p-Index From 2019 - 2024
8.549
P-Index
This Author published in this journals
All Journal COPING (Community of Publishing in Nursing) Jurnal Veteriner Jurnal Energi Dan Manufaktur Jurna lAntropologi Indonesia Jurnal Ners Indonesia Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) Komunikasi Fisika Indonesia JSM (Jurnal SIFO Mikroskil) Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains JIKSI (Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi) Holistic Journal Of Management Research Jurnal Perikanan dan Kelautan Jurnal Medika Veterinaria Annual Research Seminar PROSIDING SEMINAR KIMIA REPOSITORY KIMIA JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Jurnal Kesehatan Gigi JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Jurnal Kimia Mulawarman Dunia Keperawatan : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner EMPATI : JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL Jurnal Mirai Management JISPO (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) JST ( Jurnal Sains Terapan ) BIOEDUSCIENCE JURNAL ATOMIK JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT AkMen JURNAL ILMIAH JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal) Edumaspul: Jurnal Pendidikan J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Menara Ilmu Jurnal Abdimas Mahakam Business Management Journal Program Studi Manajemen PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan Jurnal Ilmu Manajemen Profitability Ranah Seni: Jurnal Seni dan Desain JURNAL PENDIDIKAN INDONESIA: Teori, Penelitian, dan Inovasi Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research RechtIdee
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner

Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) setelah Implan Wire Material Logam (Histopathology Of Rats (Rattus norvegicus) Kidney after Metal Material Wire Implantation Tridian Novia Gelis; Erwin Erwin; Nazaruddin Nazaruddin; Zainuddin Zainuddin; Muttaqien Muttaqien
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 4, No 4 (2020): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v4i4.15716

Abstract

ABSTRAKGinjal merupakan organ yang mempunyai peranan penting dalam tubuh untuk membuang sisa dari metabolisme dan toksikan tubuh melalui urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi jaringan ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) setelah implan wire material logam stainlees steel 316L dan wire stainless steel alternatif alat pancing pada tulang femur. Sepuluh ekor tikus putih jantan dibagi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok I (K-I) diimplan menggunakan wire stainlees steel 316L dan kelompok II (K-II) diimplan menggunakan wire stainless steel alternatif alat pancing. Organ ginjal dikoleksi pada hari ke-86 setelah implantasi. Pemeriksaan histopatologi ginjal dilakukan dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Hasil pengamatan histopatologi diskoring dan dianalisis menggunakan uji T dengan perangkat lunak SPSS (Statistic Program For Social Science) 22. Hasil pengamatan berupa hiperemi, hemoragi, nekrosis dan sel-sel inflamasi dengan perubahan yang tidak signifikan (P0,05) antara kedua kelompok perlakuan. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaaan gambaran histopatologi ginjal tikus yang diimpalan wire stainless steel 316L dan wire stainless steel alternatif alat pancing.Kata kunci : Ginjal, histopatologi, implan, logam, wireABSTRACTKidney is an organ that has an important role in the body to remove the rest of the body's metabolism and toxins through urine. This study aims to determine the histopathological picture of kidney tissue in white rats (Rattus norvegicus) after implantation of 316L stainless steel metal wire and alternative stainless steel wire for fishing line on the femur bone. Ten male rats were divided into 2 treatment groups, each group consisting of 5 tails. Group I (K-I) was implanted using 316L stainless steel wire and group II (K-II) was implanted using an alternative stainless steel wire for fishing line. Kidney organs were collected on 86 th day after implantation. Histopathological examination of the kidneys is carried out by hematoxylin-eosin (HE) staining. Histopatologi observation results were scored and analyzed using T test with SPSS (Statistical Program For Social Science) 22 software. The results showed the occurrence of hyperemia, hemorrhage, necrosis and inflammatory cells with insignificant changes (P 0.05) between the two treatment groups. It was concluded that there was no difference in the histopathological picture of rat kidneys implanted by 316L stainless steel wire and alternative stainless steel wire fishing line.Keywords: histopayhology, kidney, wire, implant, metal
DENSITAS RADIOGRAFI TULANG FEMUR ANJING LOKAL (Canis lupus familiaris) YANG DIOVARIOHISTEREKTOMI (Radiography Density of Femur Bone On Lokal Dogs (Canis lupus familiaris) That In Ovariohisterektomi) Dinda Jasmal Sikumbang; Budianto Panjaitan; Syafruddin Syafruddin; Erwin Erwin; Dian Masyitha; Hamdan Hamdan
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.32 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran densitas radiografi tulang femur pada anjing lokal. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 ekor anjing betina lokal dengan kisaran umur 5-7 bulan. Pengambilan gambar radiografi dan pengukuran densitas radiografi tulang femur dengan menggunakan Software Image J pada minggu ke 0 (sebelum diovariohisterektomi), minggu ke 1, 2, 3, dan 4 (setelah diovariohisterektomi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata densitas radiografi tulang femur sebelum diovariohisterektomi adalah 151,8401±5,8767. Hasil ini menunjukkan berbeda nyata  pada  minggu 1, 2, dan 4 setelah diovariohisterektomi dengan hasil densitas radiografi tulang 168,7952±7,88446, 181,0557±7,81876, dan 169,1759±4,73123. Pada minggu 3 setelah diovariohisterektomi menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dengan densitas radiografi tulang sebelum diovariohisterektomi yaitu 152,9360±7,38131. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa densitas tulang dari hasil pengambilan gambar radiografi tulang femur anjing lokal (Canis lupus familiaris) didapatkan terjadi peningkatan densitas radiografi pada minggu ke 1, 2, 4 dan menurun pada minggu 3. Penurunan dan peningkatan densitas radiografi pada tulang femur bersifat fluktuasi. (This study aimed  to get radiodensity of femoral bone in local dog. Animals used in this study were 3 local female dogs with the age range of 5-7 months. Radiographic imaging and radiographic density measurements of femur bone using Software Image J before and after ovariohysterectomy at weeks 1, 2, 3, and 4. The results show that the average radiodensity of femur bone before ovariohysterectomy was 151,8401± 5,8767. This result had significantly different with 1, 2, and 4 weeks after ovariohysterectomy. In week 3 after ovariohysterectomy, the results were not significantly different from the radiograph density of the femur bone before in ovariohysterectomy that was 152.9360 ± 7.38131. Based on the results of the study it can be concluded that bone density resulting from radiography imaging of local dog's femur (Canis lupus familiaris) using Image Software Image J obtained  radiographic density increased at week 1, 2, 4 and decreased at week 3. The decrease and increase of radiographic density of the femur bone is a fluctuation).
GAMBARAN LEUKOSIT KELINCI SETELAH PEMASANGAN IMPLAN PLATE MATERIAL LOGAM(PARAMETER OF RABBIT LEUKOCYTE AFTER INSTALLATION METAL PLATE IMPLANT) HEFRI YUNALDI; erwin erwin; nuzul asmilia; sugito sugito; triva murtina lubis; al azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.742 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.11130

Abstract

ABSTRAKLeukosit adalah sel pertahanan tubuh yang berfungsi memfagosit seluruh benda yang dianggap asing oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total leukosit dan persentase diferensial leukosit kelinci setelah pemasangan implant plate material logam. Penelitian ini menggunakan 6 ekor kelinci yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I (K-I) diimplan plate tantalum dan kelompok II (K-II) diimplan plate besi. Pengambilan darah melalui vena auricularis pada hari ke 0, 7, 14, 28, dan 56 setelah implan. Hasil penelitian menunjukkan implan plate tantalum dan plate  besi tidak berpengaruh terhadap total leukosit dan diferensial leukosit. Total leukosit diantara hari pengamatan menunjukan perbedaan pada masing-masing kelompok, namun masih dalam nilai normal. Penggunaan implan plate tantalum dan plate besi tidak memiliki efek terhadap gambaran sel darah putih dan persentase diferensial leukosit.Kata kunci : leukosit, diferensial leukosit, plate besi, plate tantalumABSTRACTLeukocytes are the body's defense cells that function to phagocyte all objects considered as foreign by the body. This study aims to determine the total leukocytes and differential percentage of rabbit leukocytes that paired of plate implants with metal material. This study used 6 rabbits divided into 2 groups. Group I was implanted with tantalum plate and group II  was implanted using an iron plate. Blood collection through the auricular vein on days 0, 7, 14, 28, and 56. Leukocyte and differential counts leukocytes are calculated using the Mindray hematology analyzer. The results of the study showed that tantalum implants and iron plates have no effect on total leukocytes and differentials leukocytes. The total leukocytes between observations show differences, but are still deep in normal range. The use of tantalum implants and iron plates has no effect against white blood cell images and differential leukocyte percentages.Keywords: leukocytes, differential leukocytes, iron plate, tantalum plate
GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTOT FEMUR KELINCI (LEPUS SP.) SETELAH IMPLAN PLAT LOGAM (Histopathology Of Rabbit’s (Lepus sp.)Femur Muscle After Metal Plate Implantation) Muhammad Fathur Ridho; Erwin Erwin; Ummu Balqis; Muhammad Hambal; Syafruddin Syafruddin; Mulyadi Adam
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 3 (2021): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i3.12878

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gambaran histopatologi otot femur kelinci (Lepus sp.) setelah implan plat besi dan tantalum. Kelompok perlakuan 1 (K1) kelinci yang diimplantasi menggunakan plat tantalum dan kelompok perlakuan 2 (K2) kelinci yang diimplantasi menggunakan plat besi di antara Musculus Vastus Lateralis dan tulang femur selama 2 bulan. Perubahan histologi yang diamati adalah ada tidaknya nekrosis, fibrosis dan tissue cavities pada jaringan otot femur kelinci. Hasil pengamatan secara mikroskpois  ditemukan fibrosis, tetapi tidak ditemukan nekrosis dan tissue cavities. Terdapat perbedaan gambaran histopatologi otot kelinci (Lepus sp.) setelah penggunaan implan plat tantalum dan plat besi. Kata kunci : Kelinci, Tantalum, Besi, Histopatologi, Otot, Fibrosis, Nekrosis, Tissue Cavities. ABSTRACT                    The aim of this study was to determine the differences in the histopathology of the rabbit femur (Lepus sp.) Muscle after iron plate and tantalum implants. The first treatment group (K1) rabbits implanted using tantalum plates and treatment group 2 (K2) rabbits were implanted using an iron plate between the Musculus Vastus Lateralis and the femur bone for 2 months. The histological changes observed were the presence or absence of necrosis, fibrosis and tissue cavities in the muscle tissue of the rabbit femur. The results of the study showed that fibrosis was found, but necrosis and tissue cavities were not found. There are differences in the histopatological muscle of rabbit (Lepus sp.) after the use of tantalum plate and iron plate implants. Keywords: Rabbit, Tantalum, Iron, Histopathology, Muscle, Fibrosis, Nekrotic, Tissue Cavities.
DENSITAS RADIOGRAFI TULANG HUMERUS ANJING LOKAL (Canis lupus familiaris) YANG DI OVARIOHISTEREKTOMI. (Radiography Density Of Humerus Bone On Local Ovariohisterektomi Dogs (Canis lupus familiaris). meutya silviana morow; budianto panjaitan; syafruddin syafruddin; dian masyitha; erwin erwin; cut nila tasmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.168 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7907

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran densitas radiografi tulang humerus pada anjing lokal (Canis lupus familiaris) sebelum dan sesudah dilakukan ovariohisterektomi. Penelitian ini menggunakan tiga ekor anjing betina lokal dengan kisaran umur 5-7 bulan. Teknik perlakuan diambil  gambar radiografi sebelum dilakukan ovariohisterektomi selanjutnya semua hewan dilakukan ovariohisterektomi melalui linea alba, setelah itu hewan di ovariohisterektomi. Pada minggu 1,2,3, dan 4 setelah di ovariohisterektomi dilakukan pengambilan gambar radiografi dan pengukuran densitas tulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata densitas tulang pada minggu 0 sebelum ovariohisterektomi adalah 157.3661667 ± 23.3043699, hasil ini tidak berbeda nyata dengan hasil rata-rata densitas pada minggu 1,3, dan 4 yaitu 156.8621982 ± 12.07528008, 153.8854886 ± 15.93987235, dan 156.1769175 ± 19.84084989, perbedaan terjadi pada minggu ke 2 dengan hasil 144.6901974 ±10.76999831. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa penurunan densitas radiografi tulang humerus hanya bersifat sementara pada minggu ke 2 terjadi penurunan kemudian meningkat kembali pada minggu ke 3 dan minggu ke 4.ABSTRACTThe aim of this study was to obtain a picture of radiographic density of humerus bone in local dog (Canis lupus familiaris) before and after ovarianohysterectomy. This study used three local female dogs with the age range of 5-7 months. The technique of treatment is taken radiographic images before the next ovarianohysterectomy is done all animals are done ovariohisterektomi through linea alba, after which the animal in ovariohisterektomi. At weeks 1,2,3 and 4 after ovarianohysterectomy, radiographic imaging and bone density measurements were performed. The results showed that the average bone density at week 0 before ovariohisterectomy was 157.3661667 ± 23.3043699, this result was not significantly different with the average density results at weeks 1.3 and 4, ie 156.8621982 ± 12.07528008, 153.8854886 ± 15.93987235, and 156.1769175 ± 19.84084989, the difference occurs at week 2 with the result 144.6901974 ± 10.76999831. Based on the results of this study it can be concluded that degradation of humerus bone radiography density is only temporary at 2 weeks decrease then increase again at week 3 and week 4.
LEVEL BLOOD UREA NITROGEN (BUN) DAN KREATININ MERPATI (Columbia livia) SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR HUMERUS YANG DIIMPLAN BONE PIN ALTERNATIF (LEVEL BLOOD UREA NITROGEN (BUN) DAN KREATININ MERPATI (Columbia livia) SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR HUMERUS YANG DIIMPLAN BONE PIN ALTERNATIF) Asnita Purnama; Erwin Erwin; T Fadrial Karmil; M Hasan; Rusli Rusli; Dasrul Dasrul; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.17210

Abstract

ABSTRAKPerubahan level Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin merupakan indikator gangguan pada ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan level BUN dan kreatinin setelah pemasangan implan bone pin alternatif yang berasal dari tulang costae biawak sebagai fiksasi internal pada fraktur merpati. Penelitian ini menggunakan 10 ekor merpati jantan berumur 3-4 bulan dan berat 400-500 g. Merpati dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor merpati. Kelompok 1 (P-1) diimplan dengan pin intramedular dan kelompok 2 (P-2) diimplan dengan bone pin alternatif pada tulang humerus. Pengambilan darah pada hari ke-0 sebelum diimplan dan hari ke-3, 7, dan 14 setelah diimplan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan level BUN pada kelompok pengamatan P-2 yang berbeda signifikan (P0,05) dengan P-1 serta peningkatan kreatinin P-2 yang tidak berbeda signifikan (P0,05) dengan P-1. Pengamatan level BUN pada masing-masing waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05) namun level kreatinin pada masing-masing waktu pengamatan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Implan bone pin dari costae biawak berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan implant alternatif.Kata kunci: BUN, kreatinin, implan, bone pin alternatif. ABSTRACTChanges in Blood Urea Nitrogen (BUN) and creatinine levels are indicators of kidney disorders. This study aims to observe changes in BUN and creatinine levels after the implantation of alternative bone pin implants originating from the lizard costae as internal fixation in pigeon fractures. This study use 10 male pigeons aged 3-4 months and weighing 400-500 g. Pigeons were divided into 2 group treatment with 5 pigeon each. Group 1 (P-1) was implanted with an intramedullary pin and group 2 (P-2) was implanted with an alternative bone pin in the humeral bone. Blood collection on day 0 before implant and day 3, 7, and 14 after implant. The results showed that the increase in BUN levels at P-2 was significantly different (P0,05) with P-1 and the increase in creatinine P-2 was not significantly different (P0,05) from P-1. The BUN level observation at each observation time showed a significantly different (P0,05) but the creatinine level at each observation time did not show a significant difference (P0,05). Bone pin implant from the lizard costae has the potential to be developed into an alternative implant material.Keywords: BUN, creatinine, implant, alternative bone pin 
KADAR SGOT DAN SGPT SELAMA KESEMBUHAN FRAKTUR MENGGUNAKAN PIN INTRAMEDULAR DAN BONE PIN TULANG BIAWAK (SGOT and SGPT Value During Fracture Healing Using Intramedular Pin and Monitor Lizard’s Bone Pin) Novredha Rahmadita; Erwin Erwin; Amiruddin Amiruddin; Rusli Rusli; Nuzul Asmilia; T Fadrial Karmil; M Isa; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.16893

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui kadar SGOT dan SGPT selama kesembuhan fraktur menggunakan pin intramedular dan bone pin tulang biawak. Penelitian menggunakan 10 ekor merpati berumur 4-5 bulan, berat badan 300-500 g yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok 1 (P-1) diimplan pin intramedular dan kelompok 2 (P-2) diimplan bone pin. Pengambilan darah melalui vena brachialis pada hari ke-0 sebelum perlakuan, hari ke 3,7, dan 14 setelah perlakuan. Kadar SGOT dan SGPT dihitung menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan implan pin intramedular dan bone pin berpengaruh signifikan terhadap kadar SGOT (P0,05) dan tidak signifikan terhadap SGPT (P0,05). Kadar SGOT antara P-1 dan P-2 pada hari pertama dan hari terakhir pengamatan mengalami peningkatan yang masih dalam batas normal dengan perbedaan yang signifikan (P0,05). Kadar SGPT antara P-1 dan P-2 pada hari pertama pengamatan mengalami peningkatan dan penurunan pada hari terakhir pengamatan dengan perbedaan yang tidak signifikan (P0,05). Peningkatan kadar SGOT dan SGPT yang terjadi selama waktu pengamatan masih dalam batas normal, sehingga pin intramedular dan bone pin memiliki potensi sebagai alternatif alat fiksasi internal bagi burung.Kata kunci : Pin intramedular, bone pin,  SGOT dan SGPTABSTRACTThis study aims to determine the value of serum glutamic oxaloasetic transminase (SGOT) and serum glutamic pyruvic transminase (SGPT) during the fracture healing using internal fixation of monitor lizard bone (Varanus salvator). Ten pigeons aged 4-5-month-old, weighing 300-500 g were divided into two groups. Group 1 (P-1) implanted intramedular pin and group 2 (P-2)  implanted bone pin. Blood sample was taken from brachial vein on day 0 before implant, day three, seven, and 14 after implant. SGOT and SGPT value calculated using spectrophotometer. The results showed that intramedular pin and bone pin implant had effect significant on SGOT (P0,05) and not significant different SGPT (P0,05) value. SGOT value between P-1 and P-2 on the first and last day showed an increase which was still within normal limit with a significant difference (P0.05). SGPT value between P-1 and P-2 on the first day of observation showed an increase and decreased on the last day of observation with no significant difference (P0.05). The increase in SGOT and SGPT value that occurred during the observation period was still within normal limits, so that the intramedular pin and bone pin have potential as an alternative to internal fixation tools for birds.Key words : Intramedular pin, bone pin, SGOT and SGPT
Co-Authors Abd Hafiz Abd Salam Abdul Khoiruddin Abdul Rahim Ade Irwandi Ade Irwandi Ade R. Fajaryantie Afiqah Binti Abd Latif Al Azhar Alfian Konadi Alimuddin Alimuddin Aman Sentosa Panggabean Amiruddin . Andi Fatmawati Padri Hasanah Andrean Andrean Aninda Fitra Aulia Anis Munandar Ari Pristiana Dewi Asep Dani A Asnita Purnama Asra Ilal Khairi Ayu Wahyuni Bayhakki Bayhakki Benny Prima Budianto Panjaitan Cicilia Dewi Cindy Lestari Cindy Yoel Tanesia cut nila tasmi Daniel Tarigan Dany Umbu Darwin Karim Dasrul Dasrul Dedi Kuswandi Dedi Nuryadi DENI NOVIANA Denny, Hanifa Maher Desi Wahyuni Devi Marlina Dian Masyitha Diasttri Wahyu Rahmah Day Dinda Jasmal Sikumbang Djihan Ryn Pratiwi Djihan Ryn Pratiwi Ekowati Handharyani Emini Emini Etriwati E Eva Marliana, Eva Fathra Annis Nauli Firman Syarief Fitri Jelita Gamya Tri Utami Gunanti . Gunawan Wibisono Hamdan Hamdan Hamida Hamida Haritsah Hammamah Harahap HEFRI YUNALDI Hellena Deli Hendri Vinchen Herlina Herlina Hernawati Gohzali Hesti Helpiyani Hidayat Asta Hsiu Ju Chang Ika Yekti Liana Sari Indah Ashari Rahmadani Irawan W Kusuma Irawan W. Kusuma Irawan Wijaya Kusuma, Irawan Wijaya Irawati Irawati irfa Ashari Hyahara Irna Febrianti Irwan Irwan Ismail Edfar Janson Hendryli Jeffrey Onggo Jendrius Jendrius Jumaini Jumaini Juniar Ernawaty Ki Agus Dahlan Krisman Krisman Lendra Agustira Lina Lina Liza Oktafani M Hasan M Isa Mahardika Nastiti Malissa Kay Shaw Marwin Didik Antoro Maulidya Hafsari Fauzi Mediagus Mediagus Melinda Noer Melson Melson meutya silviana morow MHD. Ali Safitroh Miftachul Laili Mila Wati Mimi Susanti Mira Damayanti Mirna Hidaya Tullah Monita Olivia Muh Nur R Muhammad Fathur Ridho Muhammad Hambal Muhammad Nur Alam Muhammad Taufik A. A. R Mulyadi Adam Musdalifah Musdalifah Muttaqien Muttaqien Muzayyanah Jabani Najmudin Med Nazaruddin Nazaruddin Nepta Yulita Nessya Fitriyona Nirwana Nirwana Nirwanto Pasuluran Noor Hindryawati Novitasari Wijayanti Silalahi Novredha Rahmadita Nur Endah Zuliani Nur Sella Nurul Huda Nuzul Asmilia Octariana Toding Pabita Pipit Sugiarto Puspa Riani Nasution Putra Sunan Agung Rachmat Syahadat Raden Roro Soesatyoratih RAHMAT SYAHNI Rahmi Maulia Ratih Ellyza Putri Reztika Cahyani Rika Anggita Rini Widiyastuti Riri Novayelinda Ririn Muthia Zukhra Riski Vebryanti Ramadhani Rismadefi Woferst Robi Mitra Robi Mitra Rudi Febriamansyah Rudi Kartika, Rudi Rusda Khairati Rusli Rusli Salam, Karta Negara Salomo Salomo Salomo Salomo SALSA ADELIA RAHMADANI Sandi Christopher Hutagalung Sandra Utama Putra Sangkot Hani Rizki Saputri Satriyana Widyaningrum Selma Laily Nur Afifa Septi Akhwi Fanni Septiana Anjora Shayrilia Ivanovanny Angesti Shintia Alifah R Sitorus Anna Margarettha Sitti Fatimah AZ. Sofiana Nurchayati Sri Novi Restari Sri Wahyu Gusti Fajri Sri Wahyuni Steven Steven Subur P Pasaribu Sugito Sugito Sunario Megawan Sus Derthi Widyari Syafruddin Syafruddin Syafwan Syafwan Syahrizal Syahrizal t fadrial karmil Tasruddin Tasruddin Tini Suminarti Tri Isyani Tungga Dewi Tri Riski Amalia Tridian Novia Gelis Triva Murtina Lubis Tumpal J. R Sitinjak Tuti Afriani Ummu Balqis Untari Tejawati Usman Malik Usman Usman Utami Maulina Hutabarat Viny Christanti M Vivi Oktaviani Wendy Winata Wendy Winata Winarto Poernomo Winni Astuti Wiwik Dyah Aryani Yandi Suprapto Yanuari Eka Fitri Yesi Hasneli Yoarga Arsindho Yuliani Setyaningsih Yurnalis Yurnalis Yusmaniar Yusmaniar Yuswardi Yuswardi Yuyun Karystin Meilisa Suade Yuyun Karystin Meilisa Suade Zainuddin Zainuddin Zihni Sharfina Darmizah Zubaidah A Zubaidah Zubaidah Zuhendri Zuhendri Zulkarnaen Zulkarnaen