ABSTRAK Studi tentang pendidikan lifeskill berlansung secara berkesinambungan sesuai dengan pengembangan tuntutan keterampilan yang harus dimiliki lulusan sekolah menengah. Proses mewujudkan lulusan sekolah menengah yang terampil memerlukan upaya yang terencana dan tersistem dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan hasil implementasi awal mengenai pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis lifeskill di SMA kota Semarang. Penelitian ini menyajikan data hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran fisika berbasis lifeskill, hasil observasi keterampilan siswa dan hasil observasi aktivitas pembelajaran fisika berbasis kecakapan hidup. Ujicoba terbatas ini dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 5 Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian posttest only control group design. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampel. Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis lifeskill disusun dan dikembangkan dengan melibatkan MGMP fisika kota Semarang. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh bahwa Kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dengan lifeskill lebih dominan pada aktivitas belajar siswa dalam bentuk kemampuan kerjasama (82% dengan kategori tinggi), kemandirian (65% dengan kategori sedang), kegiatan fisik (70% dengan kategori sedang), kegiatan mental (65% dengan kategori rendah), kegiatan pengamatan (80% dengan kategori tinggi), dan presentasi (83% dengan kategori tinggi). Peningkatan hasil belajar fisika sebesar 43% termasuk dalam kategori sedang. Rata-rata hasil posttest lebih tinggi daripada pretest. Untuk ketuntasan belajar siswa secara individual diperoleh bahwa setiap siswa telah mencapai ketuntasan minimal. Untuk ketuntasan secara klasikal diperoleh ketutantasan klasikal sebesar 100%. pembelajaran fisika berbasis lifeskill dapat dinyatakan sudah efektif.Kata kunci: perangkat pembelajaran fisika, lifeskill