Claim Missing Document
Check
Articles

ANTIBACTERIAL ACTIVITY AND HEMATOLOGICAL PROFILE OF RAT (Rattus norvegicus) DUE TO ADMINISTRATION OF ETHANOL EXTRACT OF SOURSOP FLOWERS (Annona muricata L.) AND Salmonella enteritidis INFECTION Zuraidawati Zuraidawati; Sugito Sugito; Darmawi Darmawi; Taufiq Taufiq
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 14, No 2 (2020): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v14i2.11646

Abstract

This study aimed to determine the antibacterial activity of soursop flower extract (Annona muricata L.) and hematological profile of rats (Rattus norvegicus) due to administration of soursop flower ethanol extract and Salmonella enteritidis infection. The concentrations of soursop flower ethanol extract used for the antibacterial activity test were 25%, 50%, 75%, 100%, with the antibiotic ampicillin 10 μg/disk was used s a positive control (PC) and dimethyl sulfoxide (DMSO) 10% as a negative control (NC). For examination of hematological features, 15 male rat aged two months were used. All rats were divided into 5 treatment groups, each consisting of three rats. The NC group was not given soursop flower ethanol extract and S. enteritidis infection. The PC group was not given soursop flower extract but was given S. enteritidis infection. Groups P1, P2, and P3 were given ethanol extracts of soursop flower at a dose of 0.18, 0.36, and 0.72 g/rat/day peroral for a week using gastric sonde. On the following day (after administration of soursop flower extract) the first blood drawing was performed. All rats, except NC group, were then infected with S. enteritidis intraperitonially at dose of 3x108 CFU/mL dose (0.5 mL McFarland). One week after being infected with S. enteritidis, a second blood drawing was performed. The results of the antibacterial activity test showed that there was no antibacterial activity was observed since no inhibition at various concentrations was formed. The administration of soursop flower extract at various dosage levels was able to maintain the number of leukocytes but reduced the number of erythrocytes, hemoglobin concentration, hematocrit value and the number of platelets in rats; whereas S. enteritidis infection decreased all the hematologic features of lab rats.
PEMBERIAN EKSTRAK EPIDIDIMIS BERPOTENSI MENINGKATKAN KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING JANTAN LOKAL Muslim Akmal; Tongku Nizwan Siregar; Sri Wahyuni; Muhammad Hambal; Sugito S; Amiruddin A; Syafruddin S; Roslizawaty R; Zainuddin Z; Mulyadi Adam; Gholib G; Cut Dahlia Iskandar; Rinidar R; Nuzul Asmilia; Hamny H; Joharsyah J; Suriadi S
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2839

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak epididimis (EE) terhadap peningkatan kualitas spermatozoa kambing jantan  lokal. Dalam penelitian ini digunakan 12 ekor kambing jantan lokal, berumur 1,5 tahun dengan bobot badan 10-15 kg dan dibagi atas empat kelompok (K0, KP1, KP2, dan KP3). Kelompok K0, hanya diinjeksi dengan NaCl fisiologis sedangkan kelompok KP1, KP2, dan KP3 diinjeksi EE masing-masing 1, 2, dan 3 ml/ekor selama 13 hari berturut-turut. Pada hari ke-14, dilakukan pengambilan semen kambing dengan elektroejakulator dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EE dengan dosis 1 dan 3 ml/ekor EE selama 13 hari berturut-turut menyebabkan peningkatan kualitas spermatozoa dibanding kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa EE berpotensi meningkatkan kualitas spermatozoa pada kambing jantan lokal.
RESPONS HSP-70 DAN KADAR KORTISOL AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK JALOH DAN KROMIUM PADA AYAM BROILER YANG MENGALAMI CEKAMAN PANAS Sugito s; Erdiansyah Rahmi; Muhammad Isa
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.341

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak jaloh dan kromium terhadap pembentukan heat shock protein-70 (HSP-70) dan kadar kortisol ayam yang mengalami cekaman panas. Dalam penelitian ini digunakan ayam broiler sebanyak 12 ekor yang dibagi atas empat perlakuan: Perlakuan I (EC), cekaman panas + dan kombinasi 1.000 mg ekstrak jaloh dengan 1.000 μg kromium per liter air minum, perlakuan II (E), cekaman panas + 1.000 mg ekstrak jaloh per liter air minum, perlakuan III (KD), cekaman panas + 0,0 mg ekstrak jaloh dan 0,0 μg kromium, dan Perlakuan IV (KL), tanpa cekaman panas dan 0,0 mg ekstrak jaloh dan 0,0 μg kromium. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Metode pemberian cekaman panas dilakukan dengan meningkatkan suhu dalam kandang pada 33±1° C selama lima jam per hari dalam waktu lima belas hari. Pemberian kombinasi ekstrak jaloh dan kromium dilakukan dengan cara melarutkannya dalam air minum dan diberikan selama dua jam (pemberian pukul 10.00) sebelum suhu di dalam kandang mencapai 33±1° C. Pengambilan sampel serum dan jaringan paru dilakukan pada hari ke-15 pelaksanaan penelitian (ayam umur 36 hari). Pengambilan sampel darah dilakukan sebelum ayam dipotong dan jaringan organ paru diambil setelah ayam dipotong. Pada sampel serum dilakukan pemeriksaan kortisol dengan enzymelinkedimmunosorbantassay (ELISA) dan deteksi HSP-70 di dalam jaringan paru dilakukan menggunakan metode imunohistokimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian cekaman panas pada suhu 33±1° C selama lima jam per hari dapat meningkatkan pembentukan HSP-70 dalam paru dan kadar kortisol dalam serum. Pemberian ekstrak jaloh secara tunggal lebih efektif menurunkan jumlah HSP-70 pada jaringan paru dibandingkan jika dikombinasi dengan kromium.
Effect of Heat Stress on Body Weight Gain, Heterophile-Lymphocite Ratio and Body Temperature in Broiler Sugito S; Mira Delima
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 3, No 1 (2009): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v3i1.3082

Abstract

Increasing in ambient temperature inside the cage could lead to heat stress in broilers. This research was conducted to find out effects of heat stress on body weight gain, heterophile-lymphocite ratio and body temperature in chicken broiler. Twenty broilers aged 20 days (strain Cobb) were randomly divided into 2 groups. The first group was treated with no heat stress, the second one was caged in 33±1 0C temperature for 4 hours per day for 14 days. The results indicated that heat stress reduced body weight gain, increased body temperature, and changed behavior, but no effect on feed conversion ratio (FCR) and heterophile-lymphocyte ratio. It suggested that the heat stress caused detrimental effects on broiler chicken.
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada konsentrasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma Roxb) yang berbeda dalam pakan Cut Dara Dewi; Zainal A. Muchlisin; Sugito .
Depik Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.2.725

Abstract

Abstract. The objective of the present study was to evaluate the possibility of jaloh leaf powders as alternative raw material for the formulated diet ofAfrican catfish (Clarias gariepinus). Four concentrations of jaloh leaf powders (0%, 5%, 10% and 15%) were examined in this study. The experimental fish were fed three times a day (on 08.00 am, 12.00 am and 17.00 pm) with feeding ration of 5% of body weight and the fish was reared for 35 days. The ANOVA test showed that the different concentration of jaloh leaf powders gave a significantly effect on growth performance of African catfish larvae (P0,05) but did not give significantly effect on the survival rate (P0,05). The Duncans test showed that the higher survival rate and growth performance were found in the control (without jaloh leaf powders). Therefore it is concluded that the jaloh leaf powders is not suitable as alternativerows material for African catfish diet.Key words: Protein; Carbohydrate; Catfish; Alternative feed Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pemanfaatan  tepung daun jaloh (S. tetrasperma) sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan lele(C. gariepinus). Dalam penelitian ini telah diuji beberapa tingkat proporsi tepung daun jaloh yaitu (0%, 5%, 10%, dan 15%) .Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB,sebanyak5%dari berat bobot tubuhnyaselama 35 hari. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan harian benih ikan lele dumbo (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (P0,05). Uji lanjut Duncan’s  menunjukkan bahwa perlakuan kontrol (tanpa daun jaloh) dalam pakan memberikan hasil terbaik dari segi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup. Oleh karena itu dapat disimpulkan tepung daun jaloh kurang sesuai sebagai bahan baku alternatif dalam pakan ikan lele dumbo.Kata kunci: Protein; Karbohidrat; Ikan lele; Pakan alternatif
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus) pada beberapa konsentrasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma) dalam pakan Zuraidha Yanti; Zainal A. Muchlisin; Sugito -
Depik Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.1.544

Abstract

Abstract. The objective of the present study was to evaluate the possibility of jaloh (Salix tetrasperma) leaf  powders as alternative raw material for tilapia fish feed. Four concentrations of jaloh leafe powders  (0%, 5%, 10% and 15%) were examined in this study. The experimental fish were fed three times a day on  08.00AM, 12.00AM and 17.00PM. with feeding ration of 5% of body weight for 42 days. The one-way Anova test showed that the different concentrations of jaloh leaf powders gave a significantly effect on growth performance of tilapia larvae (p 0.05), but did not give a significant effect on their survival rate (p0.05). The Duncans test showed that the higher growth performace and survival rate were found at 5-10% of jaloh leaf powders, it was indicated that diet with 5-10% jaloh leaf powders were better than control (without jaloh leaf powders). Therefore, it is concluded that the jaloh leaf powders is suitable as alternative raws material for tilapia formulated diet at concentration of 5-10%.  Key words: Protein, carbohydrate and alternative feed Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pemanfaatan  tepung daun jaloh (S. tetrasperma) sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan nila (Oreochormis niloticus). Dalam penelitian ini telah diuji beberapa tingkat proporsi tepung daun jaloh yaitu (0%, 5%, 10%, dan 15%). Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Ikan diberikan pakan sebanyak 5% dari berat bobot tubuhnya selama 42 hari. Hasil uji Anova satu arah menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata  terhadap pertambahan bobot badan dan laju pertumbuhan harian benih ikan nila (p0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidupnya (p0,05). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa penambahan tepung daun jaloh 5-10% dalam pakan memberikan hasil terbaik dari segi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup, dan hasil ini lebih baik berbanding kontrol (tanpa daun jaloh). Dengan demikian dapat disimpulkan tepung daun jaloh dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif dalam pakan ikan dengan kadar 5-10%. Kata kunci: Protein, karbohidrat dan pakan alternatif
Intensitas dan prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada ikan belanak Liza macrolepis (Smith, 1846) di perairan pantai Barat-Selatan Aceh Muamar Abdan; Agung S. Batubara; Firman M. Nur; Derita Yulianto; Sugito Sugito; Zainal A. Muchlisin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.17959

Abstract

The Largescale mullet Liza macrolepis is a common fish found in estuaries and coastal areas and the fish is used as a source of protein by coastal communities. This study aims to analyze the prevalence and intensity of parasitic infected on mullets harvested from the waters of the West - South Aceh. This research was conducted from March to April 2019 in 8 locations, namely; Estuary Aceh River, Gampong Jawa, Banda Aceh city, Coastal Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar, Estuary Teunom River, Calang, Aceh Jaya, Estuary, and Coastal Kuala Bubon, Samatiga, West Aceh, Estuary Nagan River Langkak Kuala Tuha Nagan Raya, Estuary, and Coastal Susoh, Blang Pidie, Southwest Aceh, Estuary and Coastal Indra Damai, Kluet Selatan, South Aceh and Estuary Sua- Sua River and Ujong Umo River, Simeulue. A total of 343 samples were examined for ectoparasites and endoparasites at the Laboratory of Hatchery, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala University. The results showed that there were seven species of parasites, infected the mullet samples namely; Ectoparasites (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) and Endoparasites (Nematodes and Trematodes). Prevalence value of Kota Banda Aceh was 33% ectoparasites and 28% endoparasites), Aceh Besar was 21% ectoparasites and 15% endoparasites, Aceh Jaya was 4% ectoparasites and 4% endoparasites, Southwest Aceh was 2% ectoparasites and 2% endoparasites, Simeulue was 9% ectoparasites and 9% endoparasites. It is concluded that the higher prevalence and intensity were found in fish samples from Banda Aceh and Aceh Besar, while no fish from Nagan Raya and Aceh Selatan were infected by parasites.Keywords:ParasiteCoastalEstuaryPollutant ABSTRAKIkan belanak Liza macrolepis sering dijumpai di muara dan pesisir pantai dan dijadikan sebagai sumber protein oleh masyarakat pesisir. Saat ini belum ada penelitian terkait jenis-jenis parasite yang menyerang ikan belanak di perairan Aceh, khususnya di pantai Barat Selatan Aceh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevelensi dan intensitas parasit pada ikan belanak di perairan Barat Selatan Aceh. Penelitian dilakukan sejak Maret sampai April 2019 meliputi 8 lokasi, yaitu; Muara Krueng Aceh, Gampong Jawa Kota Banda Aceh, Ujung Pancu, Peukan Bada Aceh Besar, Muara Krueng Teunom, Calang Aceh Jaya, Muara Sungai/Pesisir Kuala Bubon, Samatiga Aceh Barat, Muara Krueng Nagan, Kuala Tuha Nagan Raya, Muara/Pesisir Susoh, Blang Pidie Aceh Barat Daya, Muara/Pesisir Indra Damai, Kluet Selatan Aceh Selatan dan Muara sungai Ujong Umo dan muara sungai Sua – Sua, tepah barat dan Simeulu Timur, Simeulu.  Metode digunakan adalah preparat ulas (Smeer method). Sebanyak 343 sampel dibedah untuk dilakukan pemeriksan ektoparasit dan endoparasit di Laborarorium Pembenihan Ikan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian ditemukan 7 jenis parasit, ektoparasit (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) dan Endoparasit (Nematoda dan Trematoda). Nilai prevalensi; Kota Banda Aceh (33% ektoparasit, 28% endoparasit), Aceh Besar (21 % ektoparasit, 15% endoparasit), Aceh Jaya (4% ektoprasit dan 4%endoparasit), Aceh Barat Daya (2% ektoprasit dan 2% endoparasit) Simeulu (9% ektoparasit dan 9% endoparasit). Disimpulkan bahwa prevelensi dan intensitas parasit tertinggi dijumpai pada sampel ikan dari Banda Aceh dan Aceh Besar, sedangkan ikan sampel dari Nagan Raya dan Aceh Selatan bebas dari serangan parasit. Kata kunci:ParasitpesisirMuara sungaiPencemaran
Intensitas dan prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada ikan belanak Liza macrolepis (Smith, 1846) di perairan pantai Barat-Selatan Aceh Muamar Abdan; Agung S. Batubara; Firman M. Nur; Derita Yulianto; Sugito Sugito; Zainal A. Muchlisin
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.17959

Abstract

The Largescale mullet Liza macrolepis is a common fish found in estuaries and coastal areas and the fish is used as a source of protein by coastal communities. This study aims to analyze the prevalence and intensity of parasitic infected on mullets harvested from the waters of the West - South Aceh. This research was conducted from March to April 2019 in 8 locations, namely; Estuary Aceh River, Gampong Jawa, Banda Aceh city, Coastal Ujong Pancu, Peukan Bada, Aceh Besar, Estuary Teunom River, Calang, Aceh Jaya, Estuary, and Coastal Kuala Bubon, Samatiga, West Aceh, Estuary Nagan River Langkak Kuala Tuha Nagan Raya, Estuary, and Coastal Susoh, Blang Pidie, Southwest Aceh, Estuary and Coastal Indra Damai, Kluet Selatan, South Aceh and Estuary Sua- Sua River and Ujong Umo River, Simeulue. A total of 343 samples were examined for ectoparasites and endoparasites at the Laboratory of Hatchery, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala University. The results showed that there were seven species of parasites, infected the mullet samples namely; Ectoparasites (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) and Endoparasites (Nematodes and Trematodes). Prevalence value of Kota Banda Aceh was 33% ectoparasites and 28% endoparasites), Aceh Besar was 21% ectoparasites and 15% endoparasites, Aceh Jaya was 4% ectoparasites and 4% endoparasites, Southwest Aceh was 2% ectoparasites and 2% endoparasites, Simeulue was 9% ectoparasites and 9% endoparasites. It is concluded that the higher prevalence and intensity were found in fish samples from Banda Aceh and Aceh Besar, while no fish from Nagan Raya and Aceh Selatan were infected by parasites.Keywords:ParasiteCoastalEstuaryPollutant ABSTRAKIkan belanak Liza macrolepis sering dijumpai di muara dan pesisir pantai dan dijadikan sebagai sumber protein oleh masyarakat pesisir. Saat ini belum ada penelitian terkait jenis-jenis parasite yang menyerang ikan belanak di perairan Aceh, khususnya di pantai Barat Selatan Aceh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevelensi dan intensitas parasit pada ikan belanak di perairan Barat Selatan Aceh. Penelitian dilakukan sejak Maret sampai April 2019 meliputi 8 lokasi, yaitu; Muara Krueng Aceh, Gampong Jawa Kota Banda Aceh, Ujung Pancu, Peukan Bada Aceh Besar, Muara Krueng Teunom, Calang Aceh Jaya, Muara Sungai/Pesisir Kuala Bubon, Samatiga Aceh Barat, Muara Krueng Nagan, Kuala Tuha Nagan Raya, Muara/Pesisir Susoh, Blang Pidie Aceh Barat Daya, Muara/Pesisir Indra Damai, Kluet Selatan Aceh Selatan dan Muara sungai Ujong Umo dan muara sungai Sua – Sua, tepah barat dan Simeulu Timur, Simeulu.  Metode digunakan adalah preparat ulas (Smeer method). Sebanyak 343 sampel dibedah untuk dilakukan pemeriksan ektoparasit dan endoparasit di Laborarorium Pembenihan Ikan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian ditemukan 7 jenis parasit, ektoparasit (Cymanthoa sp., Ergasilus sp., Lernanthropus sp., Monstriloida sp., Myxobolus sp.) dan Endoparasit (Nematoda dan Trematoda). Nilai prevalensi; Kota Banda Aceh (33% ektoparasit, 28% endoparasit), Aceh Besar (21 % ektoparasit, 15% endoparasit), Aceh Jaya (4% ektoprasit dan 4%endoparasit), Aceh Barat Daya (2% ektoprasit dan 2% endoparasit) Simeulu (9% ektoparasit dan 9% endoparasit). Disimpulkan bahwa prevelensi dan intensitas parasit tertinggi dijumpai pada sampel ikan dari Banda Aceh dan Aceh Besar, sedangkan ikan sampel dari Nagan Raya dan Aceh Selatan bebas dari serangan parasit. Kata kunci:ParasitpesisirMuara sungaiPencemaran
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada konsentrasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma Roxb) yang berbeda dalam pakan Cut Dara Dewi; Zainal A. Muchlisin; Sugito .
Depik Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.2.725

Abstract

Abstract. The objective of the present study was to evaluate the possibility of jaloh leaf powders as alternative raw material for the formulated diet ofAfrican catfish (Clarias gariepinus). Four concentrations of jaloh leaf powders (0%, 5%, 10% and 15%) were examined in this study. The experimental fish were fed three times a day (on 08.00 am, 12.00 am and 17.00 pm) with feeding ration of 5% of body weight and the fish was reared for 35 days. The ANOVA test showed that the different concentration of jaloh leaf powders gave a significantly effect on growth performance of African catfish larvae (P0,05) but did not give significantly effect on the survival rate (P0,05). The Duncans test showed that the higher survival rate and growth performance were found in the control (without jaloh leaf powders). Therefore it is concluded that the jaloh leaf powders is not suitable as alternativerows material for African catfish diet.Key words: Protein; Carbohydrate; Catfish; Alternative feed Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pemanfaatan  tepung daun jaloh (S. tetrasperma) sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan lele(C. gariepinus). Dalam penelitian ini telah diuji beberapa tingkat proporsi tepung daun jaloh yaitu (0%, 5%, 10%, dan 15%) .Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB,sebanyak5%dari berat bobot tubuhnyaselama 35 hari. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan harian benih ikan lele dumbo (P0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (P0,05). Uji lanjut Duncan’s  menunjukkan bahwa perlakuan kontrol (tanpa daun jaloh) dalam pakan memberikan hasil terbaik dari segi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup. Oleh karena itu dapat disimpulkan tepung daun jaloh kurang sesuai sebagai bahan baku alternatif dalam pakan ikan lele dumbo.Kata kunci: Protein; Karbohidrat; Ikan lele; Pakan alternatif
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus) pada beberapa konsentrasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma) dalam pakan Zuraidha Yanti; Zainal A. Muchlisin; Sugito -
Depik Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.1.544

Abstract

Abstract. The objective of the present study was to evaluate the possibility of jaloh (Salix tetrasperma) leaf  powders as alternative raw material for tilapia fish feed. Four concentrations of jaloh leafe powders  (0%, 5%, 10% and 15%) were examined in this study. The experimental fish were fed three times a day on  08.00AM, 12.00AM and 17.00PM. with feeding ration of 5% of body weight for 42 days. The one-way Anova test showed that the different concentrations of jaloh leaf powders gave a significantly effect on growth performance of tilapia larvae (p 0.05), but did not give a significant effect on their survival rate (p0.05). The Duncans test showed that the higher growth performace and survival rate were found at 5-10% of jaloh leaf powders, it was indicated that diet with 5-10% jaloh leaf powders were better than control (without jaloh leaf powders). Therefore, it is concluded that the jaloh leaf powders is suitable as alternative raws material for tilapia formulated diet at concentration of 5-10%.  Key words: Protein, carbohydrate and alternative feed Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan pemanfaatan  tepung daun jaloh (S. tetrasperma) sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan nila (Oreochormis niloticus). Dalam penelitian ini telah diuji beberapa tingkat proporsi tepung daun jaloh yaitu (0%, 5%, 10%, dan 15%). Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Ikan diberikan pakan sebanyak 5% dari berat bobot tubuhnya selama 42 hari. Hasil uji Anova satu arah menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata  terhadap pertambahan bobot badan dan laju pertumbuhan harian benih ikan nila (p0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidupnya (p0,05). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa penambahan tepung daun jaloh 5-10% dalam pakan memberikan hasil terbaik dari segi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup, dan hasil ini lebih baik berbanding kontrol (tanpa daun jaloh). Dengan demikian dapat disimpulkan tepung daun jaloh dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif dalam pakan ikan dengan kadar 5-10%. Kata kunci: Protein, karbohidrat dan pakan alternatif
Co-Authors . Chairul . Darmawi . Darmawi . Erina . Ismail . Nurliana . Nurliana . Rinidar . Samadi A. Haris Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Harris Abdul Harris Abdul Harris Abdullah Hamzah Abdullah Hamzah Afrio Arisman, Afrio Agung - Kusasti Agung S. Batubara ahmad ihsan Al Azhar Al Azhar Al Azhar Al Azhar, Al Azhar Ali Makmur Alkhalidri Murfi Amalia Sutriana Amiruddin . Amiruddin A Amiruddin Amiruddin angga musadiq Anna Farida Annisa Anwar Sitorus Anta Rezky Sitepu Arman Sayuti Asmarida - Astri Wulandari Atika Resty Handani AZHAR - Azhar Azhar Azhar Azhar Azhari Azhari Borgo Mauly Nasution Chairul . Cut Aida Fitri Cut Dahlia Iskandar Cut Dara Dewi Cut Nila Thasmi D A Astuti D. Delima D.A Astuti Darmawi Darmawi Darmawi Darmawi dasrul dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Defi Vianika Sri Ambarwati Delli Lefiana Denda Mastura Maulana Denny Irmawati Hasan Derita Yulianto Desi Ramadhani Dewi Safitri Dian Masyitha Dian Masyitha Dwinna Aliza Dwinna Aliza E Handharyani Elsa Mariane Ramadani Elsha Amalia Putri Erdiansya Rahmi Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Erina Erina Erina Erina Erwin E Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Erwin Fadrial Karmil Faisal Jamin Fakhrurrazi - Fakhrurrazi Fakhrurrazi Fashihah Rahmah Noya Farimansysh Feby Fema Amzani Nasution Fia Rahmatul Khair Firman M. Nur Gholib Gholib Ginta Riady Hamdan Hamdan Hamdani Budiman Hamny Sofyan Hanum Harfinda Haryadi - Hattanul Mulia HEFRI YUNALDI Herawati Latif Herrialfian - Herrialfian . I Gusti Bagus Wiksuana Ira Susanti Isa . Ismail Ismail Ismail Ismail Jefrianda Jefrianda Joharsyah J Julia Kardin Juliani Juliani Khairul Murdani Kiky Moelviani Lian Varis Riandi M Aman Yaman M Daud AK M Hasan M Jalaluddin M Nur Salim M. Chairul Amri M. Delima M. Hambal M. Hasan M. Hasan M. Isa M. Isa M. Isa M. Nur Salim Mada Admi Mahdi Abrar Mahdi Abrar Maryulia Dewi Mira Delima Mirzal, Juni Muamar Abdan Muhammad Fauzan Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Hanafiah Muhammad Hasan Muhammad Hasan Muhammad Isa Muhammad Nur Salim Mukhlis Mukhlis Mulyadi Adam Muslim Akmal Muslim Akmal Mustafa Sabri Mustafa Sabri Muttaqien Muttaqien N.A, Zuhrawati Nadia Hanifah Nauval Gibran Lubis Nazaruddin Nazaruddin Niko Febrianto Nurdiani Muliana Sitakar Nurdiniyah Nurdiniyah Nurliana - Nurliana . NURLIANA NURLIANA NURLIANA NURLIANA Nurliana Nurliana Nuzul Asmilia Pratiwi Purnama Sari Puja Cikal Bangsa R. N. Selamet Rahmad Firnanda Rastina Rastina Razali Daud Razali Daud Razali Razali Razali Razali Razali Razali Razali Razali Regi Putra Rinidar - Rinidar . Rinidar R Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar Rinidar, Rinidar Rinidar, Rinidar Riska, Raisa Mauliza Rizki Ardyes Rizki Aulia Rizki Putra Roby Luksmana Roslizawaty - Roslizawaty R Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Roslizawaty Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rusli Rusli Rusli Rusli Samadi S Samadi Samadi Samadi Samadi Samadi Samadi Sema Coumandary Siti Aisyah Siti Fadri Siti Prawitasari Br. Hasibuan Siti Rani Ayuti Sri Estuningsih Sri Wahyuni Sulasmi Sulasmi Sumarti Suryaningsih Suriadi S Susi Darmayanti Susy Sriwahyuni Syafrizal Syafrizal Syafruddin S Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syinta Ramadhani T Zahrial Helmi T. Armansyah T. Armansyah TR T. Fadrial Karmil T.F. Karmil Taufiq Taufiq Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Teuku Zahrial Helmi Tia Zalia Btb Tongku Nizwan Siregar Triva Murtina Lubis Ummu Balqis Vara Tassa Sutari W Manalu Wahyuni, Sri Widya Nanda Winaruddin Winaruddin Yana Zein Yarmaliza Yoga Saputra Yudha Fahrimal Yurliasni Yurliasni Zainal A. Muchlisin Zainal A. Muchlisin Zainal A. Muchlisin Zainal A.Muchlisin Zainuddin - Zainuddin Z Zainuddin Zainuddin Zakiah Heryawati Manaf Zuhrawati - Zuhrawati NA Zuhrawati Zuhrawati Zuhrawati Zuhrawati Zuhrawati Zurawati Zuhrawaty Zuhrawaty Zulfan Zulfan Zulkifli Zulkifli Zuraidawati Zuraidawati Zuraidawati Zuraidawati Zuraidawati Zuraidawati Zuraidha Yanti