM) TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN Citra, Ismiralda; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.278 KB)

Abstract

Tanah dengan kembang susut tinggi banyak ditemukan di Indonesia dan biasa disebut dengan tanah lempung ekspansif. Tingginya kadar air menyebabkan tanah ini mengembang dan rendahnya kadar air menyebabkan tanah ini menyusut. Konstruksi bangunan yang berada di atas tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung rendah dan nilai swelling tinggi. Melihat banyaknya kasus serupa, maka diperlukan stabilisasi tanah lempung ekspansif untuk meningkatkan daya dukung dan mereduksi swelling. Penelitian dilakukan menggunakan metode DSM dengan variasi kedalaman dan jarak pola single square menggunakan 8% kadar kapur. Hasil dari analisis dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan mampu meningkatkan nilai daya dukung dan mereduksi nilai swelling tanah. Variasi jarak dan kedalaman kolom memiliki pengaruh terhadap peningkatan nilai daya dukung tanah terhadap tanah asli. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kolom DSM, maka nilai daya dukung yang dihasilkan semakin mengingkat. Berdasarkan analisis BCI jarak (L) = 1D (4 cm) dan panjang kolom (Df) = 4B (20 cm) mengalami peningkatan daya dukung terbesar, yaitu 186,15% dari tanah asli. Semakin besar rasio perbaikan, maka semakin kecil nilai swelling yang didapatkan. Rasio terbesar dengan variasi jarak (L) = 1D (4 cm) dan panjang kolom (Df) = 4B (20 cm) memiliki nilai pengembangan 0,53% dan mereduksi 90,64% dari pengembangan tanah asli. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling
PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF (DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN) METODE DEEP SOIL MIXING POLA SINGLE SQUARE DIAMETER 4,8 CM DENGAN PENAMBAHAN KAPUR PADA VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Saputri, Salwa; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.109 KB)

Abstract

Tanah ekspansif tersusun dari mineral lempung yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap daya dukung dari tanah tersebut. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode Deep Soil Mixing pola Single Square dengan penambahan kapur 8% yang dilakukan dengan cara membuat kolom-kolom tanah stabilisasi dengan variasi jarak dan kedalaman tertentu. Metode yang dilakukan yaitu membuat benda uji pada box akrilik berukuran 30x30x30 cm3 dengan volume tanah 30x30x20 cm3. Pada lapisan bawah diisi dengan pasir kering setebal 3 cm dengan berat 3,15 kg, instalasi kolom DSM berdiameter 4,8 cm terbagi dalam beberapa variasi jarak antar kolom yaitu 1D, 1,25D dan 1,5D serta variasi kedalaman kolom yaitu 10 cm, 15 cm dan 20cm, kemudian pada lapisan atas diisi oleh pasir kering setebal 1 cm dengan berat 1,05 kg. Uji pembebanan dilakukan pada titik pusat permukaan benda uji dengan meletakkan pelat baja berukuran 5x5x2 cm2 yang dibebani oleh dongkrak hidrolik, besarnya beban yang terjadi ditunjukkan dengan load cell dan besarnya penurunan di tunjukkan oleh pembacaan LVDT. Guna mendapatkan beban maksimum dilakukan pembacaan beban hingga tiga kali sama untuk menghasilkan daya dukung batas tanah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan daya dukung tanah asli adalah 13 kg/cm2, sedangkan ketika dilakukan stabilisasi metode Deep Soil Mixing dengan penambahan kapur 8% terjadi peningkatan daya dukung pada jarak antar kolom 4,8 cm kedalaman 20 cm sebesar 38,4 kg/cm2. Selain itu juga pada jarak dan kedalaman kolom yang sama terbukti dapat menurunkan persentase pengembangan menjadi 0,627% dari persentasi pengembangan tanah asli yang sebesar 5,66%. Kata-kata kunci: Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mixing, Jarak, Kedalaman, Daya Dukung, Swelling.
PERBAIKAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF METODE DSM TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3,2 CM AKIBAT PENAMBAHAN KAPUR DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Aramita, Devina Nadia; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.863 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan karena sifatnya yang mudah mengembang dan menyusut. Tanah lempung ekspansif akan mengembang karena proses penyerapan air kedalam rongga tanah, sedangkan tanah akan menyusut apabila tanah tersebut kering. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah sehingga dapat berdampak buruk pada struktur diatasnya, oleh karena itu diperlukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi pengembangan. Metode DSM digunakan dalam penelitian dengan variasi kedalaman dan jarak antar kolom tipe single square dengan 8% kapur. Hasil dari penelitian yang dilakukan, bahwa stabilisasi menggunakan kolom DSM dengan kapur 8% mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah dan mengurangi nilai swelling tanah. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kedalaman kolom, maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh reaksi kapur dengan tanah lempung ekspansif yang membuat tanah tersebut menjadi kaku. Jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm menghasilkan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,40kg/cm2 atau meningkat 180% dari tanah asli. Hasil pengembangan (swelling) yang paling kecil pada variasi kedalaman dan jarak yaitu sebesar 0,63% dengan persentase stabilisasi 82% pada variasi jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20cm. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM Minata, Afria Nurizky; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.951 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah dan potensi kembang susut yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan struktur bangunan di atas tanah mengalami kerusakan seperti jalan bergelombang, plat lantai retak, penurunan pada pondasi. Sehingga perlu dilakukan stabilisasi untuk mengurangi pengembangan tanah. Stabilisasi tanah lempung ekspansif dapat dilakukan dengan metode Deep Soil Mixing (DSM). Metode ini menggunakan variasi jarak dan kolom tertentu, serta berkonfigurasi panels dengan bahan aditif yaitu kapur kadar 8%. Variasi jarak antar kolom (L) = 4, 5, 6 cm serta kedalaman kolom (Df) = 10, 15, 20 cm. Stabilisasi kapur kadar 8% dengan kolom DSM dapat menurunkan nilai pengembangan dan meningkatkan nilai daya dukung tanah ekspansif. Semakin tinggi kedalaman kolom dan semakin kecil jarak kolom maka semakin besar nilai daya dukung tanah serta semakin kecil nilai pengembangannya. Jarak kolom (L) = 4 cm dengan kedalaman (Df) = 20 cm memiliki daya dukung terbesar yaitu 36,8 kg/cm2 dan persentase pengembangan terkecil yaitu 0,53%. Konfigurasi tersebut memenuhi kriteria untuk jalan raya dengan tebal perkerasan 25 cm dan tebal pondasi 35 cm, karena daya dukung tersebut mampu menahan beban per satuan luas sebesar 2,5215 kg/cm2. Selain itu, konfigurasi tersebut memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu 0,8% untuk flexible pavement dan 1,2% untuk rigid pavement. Kata kunci : lempung ekspansif, deep soil mixing,kapur, stabilisasi tanah, swelling, daya dukung.
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI DENGAN DSM BERPOLA TRIANGULAR DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM MENGGUNAKAN KAPUR Puspito, Abthal Hazazi; ., Harimurti; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.9 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan nilai daya dukung serta potensi mengembang (swelling) akibat stabilisasi. Selain dilakukan stabilisasi penuh, akan dilakukan beberapa variasi stabilisasi menggunakan kolom DSM tipe triangular dengan diameter 4cm. Hasil dari penelitian ini menunjukan meningkatkan nilai daya dukung tanah dari 13 kg/cm2 menjadi 42,4 kg/cm2 dan mampu mengurangi potensi pengembangan dari 5,659% menjadi 0,136% akibat perbaikan dengan stabilisasi penuh. Pada penelitian variasi jarak dan panjang kolom DSM tipe triangular berdiameter 4cm, menunjukan bahwa nilai daya dukung tertinggi diperoleh pada jarak yang dekat dan kolom terpanjang sebesar 38 kg/cm2. Sedangkan untuk pengembangan dilakukan percobaan pendekatan dengan rasio perbaikan yang nantinya akan menghasilkan rumus regresi, dari rumus tersebut akan didapatkan potensi pengembangan yang terjadi pada variasi kolom DSM. Dari hasil analisis pada rumus regresi didapatkan semakin dekat jarak kolom dan semakin panjang kolom akan mengurangi potensi pengembangan yang terjadi. Dan untuk konfigurasi paling efisien untuk Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro adalah konfigurasi dengan jarak 1D (4cm) dan panjang kolom (Df)= 15cm dengan potensi pengembangan 0,78%. Kata kunci : Perbaikan Tanah, Stabilisasi, Kapur, Deep Soil Mixing, Swelling, Daya Dukung.
PERUBAHAN PERILAKU TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI DENGAN DSM BERPOLA TRIANGULAR MENGGUNAKAN KAPUR KADAR 8% Dharmawan, Aditya Leo; Rachmansyah, Arief; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.34 KB)

Abstract

Expansive clay has a high potential of shinkrage in case of changes in water contents. It can cause some damage to wall of building and cracks in the road.  There are some methods of soil stabilisation that already known, such as Deep Soil Mixing. DSM is a method using coloumn which contain soil mixing with material, it use variety of configuration that includes space of coloumn (L) and depth of coloumn (Df). Purpose of this research is to increasing bearing capacity and reducing swelling potential with DSM method in Ngasem, Bojonegoro for purpose of pavement construction. This research using 8% lime with triangular configuration with diameter of coloumn (D) is 3,2 cm. It uses variety space of coloumn (L) which is 1D, 1,25D and 1,5D and uses variety depth of coloumn which is 10 cm, 15 cm and 20 cm. Some test are required to determine characteristic of soil sample, such as spesific gravity, atteberg limit, clasification of soil based on USCS and standar compaction. To determine bearing capacity of soil it use loading test, and for test to determine swelling potential is based on ASTM 4546-86. Sample of soil is clasified as CH (anorganic clay with high plastisity). Result of this research proved that 8% lime can improve bearing strength and reduce swelling. Ratio of stabilisation soil is a important factor that determine improvement of bearing strength and swelling. Changes of depth (Df) will slightly give a higher improvement of bearing strength than changes of spacing (L). Triangular configuration which using space of coloumn (L) 3,2 cm and depth of coloumn (Df) 20 cm will give the most high value of improvement with 243,077% and reducement of swelling with 94,098 %. This variety of configuration can be use for flexible pavement as subgrade layer. Keywords: Expansive Soil, Deep Soil Mixing, Soil Stabilisation, Bearing Capacity, Swelling
PERUBAHAN PERILAKU TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI MENGGUNAKAN METODE DEEP SOIL MIXING POLA PANELS DENGAN KAPUR 8% Raditya, Achmad Gusti; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.456 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang memiliki sifat kembang susut yang tinggi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan kadar air yang menyebabkan daya dukungnya rendah. Selain itu, tanah ini memiliki potensi mengembang yang tinggi. Volume tanah akan menyusut pada musim kemarau dan akan mengembang pada musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku tanah akibat pengaruh variasi jarak dan kolom stabilisasi. Proses stabilisasi menggunakan metode deep soil mixing dengan kapur 8%. Pemodelan tanah dicetak di dalam box akrilik berukuran (30x30x30) cm di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah uji beban (load test). Pada kolom DSM, dilakukan variasi jarak antar kolom (L) = 4,8 cm, 6 cm, 7,2 cm dan variasi kedalaman kolom (Df) = 10 cm, 15 cm, 20 cm. Sebelum dilakukan uji pembebanan, sampel uji dieramkan (curing) selama 3 hari. Setelah dilakukan stabilisasi menggunakan metode DSM berpola panels dengan kapur 8%, perilaku tanah ekpansif di Bojonegoro mengalami perubahan yang signifikan. Daya dukung terbesar mencapai 38,4 kg/cm2 terjadi pada variasi kedalaman 20 cm dengan jarak kolom 4,8 cm dan nilai pengembangan terkecil mencapai 0,55% pada variasi kedalaman dengan jarak kolom yang sama, yaitu kedalaman 20 cm dengan jarak kolom 4,8 cm. Variasi jarak dan kedalaman kolom dengan pola panels berdiameter 4,8 cm memberikan nilai daya dukung yang memenuhi untuk struktur perkerasan jalan raya. Sedangkan variasi jarak kolom (L) = 4,8 cm dan (L) = 6 cm dengan variasi kedalaman kolom (Df) = 20 cm memberikan nilai izin swelling untuk struktur perkerasan jalan raya dengan nilai 0,55% dan 0,8%. Kata kunci : lempung ekspansif, daya dukung, swelling, stabilsasi tanah, deep soil mixing
Co-Authors . Harimurti ., Frangky ., Lestari ., Mayangsari Abadi, Willy Anggi Abhista Bariq, Muhammad Rafi Acramanila Magha Rastra Adelina Maulidya Firdaus Adi Susilo Agus Suharyanto Agus Suharyanto Al Imam, M. Akbar Alfianto, Galih Alif, Faisal Abda Allo, Angeline Grace Aloysius Gregorius Lake Alwafi Pujiraharjo Amalina, Rahma Nur Ana Sri Wahyuni Anggraeni, Gita Maulina Anshorie, Ahya Al Ansor, Zakaria Al Aprilian, Arie Wahyu Aqim, Angga Qinwanul Aramita, Devina Nadia Ardiyansari, Anisa Oktavia Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arif Lukito Arif Rachmansyah Arung, Vrischa Natalia As'ad Munawir As'ad Munawir As'ad Munawir As’ad Munawir Astriyanto, Vicky Dwi Asyifa, Hira Bayu Rasmawan, I Made Adhi Biasmahendra, Bima Bima, Satria Budi Agus Kombino Carissa Imayanti, Nadia Izmi Chandra, Farhan Prima Citra, Ismiralda Dara Ayu Lisna Hadi Darmawan, Wahid Destamara, Angger Anggria Dharmawan, Aditya Leo Dianing Putri, Arinda Rahma Didik R. Santoso Edhi Wahjuni Setyowati Edward Prana Edward Prana, Edward Eko Andi S. Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Evan Kusuma Wijaya Fahara, Adista Famungkas, Fika Fathurrahman, Muhammad Rizki Faticha, Amalia Febra Ndaru W. Firdaus, Adelina Maulidya Firdaus, Reza Novianda Gilang R. Kololikiye Gilang Ramadan Kololikiye Gracius Teguh Imananto Hakim, Arif Luqman Harimurti . Harimurti . Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Harimurti Haristama, Iffat Shafwan Hasbianto, Muhammad Hazhiyah, Amalia Ula Hendi Bowoputro Hendi Bowoputro Hendrig Sudradjat Herlien Indrawahyuni Herlien Indrawahyuni Hidayat, Mahesa Hutama Putra, Made Dwika Hutomo, Wahyudi Ika Sari, Ardya Perdani Immanuel Louis Yudianto Indradi Wijatmiko Ismail, Ahmad Ismanto Ismanto Iswara Elsam, Kevin Raditya Kartika Puspa N. Kosasih, Rendy Hartama Kurniawan, Ichvan Danny Kurniawan, Vemmy Kuswanda, Wahyu P. L Tobing, Benny Christian Laras, Ario Widio Listyaningrum, Galuh Ajeng Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar Ludfi Djakfar M. Ato’urrahman M. Hamzah Hasyim M. Ruslin Anwar M.Ruslin Anwar M.Ruslin Anwar, M.Ruslin Ma’azza, Muhammad Ainun Maharani, Ragilya Mariyana Mariyana Meisy Putri Rahmawati, Ika Minata, Afria Nurizky Munawir, As'ad Munawir, As’ad Mustafid, Ainul Musthafa, Aris Nawang Aji Sasongko Nugraha, Prakosa Adi Nugroho, Cendana Putri Nur Arifin, Hadi Mizan Nur Fadli, Aji Gigih Nursanti, Luh Leta Milleila Oka Wibawa, Gede Arya P, Y E Permata, Ditha Pradika, Ivan Indra Pramadana, Farhan Prana, Resa Bagus Dharma Prasetyo, Dodik Prihatama, Wirawan Yuda Pudyono . Puspito, Abthal Hazazi Putra, Alesandro Anggara Putranto, Arif Rahman Putro, Galih Karno Qomar, Ach. Lailatul Rachamansyah, Arief Rachma, Saraswati Noor Rachmatullah, R. Irawan Raditya, Achmad Gusti Rahmadika, Andrianna Rahmadya, Reza Roseno Ramadhan, Bima Aldiha Ranggaesa, Riota Abeng Rasyid, Dyka Retry Ratriwarajiwa, Wiratama Risty, Fritz Rita Dyana Melati Riyana, Ratu Eka Robitul Y, RB. Akhmad Rofik, Mohammad Ainur Ruslin Anwar Sanjaya, Muhammad Dias Saputra, Ferdian Budi Saputra, M. Rizky Hari Saputri, Salwa Saraswati, Fanny Ika Sarithayanti Mahaguna, Ida Ayu Satriaka, Irza Andys Sauri, Sofyan Septiningrum, Pritha Audina Shafira, Nisa Sirait, Solapida Glenesya Sugeng Prayitno Budio Suroso . Suroso Suroso Suroso Suroso Susilo, Hendro Suwandoko, Adiwena Bachtiar Syafi'ah, Syafi'ah Tejokusumo, Radius Suryajaya Ubaidillah, Lina Rahman Ulya, Atika Nikmatul Undiprastya, Guruh Wahyunita, Audia Maknolia Wardhana, Febra Ndaru Widagdo, Yanuar Eko Widodo Suyadi Widodo Suyadi Widodo Suyadi Widyanatha, KadekDwi Kusuma Yandri, Muhammad Yanwar Eko Prasetyo Yenny Yenny Yosephine Diajeng Janur Yunita Listiana Putri Zahra Febrina Lilabsari Zettyara, Firda Zubaedah, Endah