This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Linguistika ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Linguistica Jurnal Sains Materi Indonesia Jurnal Akuntansi Muhammadiyah BAHAS JURNAL TEKNIK SIPIL Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Hukum Islam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum AGROLAND: The Agricultural Sciences Journal Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi qolamuna : Jurnal studi islam SAR (Soedirman Accounting Review): Journal of Accounting and Business Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial JURNAL SERAMBI ILMU Journal of English for Academic and Specific Purposes (JEASP) TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman Benchmarking: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam At-Tafkir BJRA (Bongaya Journal of Research in Accounting) LITERASI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah JURNAL GLOBAL EDUKASI Edumaspul: Jurnal Pendidikan Jurnal Agritechno Jurnal Hukum Ekonomi Syariah The Indonesian Journal of Accounting Research Jurnal Perikanan Pantura Asian Journal of Science Education Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences English Education: English Journal for Teaching and Learning Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Amsir Law Jurnal (ALJ) Jutsi: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Meukuta Alam : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Proceedings of International Conference on Multidiciplinary Research Proceeding International Seminar of Islamic Studies Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH (JEBG) TAMWIL: Jurnal Ekonomi Islam Jurnal Integrasi Ilmu Syariah (Jisrah) Jurnal Prointegrita Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan SI-MEN (AKUNTANSI & MANAJEMEN) STIES Sultra Journal of Economic and Business Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Islam SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Medical and Health Journal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan JALC : Journal of Applied Linguistics and Studies of Cultural Jurnal Medika Veterinaria
Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI HISTOLOGIS USUS HALUS SAPI ACEH (Histological Study Small Intestine of Aceh Cattle) Adi Firmansyah; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin; Fitriani Fitriani; Ummu Balqis; Fadli A Gani; Azhar Azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.7235

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang struktur histologis usus halus sapi aceh yang terdiri atas duodenum, jejunum dan ileum. Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi usus halus sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari 3 ekor sapi aceh yang telah dewasa kelamin dan berjenis kelamin jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Lambaro Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE). Pengamatan terhadap struktur histologi menggunakan mikroskop cahaya binokuler pembesaran 40x, 100x, dan 400x. Hasil penelitian menunjukkan, struktur histologi duodenum, jejunum dan ileum sapi aceh tersusun atas empat lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Tunika mukosa duodenum, jejunum dan ileum tersusun oleh epitel silindris selapis dan terdapat sel goblet. Ketebalan tunika mukosa duodenum yaitu: (396,68±6,5 µm), Jejunum (339,46±13 µm), dan Ileum (451,92±6,5 µm). Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar, buluh darah dan saraf. Tunika submukosa duodenum terdapat kelenjar brunner dan pada ileum terdapat nodulus limfoideus dengan ketebalan duodenum yaitu: (344,4±10 µm), Jejunum (227,98±7,8 µm), dan ileum (330,35±5,7 µm). Tunika muskularis tersusun oleh otot polos sirkular dan longitudinal dengan ketebalan masing-masing yaitu, duodenum (973,47±5,5 µm), Jejunum (475,5±9,8 µm)  dan ileum (670,51±13 µm). Tunika serosa merupakan lapisan paling luar dari usus halus dengan ketebalan berturut-turut yaitu, (335,34 ±7,4 µm) duodenum, (231,33±6,9 µm) jejunum dan (354,67±11 µm) ileum.Kata kunci: Usus halus, duodenum, jejunum, ileum, sapi aceh ABSTRACTA Study to detect the microscopic structure of small intestine (duodenum, jejunum and ileum) of aceh cattle. The aims of this research was to know the histological structure of the small intestine in aceh cattle. The samples were collected from 3 of male aceh cattle in Lambaro Aceh Besar abattoir. The tissue samples were processed by microtechnique and Hematoksilin-eosin (HE). Microscopic analysis was performed using binocular light microscope 40x, 100 x, and 400x. The study showed that the wall of the duodenum, jejunum, and ileum are made up of four layers, that was tunica mucosa, submucosa, muscularis, and serosa. Tunica mucosa duodenum, jejunum and ileum consisted of ephitelium simple columnar cells and goblet celss. The thick of tunica mucosa duodenum are (396,68±6,5 µm), jejunum (339,46±13 µm), and ileum (451,92±6,5 µm).  The submucosa contain connective tissue, arteriole, venole and nervous. The submucosa duodenum conside of glands brunners and ileum of nodulus limfoideus and thick of tunica submucosa duodenum are (344,4±10 µm),  jejunum (227,98±7,8 µm), and ileum (330,35±5,7 µm). Tunica muscularis consists of two layers of smooth muscle inner circular and longitudinal. The thick of tunica mucularis are (973,47±5,5 µm) duodenum, (475,5±9,8 µm) jejunum and (670,51±13 µm) ileum. The tunika serosa forms the outermost layer with thick (335,34 ±7,4 µm) duodenum, (231,33±6,9 µm), jejunum and (354,67±11 µm) ileum.Keyword: Small intestine, duodenum, jejunum, ileum, sapi aceh
KUALITAS SPERMATOZOA SAPI ACEH HASIL SEXING MENGGUNAKAN METODE ELEKTRIK DENGAN VOLTASE 1,5 VOLT DAN 3,0 VOLT DALAM MEDIA SITRAT KUNING TELUR (Spermatozoa Quality of Aceh Cattle based on Sexing Using Electrical Method by Voltages 1,5 Volt and 3,0 Volt in Yolk Sac Citrate Media) nadya septia nengsih; Dasrul Dasrul; Muslim Akmal; Zainuddin Zainuddin; Ginta Riady; M Nur Salim
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.055 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.11202

Abstract

ABSTRAKSalah satu bioteknologi reproduksi yang dapat dimanfaatkan sebagai pemisahan spermatozoa kromosom X dan Y adalah sexing spermatozoa menggunakan metode elektrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sexing menggunakan metode elektrik dengan voltase 1,5 volt dan 3,0 volt dalam media sitrat kuning telur terhadap kualitas spermatozoa sapi aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola satu arah terdiri atas tiga  perlakuan dan dianalisis dengan analisis varian (ANAVA). Perlakuaan dalam penelitian ini adalah voltase yang terdiri dari kontrol (P0) 1,5 volt ( P1), dan 3,0 volt (P2). Parameter yang dilihat pada penelitian ini meliputi motilitas, viabilitas, dan abnormalitas. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan kualitas spermatozoa setelah proses pemisahan menggunakan metode elektrik terdapat perbedaan secara nyata (P0,05). Sexing spermatozoa  menggunakan metode elektrik yang dialiri arus listrik dengan voltase 3,0 volt terhadap kualitas spermatozoa sapi aceh lebih terjadi penurunan dibanding yang dialiri arus listrik dengan voltase 1,5 volt. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan terdapat perbedaan kualitas soermatozoa sapi aceh hasil sexing menggunakan metode elektrik dengan voltase 1,5 volt dan 3,0 volt dalam media sitrat kuning telur.Kata kunci: kualitas spermatozoa, sapi aceh, sexing metode elektrik ABSTRACT                One of the reproductive biotechnology that can be used as a separation of  X and Y chromosome spermatozoa is sexing spermatozoa using an electric method. The aim of this study was to determine the effect of sexing using electric method by voltages 1,5 volt and 3,0 volt in the yolk sac citrate media against spermatozoa quality of  aceh cattle. This study used a completely randomized design (CRD)  in one-way pattern consisting of three treatments and analyzed by analysis of variance (ANOVA). The treatment in this study was the voltages that consists of controls (P0) 1.5 volts (P1), and 3,0 volts (P2).The observed parameters include motility, viability, and abnormality of sperm. The results showed a decrease in the quality of spermatozoa after sexing uses the electric method there were significant differences (P 0.05). Sexing spermatozoa using an electric method that is electrified with a voltage of 3,0 volts against spermatozoa quality of aceh cattle has decreased more than  the electric current with a voltage of 1.5 volts. Based on the results it can be concluded there are differences inthe quality of spermatozoa sexing uses an electric method by a voltage of 1.5 volts and 3,0 volts in the yolk sac citrate media.Keyword: spermatozoa quality, aceh cattle, sexing electric method 
STRUKTUR HISTOLOGI KULIT BELUT SAWAH (Monopterus albus) (HISTOLOGY OF SKIN OF RICE FIELD EELS (Monopterus albus) ) Nanda Afrizan; zainuddin zainuddin; cut dahlia iskandar; dian masyitha; winaruddin winaruddin; ummu balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.739 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7606

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi kulit ikan belut sawah. Sampel yang digunakan adalah kulit bagian dorsal dan abdomen dari dua ekor belut sawah, diamati dengan menggunakan metode histologi eksplorasi. Pengamatan dilakukan setelah pembuatan preparat histologi yang diwarnai dengan Hematoksilin-eosin (HE) dan Masson trichrome. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi kulit ikan belut sawah terdiri atas tiga lapisan. Lapisan epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel pipih berlapis, sel mukus/sel goblet, dan stratum germinativum. Lapisan dermis terdiri dari sel pigmen, stratum laxum (spongiosum) dengan serabut kolagen longgar dan stratum compactum dengan serabut kolagen padat. Lapisan hipodermis terdiri dari sel lemak, serabut kolagen, dan pembuluh darah. Secara umum struktur histologi kulit belut sawah sama dengan ikan air tawar pada umumnya, terdapat perbedaan ketebalan lapisan dan bentuk sel mukus antara kulit dorsal dan abdomen kulit belut sawah. (This research aims to determine the histological structure of rice eels. The sample used is the skin of the dorsal and abdominal and then observed using histologcal  exploratory method. Observations were made after the preparation of histologic preparations stained with hematoxylin-eosin (HE) and Masson trichrome. The results showed that the histology structure of the rice eels consists of three layers. Epidermal layers composed of squamous cells, mucus / goblet cells, and stratum germinativum. The dermis layer consists of pigment cells, stratum laxum (spongiosum) with loose collagen fibers and stratum compactum with solid collagen fiber. The hypodermic layer consists of fat cells, collagen fibers, and blood vessel. In general the structure of rice field eel skin histology identical with freshwater fish in General, there is a difference in thickness of the layers and the shape of the dorsal skin mucous cells between the abdominal skin an eel and rice fields.) 
GAMBARAN HISTOLOGI ESOFAGUS, LAMBUNG, DAN USUS IKAN GARING (Tor tambroides) YANG HIDUP DI SUNGAI JORONG IKAN BANYAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT(Histological Structure of the Oesophagus, Ventriculus, and Intestines in Garing Fish (Tor tambroides) in the Jorong Ikan Banyak River Lima Puluh Kota Regency, West Sumatera Province) suci latania fizikri; zainuddin zainuddin; winaruddin winaruddin; m jalaluddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.163 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran histologi dari esofagus, lambung dan usus ikan garing (Tor tambroides) yang hidup di Sungai Jorong Ikan Banyak, Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan organ esofagus, lambung dan usus dari tiga ekor ikan garing kemudian diproses secara histoteknik dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) kemudian diamati menggunakan mikroskop digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pencernaan ikan garing terdiri dari empat lapisan yaitu tunika mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Mukosa esofagus ikan garing terdiri atas epitel silindris selapis dan terdapat sel-sel mukosit. Tunika submukosa tidak dijumpai adanya kelenjar esophagial. Tunika muskularis terdiri dari otot sirkuler. Mukosa proventrikulus terdiri atas epitel silindris selapis, terdapat limfonodus pada lamina propria. Tunika muskularis terdiri dari otot sirkuler. Mukosa usus terdiri atas epitel silindris selapis dan ditemukan sel goblet yang bertambah banyak jumlahnya menuju usus distal. Tunika muskularis tersusun dari otot sirkuler. Secara umum struktur histologi dinding esofagus, lambung, dan usus ikan garing hampir sama dengan ikan lainnya yang sejenis. Perbedaan hanya ditemukan pada tunika muskularis.(The aim of this study was to investigate the histological structure of the oesophagus, ventriculus and intestines of garing fish (Tor tambroides) that lives in the Jorong Ikan Banyak River, Lima Puluh Kota Regency, West Sumatera Province. Specimens for histological examination were collected from the oesophagus, ventriculus, and intestinal of three garing fish, then processed using histotechnik and stained in Hematoxilin and Eosin (HE) and then observed under light microscope. The result showed that digestive tract of garing fish is composed of four layers which are tunica mucosa, submucosa,  muscularis and  serosa. Oesophagus mucosa in garing fish was composed of  simple columnar epithelia and many mucosit sel. Oesophagial gland was not found in tunica submucosa. Tunica muscularis was composed of circular muscle. Proventriculus mucosa consisted of simple columnar epithelia, are limphonodus on the lamina propria. Tunica muscularis shaped circular muscle. Intestinal mucosa was composed of simple columnar epithelium with goblet cells that high number to distal intestine. Tunica muscularis was composed of circular muscle. Generally, histological structure of oeshophagus, ventruculus and intestinum on garing fish almost similiar to other fishes. The significant  difference is found in tunica muscularis.)
STRUKTUR HISTOLOGI EMPEDU DAN PANKREAS IKAN LELE LOKAL (Clarias bathracus) (THE STRUCTURE HISTOLOGY VESICA FELEA AND PANCREAS FOR THE LOCAL CAT FISH (clarias bathracus)) gina morina; zainuddin zainuddin; dian masyitha
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.365 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5884

Abstract

          Penelitian ini bertujuan mengetahui histologi empedu dan pankreas ikan lele lokal (Clarias bathrachus), organ diambil dari tiga ekor ikan lele lokal dan diteliti dengan metode histologi eksplorasi, pengambilan sampel empedu dan pankreas dilakukan setelah melakukan euthanasia terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cengkeh. Pengamatan histologi empedu dan pankreas dilakukan setelah melakukan pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hemaktosilin-eosin (HE) pada organ empedu dan pankreas ikan lele lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empedu ikan lele lokal ini sama seperti histologi empedu ikan lain, memiliki tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia, sedangkan pankreas pada ikan lele lokal ini, terdapat di sekitar venaporta hepatika, dijumpai adanya sel-sel darah, tidak memiliki pulau Langerhans,dan terdapat sel-sel asinar pada pankreas yang  menyebar diantara sel-sel  hepatosit yang disebut hepatopankreas.ABSTRACT                     The aim of his study to determine the structure histology of Bile and Pancreatic the local catfish (Clarias bathracus). Taken from three local catfish and studied by histological exploration method. Sample of bile and pancreas is done after euthanasia first using clove oil. Histologic observasions bile and pancreas were made after the preparation of histologic preparations stained with  hemactosilin-eosin (HE) of the bile and pancreas the localcatfish. The result of this study indicate that this local catfish bile is similar to other fish bile histologic, has mucosal tunica, muscularis tunica, and serousa tunica,the otherise average local catfish pancreas, located around the porta hepatic vein, are found to have blood cells, do not have Langerhans island, and the presence of pancreatic asthma cells that spread among hepatocyte cells is called hepatopancreas.
STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata) (The Histology Of Skin’s Snakehead Fish (Channa striata)) Desi Andriani; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.538 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3309

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi kulit ikan gabus. Sampel yang diambil adalah kulit bagian dorsal dan bagian abdomen diamati dengan metode histologi eksplorasi. Pengamatan dilakukan setelah pembuatan preparat histologi yang diwarnai dengan Hematoksilin-eosin (HE) dan Masson trichrome. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi kulit ikan gabus terdiri atas tiga lapisan. Lapisan epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel pipih, sel mukus, club cell, dan sel pigmen. Lapisan dermis terdiri dari stratum spongiosum dengan serabut kolagen longgar dan stratum compactum dengan serabut kolagen rapat. Lapisan hipodermis terdiri dari sel lemak, serabut kolagen, dan pembuluh darah. Pada lapisan dermis terdapat banyak serabut kolagen yang berwarna biru dengan pewarnaan Masson trichrome.ABSTRACT  This research aimed was to know the histology skin of snakehead fish. The samples was came form dorsal and abdomen of snakehead fish. The method used Haematoksilin-Eosin (HE) and Masson trichrome method. The result showed that structure of skin snakehead fish consist tree stratums. The first was epidermis stratums which are composed of squamous cells, mucus cell, club cell, and pigment cell. The second was dermis stratums which are composed stratum spongiosum and stratum compactum. The third was hypodermis stratums which are composed of fat cell, collagen, and blood vessel. Mainly collagen was located in dermis which stained by Masson tricrome.
GAMBARAN LUAS PERMUKAAN VILI USUS IKAN LELE LOKAL (Clarias batrachus) JANTAN DEWASA viola erian; Zainuddin Zainuddin; Ummu Balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.102 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7834

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas permukaan vili usus ikan lele lokal (Clarias batrachus) jantan dewasa. Bagian yang diambil adalah usus bagian proksimal, medial dan distal yang berasal dari tiga ekor lele lokal dan diamati menggunakan metode histologi eksplorasi. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah luas permukaan vili usus normal ikan lele lokal (Clarias batrachus) jantan dewasa, yang kemudian diuji dengan rumus Sakamoto dkk. (2000). Luas permukaan vili pada masing-masing bagian usus adalah: usus proksimal 497,19 ± 8,41 (10¯³ mm²); usus medial 270,13 ± 5,81 (10¯³ mm²); dan usus distal 186,70 ± 1,44 (10¯³ mm²). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa luas permukaan vili usus ikan lele lokal di bagian proksimal lebih luas dibandingkan dengan bagian medial dan distal.ABSTRACTThis study was aimed to determine villi surface area of adult male local catfish (Clarias batrachus). The proximal, middle, and distal intestine was taken from three local catfishes and observed using exploratory histology method. Then, the sample was made into a histologic preparation with hematoxylin-eosin (HE) staining. The parameters were observed in this study is the surface area of the normal intestinal villi adult male local catfish (Clarias batrachus), then calculated with Sakamoto et al. (2000) formula. The surface area of the villi in each intestines section is: proximal intestine 497.19 ± 8.41 (10¯³ mm²); middle intestine 270.13 ± 5.81 (10¯³ mm²); and distal intestine 186.70 ± 1.44 (10¯³ mm²). The results showed that proximal intestine surface area of adult male local catfish is wider than middle and distal..
MORFOLOGI DAN HISTOLOGIS ESOFAGUS, LAMBUNG DAN USUS BELUT (Monopterus albus) (Morphological and Histological Esophagus, Stomach and Intestines of Eel (Monopterus albus)) febri ramadana; zainuddin zainuddin; cut dahlia iskandar; dian masyitha; winaruddin winaruddin; ummu balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2783.781 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7616

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan histologis esofagus, lambung dan usus belut (Monopterus albus). Pengamatan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis menggunakan tiga ekor belut. Secara makroskopis belut diamati dan diukur panjang tubuh, berat tubuh dan panjang saluran pencernaan. Esofagus, lambung dan usus dibuat menjadi preparat histologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan diamati di bawah mikroskop. Rata-rata panjang total tubuh belut 43,6 cm, berat tubuh rata-rata 53,9 g dan panjang saluran pencernaan rata-rata 23 cm yang merupakan belut dalam fase interseks. Esofagus terdapat di bagian belakang rongga mulut berbentuk tabung panjang yang menyempit dibagian ujungnya. Lambung terdiri dari bagian kardiak, fundus dan pilorus. Usus terbagi menjadi menjadi dua segmen yaitu usus proksimal dan distal. Histologis esofagus, lambung dan usus sama seperti ikan umumnya terdiri dari empat lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa. Tunika mukosa esofagus terdapat sel goblet berukuran besar. Lambung memiliki tunika muskularis yang tebal. Tunika mukosa usus memiliki lipatan vili panjang menuju lumen. Tunika mukosa esofagus belut berbeda dengan ikan umumnya yaitu terdiri dari epitel silindris selapis. (This research aimed to study the morphological and histological of esophagus, stomach, and intestine of eel (Monopterus albus). The observations were done macroscopic and microscopic by using three eels. Macroscopic the eel was observed and measured the body length, the body weight and the length of the gastrointestinal tract. The esophagus, stomach, and intestine were made into histologic preparations using Hematoxylin-Eosin (HE) staining and observed under a microscope. The average total length of the eel body was 43.6 cm, the mean body weight was 53.9 g and the average gastrointestinal length was 23 cm which was indicated the eel in the intersex phase. The esophagus was located at the back of the long tubular cavity narrowed at the end. The stomach consisted of cardiac, fundus and pylorus. The intestine was divided into two segments the proximal and distal colon. The Histology of esophagus, stomach, and intestine was similar with histology of fish that generally consist of four layers, i.e. mucosal tunica, submucosal tunica, muscular tunic and serous tunica. There was a large goblet cell in the tunica mucosa of the esophagus. The stomach had a thick muscularis tunica. The tunica mucosa of intestine had a long fold of villi to the lumen. Tunica mucosa of eel’s esophagus was different from the fish that generally consist of a cylindrical epithelial layer.)
STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata) (The Histology of Skin’s Snakehead Fish (Channa striata)) Desi Andriani; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3338

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi kulit ikan gabus. Sampel yang digunakan adalah kulit bagian dorsal dan abdomen dan diamati dengan metode histologi eksplorasi. Pengamatan dilakukan setelah pembuatan preparat histologi yang diwarnai dengan Hematoksilin-eosin (HE) dan Masson trichrome. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi kulit ikan gabus terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel pipih, sel mukus, club cell, dan sel pigmen. Dermis terdiri dari stratum spongiosum dan stratum compactum. Hipodermis terdiri dari sel lemak, serabut kolagen, dan pembuluh darah. Epidermis bagian dorsal pada kulit ikan gabus memiliki sel mukus dan sel pigmen yang lebih banyak daripada bagian abdomen, serabut kolagen lebih banyak ditemukan pada dermis bagian dorsal daripada bagian abdomen dan jariangan lemak lebih banyak ditemukan pada hipodermis bagian abdomen daripada bagian dorsal.ABSTRACTThis research aimed was to know the histology skin of snakehead fish. The samples were came form dorsal and abdomen of skin and observed by histology method of exploration. The observation of the histology was conducted after the made of histology preparation which was stained  by Haematoksilin-Eosin (HE) and Masson trichrome. The result showed that structure of skin snakehead fish consisted three stratums which epidermis, dermis, and hypodermis .Epidermis consisted of squamous epithelium  cells, mucus cells, club cells, and pigment cells. Dermis consisted of stratum spongiosum and stratum compactum. Hypodermis consisted of  fat cells, collagen, and blood vessel. The dorsal epidermis of snakehead fish had more mucus cells and pigment cells than abdomen epidermis, collagen was more prevalent in dorsal dermis than in the abdomen and the fat tissue was more common in the abdomen hypodermis than the dorsal hypodermis.
Studi Histologis Usus Besar Sapi Aceh (Histological Study of Large Intestine of Aceh Cattle) resti aulia putri; Dian Masyitha; zainuddin zainuddin; fitriani Fitriani; Nazaruddin Nazaruddin; Fadli A Gani; Ummu Balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.188 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10812

Abstract

ABSTRAKSapi aceh merupakan rumpun sapi asli Indonesia yang mempunyai keseragaman bentuk, fisik, dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, sehingga perlu dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan keunggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologis usus besar sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari tiga ekor sapi aceh yang telah dewasa kelamin dan berjenis kelamin jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Lambaro, Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pengamatan terhadap struktur histologi menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi sekum, kolon, dan rektum sapi aceh tersusun atas empat lapisan, yaitu tunika mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Tunika mukosa sekum, kolon, dan rektum tersusun oleh epitel silindris selapis, sel Goblet, kelenjar Lieberkuhn, limfosit, jaringan ikat longgar, fibroblas, dan otot polos. Ketebalan mukosa sekum yaitu (419±12 µm), kolon (749±13 µm), dan rektum (1308±10 µm). Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar, fibroblas, sel lemak, pembuluh darah dan nodus limfatikus dengan ketebalan sekum (943±13 µm), kolon (744±10 µm), dan rektum (2076±10 µm). Tunika muskularis tersusun oleh otot polos transversal dan longitudinal, plexus saraf mientericus, dan jaringan ikat, dengan ketebalan masing masing yaitu sekum (2579±19 µm), kolon (2380±16 µm), dan rektum (4748±19 µm). Tunika serosa merupakan lapisan paling luar dari usus besar yang terdiri dari sel lemak, pembuluh darah, dan jaringan ikat dengan ketebalan sekum (1621±13 µm), kolon (331±18 µm), dan rektum (1639±9 µm). Dapat disimpulkan, bahwa struktur histologi sekum, kolon, dan rektum sapi aceh memiliki lapisan yang sama, namun memiliki ketebalan yang berbeda pada tiap lapisan, ketebalan lapisan berhubungan dengan fungsi dan letak dari usus besar, dimana rektum memiliki ketebalan lapisan yang lebih tebal dibandingkan sekum, dan kolon.Kata kunci : Histologi, usus besar, sapi acehABSTRACT               Aceh cattles were the pure bred Indonesian cattle that have uniformity in shape, physical and genetic composition and good adaptability to environmental limitations, so they need to be protected, preserved and developed. The aims of this research was to study the histological structure of the large intestine in aceh cattle. The samples were collected from three male aceh cattle in Lambaro abbatoir, Aceh Besar. The samples were processed by microtechnique and Hematoksilin-eosin dyning. Microscopic analysis was performed using binocular microscope. The results showed that the histological structure of cecum, colon, and rectum of the aceh cattle was composed of four layers, which were  tunica mucosa, submucosa, muscularis, and serosa. The mucosa of cecum, colon, and rectum is composed of ephitelium simple columnar cell, Goblet cell, Lieberkuhn gland, connective tissue, fibroblast, and smooth muscles. The mucosal thickness of cecum was (419± 12μm), colon (749±13 μm), and rectum (1308±10 μm). The submucosal tunica was composed of connective tissue, fibroblast, adipose cells, blood vecells, and lymph nodes. The submucosal thickness of cecum was  (943±13 μm), colon (744±10 μm), and  rectum (2076±10 μm). The muscularis tunica was composed of transversal and longitudinal smooth muscles, mientericus nerve plexus and connective tissue, the muscularis thickness of cecum was (2570±19 μm), colon (2380±16μm), and rectum (4748±19 μm). Tunica serous was composed of adipose cells, blood vecell, and connective tissue. The  serous thickness of cecum was (1621±13 μm), colon (331±18 μm), and rectum (1639±9 μm). It can be concluded that the histological structure of the cecum, colon, and rectum had the same layer, but different in thicknesses of each layer, the thickness of the intestinal layer is related to the function and location of the large intestine, which the rectum has the thicker layer than the cecum and colon.Keyword: Histology, large intestine, aceh cattle
Co-Authors A Halim Abdul Harris Abdul Salam M Abdul Waris Ade Irma Marpaung Adi Firmansyah Afrizul Afrizul Ahmad Faizal Akmaluddin Akmaluddin Ali Armadi Amiruddin . Amiruddin Amiruddin Andi Waisal Karni Anggini Mutia Suwa Anik Sudarismiati Anita Kartini Anotona Ndruru Anton AP Sinaga Anton Sinaga Anugrah Septian Arfi Nurul Hidayah Arman Sayuti Arsalan Akram Adista Asri Djauhar Azhar Azhar Bagindar Sianipar Benjamin Situmorang BENYAMIN SITUMORANG Burhanuddin AG Burhanuddin AG Busmin Gurning Cut Dahlia Iskandar Cut Elidar Cut Nila Thasmi Cut Rusmina Cut Tasya Irayana Darmawati Darmawati Dasrul Dasrul Desi Andriani Dewi Dewantara Dian Masyitha dian masyithah Dian Sartika Simanjuntak Edy Ervianto Eka Sustri Harida Eliana Eliana Endah Retno Suci Enny Mirfa Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Eriawan Rismana Ernawati Ernawati Erwin Erwin Erwin Pardede Etriwati E Eva Solita Pasaribu Fadli A Gani Fahlefi, Rizal Faidha Rahmi, Faidha Faisal Riza febri ramadana Firmani, Ummul Fitriani Fitriani Fuadi Fuadi Gaol, Jonner Lumban gina morina Ginta Riady Guslihati Nasution Habibullah Habibullah Hamdan Hamdan Hamdani Budiman Hamny Sofyan Haryati Haryati Hastitin Nel Kamta Hawalina Hawalina Husnus Sawab Idah Rosidah Ijal Fahmi Irhamni Irhamni Irwan HSB Ishak Ishak Ismail Ismail Jalaluddin Jalaluddin Jogiyanto Hartono Jumria Ningsi Kasim Sinen Khoiriyah Khoiriyah Kurnia Agustini La Ode Abdul Manan Langga Mora Lestari Pudjiastuti Lukmanul Hakim M Jalaluddin M Nur Salim M.S. Almujaddedi Mahfudz Mahfudz Mardiana Mardiana Mariani Pakpahan Maryam Qadarin Masropah Masropah Melsi Damayanti Merry Andani Mhd Yadi Harahap Miko Ferine Moris Johanes Sintindaon Muamar Al Qadri Muchlis Syam Muhammad Farras Mufadhdhal Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Nafis Muhammad Rizky Hidayat MULYADI Murna Muzaifa Mursalim Mursalim Musleh Wahid Muslihul Umam Muslim Akmal Mustafa Sabri Muttaqien Bakri Muttaqien Muttaqien Myna Agustina Yusuf nadya septia nengsih Nanda Afrizan nasri zarman Nasrun Marpaung Nasrun Nasrun Nauval Arifin Nazaruddin Nazaruddin Nining Yusnitasari NitaBonita Samosir Nofialdi Nofialdi Nofriadi Nofriadi Nova Wardani Novita S. C Naibaho Nuzul Asmilia Oktavianus Oktavianus Olivia Bunga Panigoran Siburian Pulungan Nababan Rahma Yulianti Ramadhan Syahmedi Rani Raranta Rasmulia Sembiring Razali Daud Refna Zia Resmiyati Ansar resti aulia putri Reza Perdana Putra Rifai Alafanta Rini Ayunda Rini Fitriani Riska Nuryana Rismayanti Rismayanti Rita Nengsih Rita Ningsih Rizki Fadli Robert Faber Roki Ade Deswan roza Agravion Rusli Sulaiman Ryan Moulana Rytauli Tumanggor Sallazaria Hanin Prameswari Syafiqa Ardli Sarah Miriam sariati latif Sedrisa Lidya Pertiwi Sihat Ridwanto Siti Nurhareza Sri Rahmaningsih Sri Wahyuni suci latania fizikri Sufirman Rahman Sufitrayati Sufitrayati Supardi Rusdiana Susanti Susanti Suyuti HM Syafa Nabila Syahrul Efendi Lubis Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Tridian Novia Gelis Ummu Balqis viola erian Wahyudin Wahyudin Wahyudin Wahyudin Weni Gusdi Sari Winaruddin Winaruddin Yuliani Aisyah Yusrizal Lubis Yusuf Hadijaya Zakaria Zakaria