Penelitian ini berisikan tentang komparasi metode deteksi tepi Robinson dan Kirsch pada sistem deteksi Batik Parang Rusak. Batik adalah kain yang memiliki gambar pola yang pembuatannya dilakukan dengan cara menuliskan atau menerapkan cairan malam melalui canting ke kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Jenis batik Parang Rusak/Barong pada masa kerajaan hanya boleh dipakai oleh keluarga/kalangan kerajaan, lebih tepatnya keraton Yogyakarta. Data yang digunakan adalah citra Batik Parang Rusak dan Non-Parang rusak yang didapat dari dosen pembimbing dan internet. Data yang diperoleh berjumlah 167 citra (115 citra latih dan 52 citra uji) dengan ukuran citra 300x200 dan memiliki format file BMP dan JPG. Tahapan deteksi pada penelitian ini meliputi : (1) Merubah citra RGB menjadi Grayscale atau warna keabuan. (2) Merubah citra Grayscale menjadi citra biner untuk memudahkan proses deteksi tepi. (3) Melakukan deteksi tepi pada citra biner dengan metode Kirsch dan Robinson. (4) Ekstraksi fitur bentuk dari citra deteksi tepi menggunakan metode Geometric Invariant Moment untuk mendapatkan nilai momen invariant. (5) Deteksi jenis batik dari nilai momen invariant menggunakan metode K-NN. Akurasi hasil deteksi tepi pada 52 citra uji dievaluasi dengan metode Accuracy. Hasil evaluasi dari 52 citra yang terdeteksi menggunakan k optimal dari metode K-NN menghasilkan nilai 94,28% untuk metode deteksi Robinson dan 86,53% untuk metode deteksi tepi Kirsch.