Claim Missing Document
Check
Articles

Pertumbuhan dan Hasil Ratun Tiga Ekotipe Padi berdasarkan Tinggi Pemotongan Berbeda Aptika Hana Prastiwi Nareswari; Eko Sulistyono; Edi Santosa
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 49 No. 1 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.3 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i1.33686

Abstract

Rice ratoon is the practice of obtaining a second harvest from the previously harvested main crop’s tillers with a cultivation process that not only efficient in cost and time but also provides extra yield to the main crop. The research aimed to access the growth and yield of three rice ecotypes (lowland, upland and swamps) from different cutting heights. The experiment was carried out at the Babakan Experimental Station, IPB University during September-December 2019 using two factors of RCBD with three replications. The first factor was three ecotypes of rice, namey lowland rice (IPB 3S, Inpari 30), upland rice (Inpago 9, Inpago 10) and swamp rice (Inpara 8, Inpara 9), and the second factor was cutting height to stimulate ratoon growth (10, 20, 30, and 40 cm) from ground level. The results showed that IPB 3S and Inpago 9 with 20 cm height of cutting yielded a higher number of tillers. Productive tillers had a significant correlation with ratoon yield. It was concluded that cutting height on lowland rice (IPB 3S) of 30 cm and swamp rice (Inpara 8) of 20 cm produced the highest rice yield. Path analysis showed that number of grains directly affected ratoon yield. Keywords: cutting height, node bud, path analysis
Dampak Cuaca Ekstrim terhadap Kehampaan Genotipe Padi: Pengantar Manajemen Produksi Berbasis Iklim Purwono; Dulbari; Edi Santosa
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 49 No. 2 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.216 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i2.35933

Abstract

Kajian kehampaan gabah pada berbagai varietas padi dikaitkan dengan deraan angin dan curah hujan tinggi masih jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian bertujuan mengevaluasi tingkat kehampaan beberapa genotipe padi pada perlakuan angin dan hujan selama masa generatif. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Bogor, Indonesia pada Oktober 2017-Januari 2018 menggunakan pot ember ukuran 13.9 L. Genotipe Ciapus, Fatmawati, HIPA 6, Inpari 10, dan Way Apo Buru (WAB) pada fase generatif didera angin kecepatan 10-40 km jam-1 pukul 07.00-17.00 WIB, hujan pukul 07.00-12.00 WIB, dan hujan pukul 07.00-17.00 WIB selama dua minggu. Perlakuan angin dan hujan meningkatkan jumlah gabah hampa, dengan tingkat kehampaan malai tergantung genotipe. Tanaman memperoleh perlakuan hujan pukul 07.00-17.00 memiliki persen gabah hampa lebih besar dari hujan pukul 07.00-12.00 khususnya pada genotipe WAB. Kehampaan malai pada genotipe WAB sensitif terhadap curah hujan, dan Ciapus, HIPA 6 dan Inpari 10 sensitif terhadap angin. Fatmawati relatif lebih tahan deraan angin dan hujan dibandingkan genotipe lain. Penelitian menunjukkan perlunya memilih genotipe untuk mengurangi dampak deraan angin dan curah hujan selama masa generatif. Kata kunci: adaptasi perubahan iklim, angin kencang, hujan, Oryza sativa, smart climate
Preferensi Tanaman Buah untuk Penghijauan Kota Berdasarkan Persepsi Publik: Studi Kasus di Kota Tangerang Ulfha Junita; Edi Santosa; Herdhata Agusta
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.85 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.38691

Abstract

Penghijauan kota menggunakan tanaman multipurpose merupakan trend global untuk meningkatkan ketahanan pangan, disamping tetap mempertahankan fungsi penghijauan. Untuk itu, persepsi dan preferensi masyarakat menjadi sangat penting. Namun keterlibatan masyarakat dalam menentukan tanaman penghijauan di perkotaan masih jarang diteliti di Indonesia. Penelitian bertujuan mengetahui persepsi dan preferensi masyarakat pada tanaman buah sebagai penghijauan kota, dan mengetahui alasan yang mendasari persepsi dan preferensi masyarakat. Penelitian dilakukan di Kecamatan Tangerang dan Batuceper, Kota Tangerang. Data dikumpulkan melalui survey dan wawancara dengan 50 responden pada September 2020 sampai Mei 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92% responden setuju penghijauan kota menggunakan tanaman buah. Selain diambil buahnya, tanaman diharapkan memiliki fungsi ekologis, perlindungan pengguna jalan dari kecelakaan lalu lintas, dan keindahan. Responden merekomendasikan 48 jenis tanaman buah, dan jenis yang diminati lebih dari 50% responden adalah mangga (Mangifera indica), jambu biji (Psidium guajava), jeruk manis (Citrus sinensis), rambutan (Nephelium lappaceum), dan belimbing (Averrhoa carambola). Kata kunci: ketahanan pangan, kota cerdas, pinggir jalan, taman kota, tanaman multiguna
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis pada Berbagai Populasi Gulma Chloris barbata (Poaceae) Andreas Kefi; Dwi Guntoro; Edi Santosa
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.856 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.39708

Abstract

Purpletop chloris (Chloris barbata Sw.) is a dominant weed on maize field in East Nusa Tenggara (ENT), but study on the effect onto maize is rare. The study evaluated the effect of C. barbata on growth and yield of sweet corn. The seed of C. barbata was obtained from farmer field in Kupang Regency, ENT. Experiment was conducted in October 2019 to January 2020 at Cikabayan Experimental IPB Farm, Bogor-Indonesia using a randomized complete block design with five replications. Sweet corn seeds were planted at polybag sized 30 cm x 30 cm filled with 5 kg media with five levels of C. barbata seeds, i.e., 0 (clean weeding), 15, 30, 45, and 60. The results showed that C. barbata suppressed the growth and yield of sweet corn. It suppressed the height and dry weight (DW) at 4 weeks after planting (WAP) where the population of 15 individuals decreased plant height and 30 individuals suppressed the total DW at 8 WAP. A population of 15 individuals reduced stem diameter, leaf area and width, leaf color, and total DW, while the leaf number and its length were significantly reduced by the treatment of 30 individuals per polybag. The weight of the corn with and without husk, and the length of the cobs reduced by the treatment of 45 individuals, i.e., 48.3%, 49.0%, and 77.7% relative to the control, respectively. Inhibition mechanism of C. barbata on sweet corn growth and yield needs further research. Keywords: allelopathy, competition, corn, East Nusa Tenggara, purpletop chloris
Peramalan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Sei Air Hitam berdasarkan Kajian Faktor Agroekologi Munandar Irfanda; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 3 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.117 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i3.14257

Abstract

Kegiatan magang dilakukan di Sei Air Hitam Estate, Rokan Hulu, Riau, pada Februari sampai Mei 2012. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan hubungan karakter agronomi dan agroekologi dengan peramalan produksi kelapa sawit. Kegiatan magang terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu sebagai karyawan harian lepas selama tiga minggu, sebagai pendamping mandor selama tiga minggu, dan sebagai pendamping asisten selama enam minggu. Pengamatan khusus dilakukan sebagai kegiatan tambahan misalnya mengevaluasi karakter agronomi dan agroekologi yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Hasil dari uji t-parsial mengindikasikan bahwa terdapat tujuh variabel yang mempengaruhi produksi kelapa sawit pada α=1% dan α=5% yaitu umur tanaman, aplikasi pemupukan, kelembaban udara, kecepatan angin, hari hujan, curah hujan, dan defisit air. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat enam model persamaan yang dapat digunakan untuk meramalkan produksi kelapa sawit di Sumatera.
Hubungan Mutu Buah dan Curah Hujan Terhadap Kandungan Asam Lemak Bebas pada Minyak Kelapa Sawit Imdad Julian Purwanto; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 3 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.276 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i3.14264

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kandungan asam lemak bebas (ALB) di kebun kelapa sawit. Faktor yang dianalisis adalah kualitas buah dan curah hujan hubungannya dengan kandungan ALB. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2014 di Provinsi Sumatera Utara. Analisis data dilakukan menggunakan model regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa kenaikan persentase buah restan berpengaruh nyata (P value = 0.045) terhadap kenaikan kadar ALB pada taraf 10%. Kenaikan 1% jumlah buah restan akan menaikkan ALB sebesar 0.001%. Persetase buah over ripe, buah unripe dan buah under ripe tidak berpengaruh nyata terhadap kenaikan ALB. Hal tersebut diduga karena proporsi yang sangat kecil. Demikian juga curah hujan, tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan ALB.
Manajemen gulma di Kebun Kelapa Sawit Bangun Bandar: Analisis Vegetasi dan Seedbank Gulma Aditya Wira Tantra; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.92 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15012

Abstract

 Manajemen gulma di kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan penting yang menentukan keberhasilan produksi sawit. Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen pengendalian gulma dilaksanakan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kegiatan magang dilaksanakan di kebun Bangun Bandar, Medan, Sumatera Utara, Februari- Juni 2015. Secara khusus, keragaan gulma pada berbagai umur tanaman dan simpanan biji gulma (seedbank) merupakan aspek khusus yang dikaji. Secara umum, kegiatan pengendalian gulma di kebun telah dilaksanakan dengan baik dan dikendalikan pada level di bawah ambang ekonomi. Dari analisis vegetasi diketahui bahwa dari 39 jenis gulma yang ada, empat jenis gulma yakni Ottochloa nodosa, Paspalum conjugatum, Muccuna Bracteata, dan Cyperus killingia merupakan gulma paling dominan dengan nilai SDR di atas 10%. Terdapat variasi seedbank antara lahan TBM, TM muda dan TM tua. Pada areal TBM densitas simpanan biji gulmanya lebih tinggi (584 individu/m2) dibandingkan dengan areal TM muda (204 individu/m2) dan TM tua (47 individu/m2). Seedbank terbanyak diperoleh 0-10 cm. Secara keseluruhan, seedbank yang berhasil tumbuh: daun lebar (199 individu/m2), rumput (74 individu/m2), paku-pakuan (0 individu/m2), dan teki (562 individu/m2).
Asesmen Carbon Footprint pada Produksi Minyak Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Sei Lukut, Kabupaten Siak, Riau Rizka Tri Arjuna; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 2 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.51 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i2.18946

Abstract

Jejak karbon telah digunakan sebagai indikator dalam produksi yang berkelanjutan pada banyak tanaman, namun jejak karbon jarang dievaluasi pada pertanaman kelapa sawit di Indonesia. Kegiatan penelitian bertujuan untuk mengevaluasi jejak karbon tahunan pada produksi minyak kelapa sawit. Kegiatan dilaksanakan di kebun Sei Lukut, Kabupaten Siak, Provinsi Riau dari Maret sampai Juni 2016. Evaluasi pada jejak karbon mencakup kegiatan budidaya, pengolahan TBS di PKS, dan kegiatan rumah tangga. Lokasi studi telah mengaplikasikan manajemen produksi yang baik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jejak karbon dari satu liter CPO adalah 9,55 kg.
Pertumbuhan dan Produksi Benih Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) Asal Teknik Budi Daya yang Berbeda Nurul Hidayah; M. Rahmad Suhartanto; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 6 No. 3 (2018): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.017 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v6i3.21109

Abstract

Amorphophallus muelleri merupakan tanaman asli Indonesia yang telah dimanfaatkan secara turun temurun. Permintaan benih A. muelleri terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan umbi. Ketersediaan benih untuk memenuhi produksi umbi masih terus diupayakan agar permintaan pasar tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi benih iles-iles yang berasal dari teknik budi daya yang berbeda. Benih yang digunakan yaitu benih dari hasil teknik budi daya menggunakan GA3, jenuh air, dan tanah. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan iles-iles meliputi panjang petiol dan lebar tajuk dari benih asal ketiga teknik budi daya tidak berbeda nyata. Demikian pula komponen hasil budi daya yang meliputi diameter umbi, tinggi umbi, dan bobot basah umbi tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa benih hasil teknik budi daya tanah, induksi GA3, dan jenuh air pada iles-iles tidak mempengaruhi pertumbuhan dan produksi.
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Calon Klon Tanaman Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) Siska Rosdiana; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 7 No. 2 (2019): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.964 KB) | DOI: 10.29244/agrob.7.2.207-214

Abstract

Evaluasi pertumbuhan dan produksi aksesi tanaman iles-iles sangat penting dilakukan dalam rangka mendapatkan suatu calon klon unggul baru. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pertumbuhan dan hasil empat aksesi iles-iles sebagai calon klon unggul baru. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat pada bulan Agustus 2017 sampai Mei 2018. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal aksesi iles-iles hasil seleksi IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter pertumbuhan iles-iles pada aksesi SB, SGH, SGBKK dan STS secara umum tidak berbeda nyata. Perbedaan pertumbuhan keempat aksesi dijumpai pada daun pertama. Daun pertama juga menunjukkan perbedaan pada jumlah anak daun, panjang petiol dan lebar kanopi. Peubah yang diamati pada komponen hasil tidak menunjukkan nilai yang berbeda nyata kecuali pada tinggi umbi. Berdasarkan potensi hasil umbi iles-iles tertinggi, aksesi SB dan STS direkomendasikan untuk dikaji lebih mendalam dalam rangka menghasilkan klon iles-iles baru dengan hasil yang lebih unggul.
Co-Authors , Hariyadi , Kholidi , Susilawati Abdoellah, Soetanto Abdul Gani Gani Tarigan Abdul Harris Burhan Achmad Taufiq Ade Wachjar Ade Wachjar Ade Wahjar Aditya Wira Tantra Adolf P. Lonto Adolf Pieter Lontoh, Adolf Pieter Agik Suprayogi Agus Buono Agus Sufyan Ahmad Fadli Alghifari AHMAD JUNAEDI Ahmad Zamzami Ajmir Akmal Almas Lathuf Assyura Anas D. Susila Anas D. Susila Anas Dinnurrohman Susila Anas Dinurrohman Susila Anas Dinurrohman Susila Andreas Kefi ANDRIA AGUSTA Ani Kurniawati Ani Kurniawati Ani Kurniawati Anung Wahyudi Aptika Hana Prastiwi Nareswari Arief Hartono Ariny Jihan Thifany Arisa Noguchi Arjuna, Rizka Tri Arya Widura Ritonga Atang Sutandi Bambang S. Purwoko Bambang Sapta Purwoko Budiman, dan Candra Careca Sepdihan Rahmat Hidayatullah Chairunnisak Chairunnisak Chairunnisak, Chairunnisak Chun Lan Lian Deden Derajat Matra Deden Drajat Matra Delvi Maretta Desta Wirnas Dhika Prita Hapsari Diaguna, Ridwan Didy Sopandie Diny Dinarty Dulbari, Dulbari Dwi Guntoro Dwi Sutari Laksono Efendi, Darda Eko Sulistyono Elda Kristiani Paisey Elly Kristiati Agustin, Elly Kristiati Endang Gunawan Fajar Delli Wihartiko Ferdianto Budi Samudra Fifin Nashirotun Nisya Gatot Pramuhadi Gerson Hans Maure Ginanjar Pramudya Sakti Gunar Widiyanto, Gunar Hajime Nakano HAJRIAL ASWIDINNOOR Heni Purnamawati Herdhata Agusta Herdhata Agusta Herman Wafom Tubur I Wayan Astika Imam Fauzi Fauzi Tanjung Imdad Julian Purwanto Imron Gempur Saputro Ince Raden Indra Mario Stefano Intan Dewi Puspitasari Irfan Rabani Irfanda, Munandar Is Helianti Ismadi Ismadi Iswandi Anas Iswandi Anas Joan Joulanda Grace Kailola Juang Gema Kartika Karmanah, Karmanah Kazi Liaquat Hossain Ken Takahata Ken Takahata Ken Takahata, Ken Luh Putu Ratna Sundari Lutfy Ditya Cahyanti M A Chozin Machfud Machfud Maghfirah Marcella Putriantari Marchella Putriantari Martini Aji Maryarti Sari Maryati Sari Md. Abdul Wadud Md. Abul Kashem Md. Shajahan Ali Memen Surahman Mohamad Rahmad Suhartanto Mohammad Abdul Wadud Muhamad Zainul Fattah Muhammad dan Heni Purnamawati Haryadi Danang Faqihhudin Muhammad Raihan Ferdiansyah Muhammad Thamrin Munandar Irfanda MUNIF GHULAMAHDI Nadia Dwi Kartika Nani Yulianti Nina Ariesta Nobuo Sugiyama Nobuo Sugiyama Nobuo Sugiyama Nobuo Sugiyama Nurlela, Nurlela Nurul Hidayah NURUL HIDAYAH Nurul Khumaida Okti Syah Isyani Permatasari Panca Dewi Manu Hara Karti Purwanto, Imdad Julian Purwono Purwono Purwono Rahayu Safitri Rahman Rahmat Budiarto Rd. Selvy Handayani Rianto, Dwi Fajar Ridwan Diaguna Riska sukmawati Rizka Tri Arjuna ROEDHY POERWANTO Rohman, Fadil Rosdiana, Siska Sandra Arifin Aziz Santun RP Sitorus Sigit Pramono Siska Rosdiana Siti Halimah Slamet Susanto Sobir Sobir Sobir Sobir Soekisman Tjitrosemito Sofyan Zaman sofyan zaman Sri Nurdiati Sri Suryo Sukoraharjo SUBOWO GITOSUWONDO Sugiyanta Sulassih, . Supijatno Supijatno Supijatno Susilawati Suwarto Syaiful Anwar Tantra, Aditya Wira Tjahja Muhandri Ulfha Junita Ulinnuha, Zulfa Utami Prawati Wijaya, Aldi Kamal Winarso D. Widodo Winarso Drajad Widodo Yoko Mine Yoko Mine Yoko Mine Yoko Mine Yonny Koesmaryono Yonny Koesmaryono Zulfa Ulinnuha