This study aims to describe and analyze 1) the empowerment of communities through training in crafts (handcrafts) in increasing independence in Kriya Daun 9996 workshop with export scale in Ngagel Mulyo Surabaya, 2) supporting factors of community empowerment through training in crafts (handcrafts) in enhancing self-reliance in Kriya Daun 9996 workshop with export scale in Ngagel Mulyo Surabaya, 3) the inhibiting factors of community empowerment through training in crafts (handcrafts) in improving independence in Kriya Daun 9996 workshop with export scale in Ngagel Mulyo Surabaya. The research approach used is descriptive qualitative. Data subjects came from study residents, workers, managers and owners of BKD 9996. Data collection techniques used the method of observation participants, in-depth interviews, and documentation. Data analysis used is data condensation, data display and data verification. While in testing the validity of the data using credibility, transferability, dependability and confirmation. The results in this study indicate that the implementation of community empowerment through handicrafts in increasing independence has helped the community involved to have awareness, knowledge, and attitude to produce dried leaf products by having the desire to learn, be responsible for every activity, be able to take decisions and initiatives facing problems; supporting factors, namely raw materials which are easy to get and affordable, the easiness of manufacturing process, the product has uniqueness which in the leaf layer on the outer surface with a competitive quality product, has a lot of variance and product innovation since the product can adjust the desires of consumers and the brand has been patented, creating jobs; inhibiting factors, namely the competence of human resources. The human resources is saturated to his work, the condition of the raw materials and production machinery, the constraints of production machines are not using the mower, and still using simple tools such as cutter and scissors, external constraints: (marketing) competition by competitors, market competition with competitors very tight both on pricing and product design.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis 1) pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerajinan tangan (handycraft) dalam meningkatkan kemandirian di Bengkel Kriya Daun 9996 skala ekspor Ngagel Mulyo Surabaya, 2) faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerajinan tangan (handycraft) dalam meningkatkan kemandirian di Bengkel Kriya Daun 9996 skala ekspor Ngagel Mulyo Surabaya, 3) faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerajinan tangan (handycraft) dalam meningkatkan kemandirian di Bengkel Kriya Daun 9996 skala ekspor Ngagel Mulyo Surabaya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek data berasal dari warga belajar, tenaga kerja, pengelola dan pemilik BKD 9996. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, display data dan verifikasi data. Sedangkan dalam uji keabsahan data menggunakan kredibilitas, transferability, dependability dan konfirmability. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kerajinan tangan (handycraft) dalam meningkatkan kemandirian telah membantu masyarakat yang terlibat memiliki kesadaran, pengetahuan, dan sikap untuk menghasilkan produk daun kering dengan memiliki keinginan untuk belajar, bertanggung jawab dalam setiap aktivitas, mampu mengambil keputusan dan inisiatif menghadapi permasalahan; faktor pendukung yaitu bahan baku yang mudah dan murah di dapat, proses pembuatannya mudah, produk memiliki keunikan yaitu produk di lapisan daun pada permukaan luar produk dengan kualitas yang bersaing, memiliki banyak varians dan inovasi produk karena produk dapat menyesuaikan keinginan konsumen serta merk sudah dipatenkan, menciptakan lapangan pekerjaan; faktor penghambat yaitu kompetensi SDM. Sumber Daya Manusianya merasa jenuh terhadap pekerjaannya, kondisi bahan baku dan mesin produksi, kendala mesin produksi tidak menggunakan mesin potong, masih menggunakan alat sederhana yaitu cutter dan gunting, kendala eksternal: (pemasaran) persaingan dengan competitor, persaingan pasar dengan competitor sangat ketat baik mengenai harga maupun desain produk.