PENDIDIKAN/PEKERJAAN MATERNAL DAN FAKTOR RISIKO PREEKLAMPSIA: STUDI EPIDEMIOLOGI DI KOTA TERNATELilie Fransiska1, Edi Patmini2, Abdul Wahab3, Ova Emilia4 ABSTRACTBackground: Preeclampsia is one of leading cause of maternals and infants morbidity and mortality that can be prevented by an early detection in pregnant woman who have risk factors to preeclampsia. Early detection and management have a significant role in decreasing maternal and infant mortality rate.Objective: To determine the proportion of pregnancy with risk to preeclampsia and related risk factors. Method: This research is an observational study with cross sectional design. The independent variables are level of maternal education, and occupation. The dependent variable is increased risk of preeclampsia during pregnancy. Data collected by direct interview, physical examination and laboratory examination. Data analysis was done with SPSS programme.Results and Discussion: The result showed that there was no significant difference in maternal educational level with the risk of preeclampsia (p= 0,919), and there is no significant difference between maternal working status with risk of preeclampsia (p= 0,435).Conclusions: This research showed that maternal level of education and working status didnât have a significant influence to the risk of preeclampsia (p> 0,05).Keywords : maternal occupation, level of maternal education, risk of preeclampsia ABSTRAKLatar Belakang: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi yang dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini pada ibu hamil yang memiliki risiko terhadap terjadinya preeklampsia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proporsi ibu hamil dengan risiko preeklampsia di Kota Ternate dan faktor-faktor risiko yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan supaya dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Kota Ternate. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain studi potong lintang. Variabel bebas adalah tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan ibu. Variabel terikat adalah peningkatan risiko terjadinya preeklampsia selama kehamilan. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara langsung, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya analisis deskriptif pada data penelitian dilakukan dengan menggunakan program SPSS.Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok berpendidikan tinggi dan kelompok berpendidikan rendah (p= 0,919), serta antara kelompok bekerja dan tidak bekerja (p= 0,435).Kesimpulan: Faktor pendidikan dan pekerjaan maternal tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap risiko terjadinya preeklampsia (p> 0,05).Kata kunci : pekerjaan ibu, pendidikan ibu, risiko preeklampsia 1 Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta2 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM3 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, Yogyakarta4 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM