Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Hewan

EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.88 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
Co-Authors . Harjadi . Irianiwati . Muttaqien Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Rohman Achmad Mursyidi Achmad Mursyidi Adrenalin, Sruti Listra Agnes Nora Iska Harnita Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni Agung Endro Nugroho Agung Giri Samudra Agustina Dwi Wijayanti AGUSTINUS YUSWANTO Ahmad Mursyidi Alfarisa Nurrurozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Ana Sahara Anandita Nurwijayanti Andayana Puspitasari Gani Anna Ekawati Asmarani Kusumawati Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Deasy Wulan Dwiratna Devi Usdiana Rosyidah Devita Anggraeni Dewajani Purnomosari Dewajani Purnomosari Dhasia Ramandani, Dhasia Dhirgo Adji Dimas Adhi Pradana Dwi Priyowidodo Edy Meiyanto Eka Kumalasari Endang Dwi Wulansari Erma Yunita Erwin . Erwin E Eryl Sri Rohayati Eti Nurwening Sholikhah Etriwati E Fajar Slamet Riana Fara Azzahra Fara Azzahra FARIDA HAYATI Fauziah, Ima Frans J.M. Harren Galih Dwi Mulyati Gede Bayu Suparta Gemini Alam Geovani Meryza Oka Putra Caesar Gharsina Ghaisani Yumni Hady Anshory Hamid, Iwan Sahrial Harjadi Harjadi Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuty Hayati, Farida Helmina Wati Hizriah Alief Jainudin Ign Edi Santosa Ika Tidariani Imanjati, Lynda Nugrahaning Indwiani Astuti Indwiani Astuti Irianiwati Irianiwati Joko Prastowo Jumina Jumina Kintoko, Kintoko Kony Putriani Kurniasih . Kurniasih Kurniasih Kurniasih Kurniasih Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laksono Trisnantoro Lalily Apriani Lintang Cahya Saputri Lukman Hakim Lukman Hakim Marchaban Marchaban Mega Cahya Nalasukma Michael Haryadi Wibowo Mustofa Mustofa Mustofa Mustofa Nanang Fakhrudin, Nanang Nemay Anggadewi Ndaong Neni Tri Anggraini NGATIDJAN NGATIDJAN Ni'ma, Neli Syahida Nina Salamah Noor Ardhi Pratomo Novrita Padauleng Novrita Padauleng Nura Ustrina Nurman Haribowo Pramono, Suwidjiyo Puspa Wikan Sari R Wasito R Wasito Ranita Tri Budi M Rifqi Ferry Balfas Risfah Yulianty Risfah Yulianty Riska Nufika Riska Nufika Ruslin Hadanu Rusmihayati Rusmihayati Sardjiman S Siti Salma Yusuf Slamet Raharjo Slamet Raharjo Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Herwiyanti Sri Herwiyanti, Sri Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sudarsono Sudarsono Sudibyo Martono Sugiyanto . Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto, Sugiyanto Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sultan Suhrah Febrina Karim Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Tri Untari Tri Untari Tri Wahyu Pangestiningsih Tria Zakinah Vembriarto Jati Pramono Vinsa Cantya Prakasita Wahyu Widiyaningsih Wahyu Widyaningsih Wahyu Widyaningsih Widhihastuti, Endah Yanuartono . Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yeremia Yobelino Sitompul Yuli Purwandari Kristiangingrum Yuli Purwandari Kristianingrum Yustina Sri Hartini